Santri Gantung Diri di Pondok Pesantren di Kabupaten Agam

MediaSuaraMabes, Agam – Warga masyarakat Kamang Magek sekitarnya dihebohkan dengan penemuan jasad seorang laki-laki yang sudah tidak bernyawa dalam keadaan mengenaskan di depan sebuah kamar di Nagari Kamang Tangah Anam Suku Kecamatan Kamang Magek kabupaten Agam, Sabtu pukul 18: 30 WIB (9/11/2024).

Jasad laki laki tidak bernyawa dengan tali masih melilit tergantung di kosen dengan mengenaskan berbaju kaos singlet putih dan bercelana panjang dengan kaki terjuntai di lantai ditemukan kawan sekolahnya.

Iptu Dekha, Kapolsek Tilatang Kamang dalam keterangannya, Korban Galang Pratama, kelahiran Payakumbuh, 30 Juni 2007, Suku Minang/Jambak yang merupakan pelajar di salah satu pondok yang ada di Kamang Magek adalah berdomisili di Lambah Jorong Gumarang I Kec. Palembayan Kab. Agam.

Iptu Dekha menambahkan, dihimpun dari keterangan saksi, Ringgo Armada yang merupakan teman satu sekolah korban sekaligus teman sekampung, kecamatan Palembayan

Iptu Dekha tidak mau berspekulasi terkait kematian tersebut jajarannya telah sedang melakukan pendalaman lebih jauh apakah murni gantung diri atau sebab. lainnya

Berdasarkan kronologis, Pada hari sabtu naas, tepatnya tanggal 09 November 2024 sekira pukul 17.00 wib saksi Ringgo Armada, kawan sekolah korban hendak menanak nasi di dapur Asrama Pondok Pesantren.

Sementara berasnya tersimpan di dalam lemari korban , sehingga saksi berusaha mencari korban untuk meminta kunci Lemari guna mengambil beras.

Setibanya saksi di tempat kejadian, saksi sangat tidak percaya melihat korban yang sudah tidak bernyawa dalam keadaan tergantung.

Dileher jasad korban sudah terlilit tali tambang nilon, dengan mulut yang berbusa serta bibir yang membiru. terkulai tidak bernyawa.

Saksi kemudian berteriak minta tolong, berharap ada orang mendengarnya sambil berlari menghubungi guru piket untuk meminta bantuan dan pertolongan

Baca Juga :  Polsek Kps Bitung Gagalkan Pengiriman Cap Tikus Di Atas Kapal Lokong Banua

Menurut keterangan Saksi sebagai teman korban, bahwa selama ini korban tidak pernah bercerita tentang permasalahannya baik itu masalah keluarga, keuangan atau Asmara.

Korban hanya sering mengeluhkan tentang penyakit perut yg dideritanya dan sering mengatakan bahwa sudah malas dan tidak mau lagi bersekolah.

Masyarakat memberikan apresiasi atas respon cepat dan kerjasama jajaran Polsek dalam merespon langsung laporan masyarakat.

Masyarakat sangat sedih dan prihatin serta berharap tidak akan terulang kejadian yang sama apalagi di sekolah sebagai pusat menimba ilmu.

Sejumlah civitas sekolah pondok pesantren di agam menyampaikan rasa bela sungkawa yang mendalam.

Comment