Turut Prihatin Pernyataan Bupati Yapen, Aktivis Muda Papua Minta Semua Pihak Tidak Multi Tafsir Yang Berlebihan Karena Masalah Nduga Jauh Lebih Penting DOB

MediaSuaraMabes, Yapen – Aktivis sosial masyarakat adat Papua, Mark Imbiri turut prihatin dengan adanya kontraversi berbagai pihak atas pernyataan Bupati Yapen Tonny Tesar, beberapa waktu lalu dalam acara Forum Diskusi Pembangunan Kesejahteraan Papua bersama Deputi V Kepala kantor staf Kepresidenan Republik Indonesia di Jakarta baru baru ini yang saat ini menjadi Viral dimedia Sosial. Rabu, (06/04/2022)

Saat dijumpai wartawan di pasar Aroro Iroro Serui, Mark menyampaikan turut prihatin dengan banyaknya multitafsir atas pernyataan tersebut, namun sebagai kaum muda intelegtual ia menyampaikan bahwa sah-sah saja jika ada pihak yang tersinggung atas pernyataan tersebut, namun kasus Nduga jauh lebih penting untuk menjadi perhatian bersama.

“Nduga jauh lebih penting dari pada perang Rusia, jauh lebih penting dari harga minyak goreng, jauh lebih penting dari maraknya pro kontra daerah otonomi baru atau pemekaran, Kemana suara-suara pemerintah, akademisi, mahasiswa dan aktivis melihat Nduga sudah 2 (dua) tahun hidup dalam tekanan militer, kalian semua dimana” Tegas Imbiri yang berkeseharian sebagai aktivis Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Papua.

Orang Papua sudah kehilangan Persipura, Perseru, Persiwa, Persiram dan Persidafon di kanca liga sepakbola tertinggi Negara, kehilangan smelter yang telah dibangun di Gersik, kehilangan kabar tentang kemajuan jalan trans Papua dan BBM satu harga di Papua. Banyaknya aktivis Papua yang mati dan Kaka Haris Azhar yang kini status tersangkah akibat advokasi bagi Tanah Papua ini.

“Saya berharap jangan kita terlalu berlarut-larut dalam kontra sesama orang Papua jika keadaan Papua semakin hari semakin memburuk dan kita tidak sigap menanggapinya”. Harapnya

Pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan pernyataan Bupati Yapen, namun lebih bijak lagi jika kita menonton videonya secara penuh tanpa harus mengkonsumsi penggalan-penggalan video yang diunggah oleh segelintir orang.

Baca Juga :  76 Tahun PUPR, Marasabessy Mengajak Seluruh Elemen Membangun Negeri Dengan Semangat Dan Rasa Tanggung Jawab

“Untuk pemekaran provinsi dan kabupaten kembali kepada masyarakat, DPR dan Pemerintah jika baik atau buruk untuk tanah Papua, pastinya alam dan leluhur Tanah ini akan menampakan restunya kemana”. Tuturnya Mark Imbiri.

Pernyataan maaf dari Bupati Kabupaten Kepulauan Yapen juga telah dipublikasikan, yang berisikan permohonan maaf “Saya Tonny Tesar menyampaikan permohonan maaf atas ucapan atau kata-kata yg telah menyinggung dan melukai perasaan saudara-saudaraku dari daerah Pegunungan, Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa sistim noken itu salah, karena saya juga pahami bahwa negara telah mengakui adanya sistim noken sebagai sebuah kearifan lokal yang diberlakukan dalam proses demokrasi dibeberapa wilayah di pegunungan Papua.

Pesan yang ingin saya sampaikan kepada pemerintah pusat adalah jika sistim demokrasi untuk memilih pemimpin seperti saat ini tetap diberlakukan di Papua, maka akan sulit bagi orang Saireri yang sudah pintar-pintar saat ini untuk bisa menang menjadi Pemimpin di Papua, dan ini bisa menimbulkan permasalahan kedepan dalam bernegara, oleh sebab itu solusi yang kami sampaikan kepada Dirjen Kemendagri adalah, pemerintah pusat dapat mempertimbangkan menerima usulan pemekaran DOB wilayah adat Saireri untuk dapat dimekarkan menjadi Provinsi tersendiri agar orang Saireri juga bisa mengurus daerahnya sendiri mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua di wilayah adat Saireri.

Sekali lagi kami menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini terutama kepada saudara-saudaraku di pegunungan, dan lebih khusus kepada yth Bapak Lukas Enembe Gubernur Papua, Tuhan memberkati dan melindungi kita semua, hormat, terima kasih.” (Gandeguai)

Comment