Tak Punya Biaya Berobat, Risky Ramadhan Penderita Tumor Ganas Butuh Uluran Tangan

MediaSuaraMabes, BAUBAU, SULTRA — Belatar belakang Dari Keluarga tidak mampu, Seorang Remaja Kelurahan BoneBone, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara Penderita Tumor Pada Bagian Kaki, saat ini hanya terbaring dirumah sakit terpaksa harus meratapi penyakit di derita dengan mendapatkan pengobatan seadanya akibat tak memilik biaya pengobatan untuk mendapatan penyembuhan yang intensif di rumah sakit. Rabu, (09/02/2022).

Riski Ramadhan, Remaja 15 Tahun penderita Tumor bagian Kaki, merupakan anak bungsu dari empat bersaudara hasil pasangan suami istri Bapak La Iki dan Ibu, mengalami Penyakit tersebut sejak April 2021 kemarin.

Di konfirmasi melalui Ketua yayasan posko berbagi Kota Baubau, Ibu Melani yang selama ini melakukan pendampingan dalam upaya pengobatan Riski Ramadhan mengatakan, berdasarkan keterangan keluarga penyakit yang di derita Riski hanya berupa bisul pada kaki. berjalan waktu hingga terjadi pembengkakan dan menjadi tumor.

” Saat itu pihak Keluarga sempat mengobatinya dengan berbagai ramuan herbal tradisional namun tak kunjung ada perubahan,”Kata Melani.

Lebih lanjut Melani menjelaskan, Saat itu September 2021 dalam upaya pengobatan, orang tua Risky pernah mendatangi Rumah Sakit Paligimata daerah setempat, dengan melampirkan Kartu BPJS kesehatan yang di keluarkan pemerintah.

“Namun karna tumor Bagian kaki sudah semakin besar, penderita harus dilakukan operasi. dan Setelah mendapatkan penangan dokter sudah berupa operasi biopsi melalui Dokter DelZar,10 hari hasil keluar Riski Ramadhan di vonis menderita tumor femur klinis ganas,” ujar Ketua Posko yayasan Berbagi itu.

Tak hanya itu Melani juga menjelaskan Saat itu Dokter telah menyarankan agar Riski dirujuk ke Rumah Sakit Provinsi Kendari dikarenakan RSUD belum mampu menangani kemoterapi.

Namun yang saat itu Riski memahami kondisi ekonomi keluarganya yang sebar kekurangan, enggan untuk menjalani pengobatan Intensip.

Baca Juga :  Ketua Umum GAPEKSINDO Jabar Merasa Dirugikan Atas Pemberitaan Oleh Media Online Yang Mencatut Nama Dirinya

” dia putuskan berdiam diri di rumah, minggu lalu baru saya hubungi untuk mendampingi dan membujuk Riski untuk berobat, ” ucap Melani.

“Selama Riski sakit ayah tidak pernah melaut lagi, jadi yang cari uang itu ibu dengan berjualan gorengan untuk kebutuhan hari-hari,”ungkap Melani menceritakan keluhan Riski karena awalnya menolak berobat.

Melihat Kondisi Risky yang sangat memprihatinkan, dengan pendekatan persuasif akhirnya Riski bersedia mendapat penangan lanjutan di Rumah Sakit Bahteramas Kendari.

Melani mengaku belum menerima santunan untuk pengobatan Remaja yang dulu aktif bersekolah di SMA Negeri 2 Baubau itu. Ia masih menggunakan dana pasien posko berbagi lainnya.

” Akhirnya saya Membawa Riski ke Kendari belum menerima dana sama sekal, masih menggunakan dana yayasan dengan sistem subsidi silang, artinya untuk pasien darurat tanggung jawab yayasan, dan sudah ada yang hubungi saya untuk galang dana saya izinkan,” tambahnya.

Di ceritakan melani, saat ini Sejak 6 February Riski Ramadhan telah diboyong di Kendari dan sementara telah mendapat penangananan rumah sakit Bahteramas Kendari berupa pengobatan anti nyeri selanjutnya rencana Riski bakal menjalani kemoterapi.

Mejalani pengobatan Kemotrapi, tentu memerlukan buiya mumpuni, namun dengan kondisi keluarga Risky yang serba tidak berkecukupan tentu tidak mampu untuk memenuhi biaya pengobatan dan memerlukan bantuan dan uluran tangan.

Untuk itu, bagi Masyarakat Indonsia , khususnya Provinsi sultra dan lebih khusus bagi masyarakat Kota Baubau, dapat membantu meringankan beban Riski Ramadhan, dapat mengulurkan bantuan dengan berdonasi melalui Rekening Yayasan Posko Berbagi Baubau Bank Sultra No rekening 004.02.01.009838-9. Atau kontak Melani Ketua Yayasan Posko Berbagi 0813-5583-0400. (Nanda.N/01)

Editor :01

Comment