PT. Promix Prima Jaya, Bangun Bendungan Irigasi, Masyarakat Jadi Korban.

Suaramabes ,Lebong – Dunia pertanian sangat erat kaitannya dengan pasokan air sebagai kebutuhan mutlak, salah satunya perikanan lebong yang didukung oleh program pengembangan budi daya ikan pada prioritas pembinaan kelompok oleh dinas pertanian lebong.

Hingga saat ini pertanian lebong terhambat dengan tidak adanya air yang mengaliri irigasi pertanian, terutama dari Kecamatan Bingin Kuning dan lebong sakti kemudian amen. Selain bercocok tanam padi, masyarakat lebong juga petani budidaya ikan lokal.

Proyek pembanguanan bendungan yang di perkirakan akan selesai di 2 bulan kedepan ini, sangat menghambat proses lajunya kegiatan pertanian masyarakat kabupaten Lebong, apalagi pengerjaan proyek bendungan menutup aliran ke saluran hampir 85 persen tidak masuk ke aliran sawah masyarakat, kemudian saluran jaringan cek dam di bangun sama sekali hanya fokus ke proyek tanpa menghiraukan pasokan air ke lahan pertanian, namun hanya melihat dari sisi besaran kubikasi air yang di perkirakan tanpa hitungan yang relevan yang mengairi lahan masyarakat.

Kemudian dengan adanya laporan pengaduan masyarakat ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Ketua Komisi III, Rama Candra dan Rinto Putra Cahyo mendatangi PT. Promix Prima Jaya guna membangun komunikasi secara persuasif untuk mencari solusi. Pasalnya, diakibat di pintu utama saluran irigasi (siring) pengantar di Desa Pungguk Pedaro (Bedeng), Kecamatan Bingin Kuning mengalami kekeringan.

Rama Candra dan rinto mendatangi base camp staf proyek guna untuk mencari solusi, agar air bisa dialiri dan tidak menganggu peningkatan (progres) pembangunan PT.Promix Prima Jaya demi kepentingan masyarakat.

Heru mewakili pihak PT Promix Prima Jaya mengatakan, akan mengupayakan mengaliri air yang hanya mampu dialiri 50% mengingat ada pekerjaan lantai yang belum tuntas. Dirinya juga meminta pihak dewan maupun masyarakat untuk terus membangun komunikasi, agar tidak ada mis komunikasi yang menjadi keluhan masyarakat ketika kondisi air mengalami kekeringan atau sedang dibutuhkan.

Baca Juga :  Guna Menjaga Stabilitas Keamanan Pembangunan Ruas Jalan Wasirawi-Wariori, Ini Desakan Para Kepala Suku Pemilik Hak Ulayat

“Maka itu kita perlu membangun komunikasi, agar pekerjaan kita cepat selesai dan juga kondisi saat ini air yang bisa dialirkan belum normal paling 50%, untuk itu pentingnya membangun komunikasi kepada masyarakat untuk bisa menentukan buka tutup air,” ucapnya untuk minta dimaklumi mengakhir pembicaraan.

Mitra Naibaho mewakili masyarakat yang tergabung dalam kelompok perikanan (Pokdakan Berkembang) kabupaten lebong, yang juga membangun komunikasi dengan pihak PT Promix Prima Jaya untuk segera dapat berupaya membagi air ke aliran sawah dan kolam di dikecamatan Lebong Sakti.

“Saya yakin bahwa pebangunan proyek saluran itu bisa berfikir bagiamana agar air dapat dialiri dengan membangun dam pembatas aliran air dengan lokasi pengerjaan saluran tersebut, namun bila tidak dibuat dam ditengah saluran tersebut maka air akan kecil dapat masuk ke irigasi lahan pertanian, dan semakin ke hilir pun air tidak mengalir lagi hingga terjadi kekeringan,”

Kemudian saya harap pihak perusahaan mengitung yang dimaksud 50 persen air yang dapat di aliri dengan perhitungan secara ahli bukan perkiraan, ini saya anggap sebagai dalih pihak perusahaan. kalau memang iya saya harap bisa menjelaskan lebih akurat dan detail secara perhitungan ahli”pungkas Mitra

Pihak PU-PR hanya menjelaskan ada surat pemberitahuan pengerjaan melalui kepala dinas PU-PR Kabupaten Lebong, saat di konfirmasi melalui Pesan singkat whatsapp oleh Mitra..(ML/RA)

Comment