SuaraMabes, Lombok Timur – Di masa pandemic seperti saat ini sangat diperlukan aksi peduli sesama.terlebih kepada masyarakat yang tidak mampu dan sakit. Momentum inilah yang dimanfaatkan para donatur dan pejuang kemanusiaan untuk saling meringankan beban membantu sesama.
Tak terkecuali bagi sebuah organisasi kemanusiaan Gawah Lauk Foundation (GLF), yang selama ini menjadi garda terdepan di daerah paling selatan Lombok timur.
Aksi-aksi kemanusiaan beberapa tahun terakhir ini.mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Mulai dari melakukan asassment tingkat kerentanan perekonomian masyarakat, membantu rujukan pasien, memberikan sembako, sumbangan Air bersih bahkan sampai memberikan bantuan kursi roda kepada lansia maupun masyarakat yang menderita penyakit lainnya.
Tentunya bersinergi dengan berbagai pihak, seperti: Pemprov, pemerintah daerah, Rumah sakit, puskesmas, pihak kecamatan, desa, dusun bahkan sampai tingkat Rukun tetangga (RT) maupun dengan berbagai organisasi kemanusiaan lainnya.
“Gawah Lauk Foundation (GLF) menyerahkan bantuan berupa Al-Qur’an sebanyak 50 buah kepada tiga orang guru ngaji di wilayah pelosok selatan yakni bertempat di desa pemongkong,” ujar Ketua GLF, Ayunan, Sabtu (24/7).
Adapun para guru ngaji. yang menerima, bantuan Alqu’an tersebut antara lain amak seneng, Usman dan papuk Usman. “Beliau adalah orang yang terus mengabdikan dirinya untuk menjadi guru ngaji untuk mewujudkan generasi Qur’ani dan Religius. Walaupun beliau-beliau ini tidak dapat gaji,” ucap Ayunan.
Masih kata Yunan, kedatangan mereka bersama Team GLF menyalurkan Alqur’an disambut rasa syukur Rusman, “Alhamdulillah ssyukur terimakasih yang tak terhingga. Semoga Allah SWT membalasnya dengan sebaik-baiknya balasan Aamiin.”
Pada hari yang sama GLF tak hanya memberikan bantuan Al-Qur’an, juga menyerahkan satu unit kursi roda kepada Marwan (16 tahun) di Dusun Tanak Pait, Jelok Buso, Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru Lombok Timur.
Bantuan diserahkan langung oleh Ketua Umum Gawahlauk foundation dan Team bersama pengurus dimasing-masing wilayah seperti Ketua GLF Desa Pemongkong, Mohammad Efendi, pengurus GLF. Lendang petak dan Srikandi GLF, Hariani Anjani.
Disela-sela penyerahan kursi roda orang tua adik Marwan menceritakan kronologis kenapa marwan anaknya lumpuh.
Semula adik Marwan tumbuh normal seperti anak-anak lainnya. “Tetapi dari umur empat tahun mulai ada kejanggalan dan akhirnya begini,” ucap ayah dari Marwan yang terlihat raut wajahnya sudah mulai sedih dan mengeluarkan air mata.
“Ayahnya hanya pernah membawanya ke puskesmas saja, karena kendala ekonomi tidak bisa membawa berobat ke Rumah sakit umum maupun Klinik,” tutur Yunan. (tim)
Redaksi Media Suara Mabes (MSM) sebagai editor Publisher Website
Comment