MediaSuaraMabes, Namorambe – 125 penerima bantuan PKM di Desa Ujung Labuhan Kec. Namorambe merasa kecewa. Uang bantuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang di berikan Pemerintah kepada warga dampak covid 19 sebanyak Rp 300 ribu perbulan di haruskan di bagi dua. Hal tersebut ketika di konfirmasi langsung kepada PJS Kepala Desa Perdinan Lase melalui Kaur Keuangan, Baik Gunawan Saragih langsung membantah ucapan warga di haruskan berbagi kepada yang lain.
‘kalau mereka berbagi, itu kami tidak mengetahui, mungkin mereka memiliki utang sesama mereka. Yang jelas saat penyerahan uang PKM, kami memberikan Rp 300 ribu perbulan dan di terima Rp 900 ribu selama 3 bulan. Merasa di bodoh – bodohi, warga ancam demo besar besaran Kantor Desa Jumat (27/8) sekira 11.00 wib.
Informasi di peroleh, pembagian KPM di Desa Ujung Labuhan ricuh. Penerima KPM merasa di bodoh bodohi pihak penyelenggara pembagian KPM.
‘Saat saya tanya kepada pihak penyelenggara, katanya tidak berbagi. Begitu saya tiba di rumah, datang tetangga meminta uang KPM yang di haruskan berbagi 2. Tak trima, saya kembali ke kantor Desa menanyakan kebenarannya. Merasa di bodoh – bodohi, jelaslah saya mengamuk’ ungkap Bru Sinuraya (80) warga Dusun II Desa Ujung Labuhan Kec Namorambe.
Hal senada juga langsung di katakan Erwin Sembiring (36) penerima KPM yang di haruskan berbagi dengan Nurdinta Sembiring (40).
‘Kami juga di haruskan berbagi atas printah kadus bang. Yang menandatangani saat penerima saya, dan begitu tiba di luar desa, saya berbagi dengan Nurdinta Sembiring. P’ ungkap Erwin.
Hal tersebut, Edy Gurusinga (38) ketua DPC Nasdem Kec Namorambe saat di konfirmasi, mengecam keras pembagian KPM yang di haruskan di bagi 2. Pun demikian, Gurusinga berharap pihak terkait segera memeriksa kebenarannya.
‘Undang undang mana yang mengharuskan berbagi 2. Tunjukkan kepada daya. Temuan ini segera kita laporkan, agar tidak terulang kembali’.(Edi)
Comment