Proyek Jembatan Di Kesongo DiDuga Kontraktor tak Mampu Selesaikan pekerjaan

MediaSuaraMabes, Bojonegoro – Sebuah proyek jembatan penghubung antar dusun yang terletak Di Desa kesongo Dusun Mundu dan Dusun Kedungpandan kecamatan kedungadem Kabupaten Bojonegoro Mangkrak Pasalnya proyek ini tak kunjung usai Dibangun sejak Bulan Juli 2022 Lalu.

Molornya Proyek ini Diduga akibat kontraktor yang tak mampu menyelesaikan proyek jembatan dan di Duga terjadi salah Hitung akan kebutuhan anggaran pengadaan proyek jembatan sehingga pihak kontraktor Berdalih anggaran tidak cukup Dan sampai hari ini kondisi jembatan tersebut masih belum selesai terlihat pada bagian pondasi jembatan yang belum rampung dikerjakan.

Sementara itu Kusnadi kepala Desa kesongo mengaku kecewa atas apa yang terjadi pada proyek jembatan DiDesanya sebab warganya menjadi terisolir akibat tidak kunjung selesainya proyek jembatan tersebut Ditambah lagi jembatan Darurat yang sedianya dibangun untuk akses sementara warga juga raib diterjang banjir beberapa waktu lalu.

Atas kejadian tersebut pihak desa sudah melakukan koordinasi dengan pihak CV MUTIARA ABADI sebagai kontraktor pelaksana namun Dari pihak pelaksana tak kunjung merespon dan hanya janji-janji saja.

Puncaknya Pada minggu 09 oktober 2022 secara langsung kepala desa kesongo melakukan komunikasi melalui ponsel dengan pihak CV mutiara abadi untuk datang ke desa untuk rapat koordinasi namun juga tak direspon dan justru mengatakan anggaran sudah habis untuk proyek jembatan tersebut.

“Tadi saya hubungi untuk saya ajak Rapat koordinasi tapi dari pihak kontraktor tidak hadir malah terkesan tutup mata” ujar kades.

Sementara itu pada papan proyek yang ada dilokasi tertera anggaran pembangunan jembatan sebesar hampir 2 milyar rupiah untuk mendanai proyek.

Dan akibat banjir yang terjadi beberapa hari lalu mengharuskan warga membuat jembatan darurat dengan gotong-royong dan tidak nampak sama sekali kehadiran pihak kontraktor untuk meninjau lokasi jembatan pasca diterjang banjir.

Baca Juga :  Kades Nagrak Utara Basroh Ramdansyah , SE.Mensosialisasikan BPNT kepada KPM

Hal itupun dibenarkan oleh salah seorang warga yang enggan disebut namanya bahwa warga harus membuat jembatan darurat tanpa campur tangan pihak pelaksana proyek jembatan, ia mengatakan bahwa warga sudah dua kali harus membuat jembatan darurat pasca diterjang air sungai yang kebetulan saat ini curah hujan cukup tinggi sehingga debet air juga naik.

Kontributor: tim suara mabes jawa timur

Comment