MediaSuaraMabes, Way Krui – Dalam Rangka melestarikan tradisi dan budaya Masyarakat Adat Marga Ulu Krui, masyarakat Adat Marga Ulu Krui mengadakan Tasyakuran atau yang kita kenal Ngumbai Repong , salah satunya yang kerap dilaksanakan yaitu, di Umbul Bawang Pak 6 Pekon Labuhan Mandi Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat, Rabu (21/06/2023).
Kegiatan semacam itu menjadi salah satu bentuk kearifanlokal yang sering digelar oleh masyarakat Pekon Gunung Kemala, Pekon Gunung Kemala Timur , Pekon Labuhan Mandi , Pekon Ulu Krui , Adat Marga Ulu Krui, dimana tradisi tersebut dilaksanakan pada waktu tertentu, dalam hal ini tradisi ngumbai Repong dilaksanakan dengan melaksanakan doa bersama dengan diikuti oleh seluruh para tokoh masyarakat tokoh adat dan tokoh agama serta Masyarakat Pekon Gunung Kemala , Pekon Gunung Kemala Timur, Pekon Labuhan Mandi , Dan Pekon Ulu Krui , aparatur pemerintahan pekon setempat dan Peratin Labuhan Mandi Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat.
Kegiatan tersebut dilaksanakan satu tahun sekali dan tepat pada bulan Dzulhijjah atau bulan haji, dan yang paling baik dan bagus dilaksanakan sebelum pelaksanaan Hari Raya Idul Adha.
Tradisi tersebut merupakan suatu kegiatan memanjatkan doa, kepada sang Maha Pencipta agar masyarakat terlindungi dari berbagai malapetaka dan bencana, serta ebagai ucapan rasa syukur sang maha pencipta atas limpahan rizki yang telah diterima oleh hambanya.
Hadir dalam Acara tersebut, Wakil Bupati Pesisir Barat A, Zulqoini Syarif SH, Anggota DPRD Pesisir Barat , Camat Way Krui , Peratin Se- Kecamatan Way Krui, Ketua MUI Pesisir Barat, Ketua PHBI Pesisir Barat , Babinsa, Bhabinkantibmas, Mahasiswa/Siswi KKN Itera, dan Masyarakat Pemilik Repong Damar/Pembeli Damar , Atar Pal 6, Pal 7, Pal 5, Atar ilahan, way karang, atar pios, raja Lela Atar baru, sumur batu ,
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Ngumbai Repong Drs Kadarusman M,pd,i, menyampaikan tradisi ngumbai Repong merupakan salah satu tradisi dari zaman nenek moyang terdahulu.
“Kami menghimbau kepada masyarakat Kecamatan Way Krui dan generasi penerus untuk, terus mempertahankan dan melanjutkan tradisi, adat istiadat tersebut, supaya tradisi-tradisi semacam ini tidak hilang oleh kemajuan zaman,” tandasnya.(Hijrah)
Comment