Warga Kabupaten Ketapang Minta Perbaikan Akses Jalan

MediaSuaraMabes, Ketapang – Warga Kabupaten Ketapang meminta kepada anggota DPR R I, DPR, Provinsi Kalimantan Barat dan juga DPRD Kabupaten Ketapang, Gubernur kalimantan Barat, Bupati Kabupaten Ketapang, dan Bupati Kayong Utara ( KKU ) khususnya Dinas instansi pemeliharaan jalan.

Mohon bantu keluhan masyarakat khususnya nya Kabupaten Ketapang dan juga masyarakat Kabupaten Kayong Utara untuk melakukan perbaikan akses ruas jalan dari kecamatan menuju kecamatan, seperti dari Kecamatan Kendawangan menuju Desa Kedondong Dusun Kelampai.

“Sangat sedih dan miris sepertinya tidak di perhatikan pemerintah provinsi dan juga pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang  Padahal akses jalan tersebut adalah menuju jatung kota Ketapang, dimana pemeliharaan jalan Kabupaten menuju Kecamatan, namun pekerjaannya masih belum juga kelihatan,” ujar warga.

Berdasarkan pantauan awak Media suara Mabes Kalimantan Barat, akses jalan Kabupaten menuju ke beberapa titik Kecamatan masih belum tersentuh proyek pemeliharaan. Seperti jalan Pelang Batu Tajam, jalan dari Kecamatan Tumbang Titi menuju Kecamatan Marau, dan kecamatan yang lain nya, masyarakat Kabupaten Ketapang, khususnya masyarakat pedalaman memohon kepada pemerintah provinsi dan juga pemerintah kabupaten, untuk membuka hati agar jalan yang rusak menuju kecamatan kecamatan harus ada Pemeliharaan. Ada beberapa titik akses ruas jalan menuju Kecamatan yang perlu perawatan.

Pekerjaan Pemeliharaan Jalan Kabupaten, Kecamatan untuk menjadi atensi masyarakat kota, kecamatan dan pedesaan.

Jelas warga desa kedondong kecamatan kendawangan,yang tidak mau di sebut nama,memohon kepada DPR R I, DPR Provinsi dan juga DPRD kabupaten Ketapang, atau kepada dinas instansi bagian pemelihara akses jalan dari kecamatan menuju Kecamatan agar sesegera mungkin ada perbaikan atau pemeliharaan ruas jalan tersebut.

Karena sebagian jalan rusak parah ibuh warga masyarakat kedondong yang tidak mau di tulis namanya bagi penyelenggara jalan yang mengabaikan terhadap kerusakan jalan sebagaimana wewenangnya yang diatur dalam Pasal 273 Undang Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas,dan dana anggaran Pemeliharaan Jalan Kabupaten, Kecamatan.

Baca Juga :  Awards dan Ceremony Exports Piala Gubernur Lampung

“Kami sangat sedih dan miris apa yang dirasakan masyarakat akses jalan menuju kota Ketapang,rusak parah dan berlobang dan di abaikan oleh Pemerintah Daerah (Pemda),” kata salah satu warga yang tidak mau di tulis namanya dengan nada tegas .

Hal senada di keluhkan warga kecamatan sungai melayu rayak kabupaten Ketapang,yang minta dirahasiakan indentitasnya kepada awak media, proyek pemelihaan jalan di Kabupaten Ketapang,di indikasi dugaan sarat penyimpangan dan lahan praktek KKN Oknum Pejabat.

“Maka kami meminta kepada Aparat penegak Hukum Tipikor Kalimantan Barat untuk melakukan langkah dan tindak Penyidikan di Proyek Pemeliharaan Jalan Kabupaten dan Kecamatan. Mulai awal Perencanaan anggaran sampai dengan Penentuan Pemenang,” pungkasnya.

Yayat Darmawi,SE,SH,MH memberikan tanggapan saat dimintai statmentnya via WhatsApp mengatakan bahwa masalah Pemberantasan Korupsi Proyek di Kabupaten Ketapang APH mesti Serius dan bersikap komprehensive.

“Jadi bukan hanya dengan di tangkapnya secara personal sedangkan pelakunya Bermata Rantai yang cukup kait mengait antara satu dengan yang lainnya,” kata yayat.

Dilihat dari sejarah Kabupaten Bahwa Ketapang adalah merupakan Kabupaten Asal karena dari Ketapanglah lahirnya Kabupaten Kayong Utara, Namun Progres Pembangunan Jalannya Sangat sangat minim dari kualitas sehingga menyebabkan Kabupaten Ketapang sampai saat dan detik ini masih menjadi daerah yang marjinal.

“Padahal Kabupaten Ketapang adalah Kabupaten yang kaya dengan Kekayaan Alamnya berarti tidak Seimbangnya antara Pembangunan dengan Icon kabupatennya,” kata Yayat.

“Selanjutnya perlu adanya sinergis Komitmen antara eksekutive, legislative dan APH tipikor dalam menyikapi situasi atau keadaan proyek pemeliharaan jalan yang menggunakan APBN Murni Kabupaten Ketapang namun hasilnya tidak kualitative, kasihan masyarakatnya,”  kata Yayat.

Comment