Proyek Dana BKP 2022 Desa Binanga Dua Baru 3 Bulan Di Bangun Hancur Lebur

MediaSuaraMabes, Labusel – Kurang efektifnya realisasi bantuan Keuangan provinsi, BKP di kabupaten Labuhan batu selatan semua proyek di kerjakan pihak rekanan masyarakat gigit jari. Seharusnya tidak ada salahnya di buat sistem padat karia untuk menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa yang kurang mampu.

Dari hasil temuan wartawan Media Suara Mabes pada 30 November 2022 hancurnya pembangunan parit beton di Dusun Tandikat Kc Silang Itang, Kabupaten Labuhan Batu Selatan pelaksana proyek CV Mitra Selaras dengan dana 199.750.000 di kerjakan bulan September.

Dari hasil wawancara dengan nara sumber yang tidak ingin di sebut namanya, serta mengerti soal sasaran dana bantuan Keuangan Propinsi BKP, untuk pembangunan imprastruktur di desa yang membangun dana bantuan keuangan propinsi BKP, di Kabupaten Labuhan Batu Selatan, di kerjakan oleh semua rekanan dan tidak ada kesempatan proyek tersebut di kerjakan oleh masyarakat setempat.

“Di mana proyek itu di bangunkan di semua desa yang ada di daerah tersebut, dan pihak pemerintah desa tidak pernah musyawarah kepada masyarakat dalam melaksankan adanya bantuan imprastruktur dari propinsi,” katanya.

“Sepertinya hal ini sengaja di lakukan agar para penyelenggara pelaksana proyek pemerintah kb labusel tersebut diduga supaya mudah melakukan kongkalikong dengan orang orang tertentu atau katakan sebagai calo untuk menggiring proyek tersebut dan proyek itu ke labusel melaui orang orang tertentu,” terangnya.

Lebih lanjut masih menurut nara sumber sebagai bukti, hal itu terjadi tanpa ada musyawara apa pun di desa tiba tiba datang seorang rekanan yang hendak memborong kerjaan tersebut, bertanya mana yang mau di kerjakan. Saat di kerjakan pun seharusnya itu di bentuk TPK, dari pemerintah desa maka TPK lah yang melakukan pengawasan proyek tersebut.

Baca Juga :  Utusan Khusus Presiden RI "FGD Rembuk Nasional", LSM Merah Putih Sampaikan Belum Ada Pelabuhan Di Belitung Timur

Sehingga keberadaan proyek itu di sambut hangat oleh masyarakat desa. salah satu contoh yang mengerjakan pembanguna parit beton entah berapa panjangnya karna tidak ada tertera di plang proyek yang di buat oleh CV Mitra Selaras.

“Di kerjakan sepertinya asal jadi yang penting siap belum sempat tiga bulan pembangunan parit beton di dusun tandikat terkena hujan padahal tidak terlalu lebat sekarang sudah hancur lebur benar benar tidak ada mamfaatnya pembangunan itu kini sudah terlihat hancur sangat sayang uang itu mubajir,” kata nara sumber tersebut kesal.

Tidak jauh dari pembangunan tersebut seorang aktipis LSM, Jaem Subandi, memberi tanggapan terkait hancurnya pembangunan dari bantuan keuangan propinsi itu kerjaanya asal jadi.

“Saat saya lihat campuran semen saat koral di pasang entah berapa campuranya sepertinya jau dari ketentuan lah, sudah saya tegur ini campuran semenmu ini kurang..! terlalu sedikit, para pekerja menjawab ini perintah dari bos kami emang begini pak, jadi saat saya tanya kalian tenaga kerja dari daerah mana ?” tamyanya.

“Kami dari Kisaran pak, jadi pembangunan proyek parit beton di dusun tandikat desa binanga dua, pekerjanya dari kisaran, kabupaten Asahan, sementara penduduk setempat cuman jadi penonton dan proyek tersebut saya lihat asal jadi ini pak terbukti lihat ini sekarang keadanya sudah hancurr.”

Kalau di tanya nanti alasanya hujan kelewat deras. Padahal parit beton yang lain tidak ada yang hancur cuma ini aja yang hancur artinya kualitas bangunan ini emang baik jelas tidak bermutu, ini lah yang di sebut pembangunan abal abal cuman mengahamburkan uang rakyat.

“Lalu apa tanggapan bapak selanjutnya terkait masalah ini..? Oh… kalau ini tidak di perbaiki akan saya laporkan di kejaksaan agar ini dapat di usut ini yang saya anggap proyek mar up, di duga tidak sesui ketentuan mereka harus mempertanggung jawabkan hancurnya proyek ini. Dan saya harap kepada kejaksaan, tipikor polres, agar di periksa ini termasuk semua proyek dana bantuan keuangan provinsi di Labusel semua ini di borongkan rekanan tidak ada di kerjakan masayarat lokal. dan kini sudah hancur,” katanya.

Baca Juga :  Peringati Hari Pers Nasional-76,Komunitas Pers Indonesia Buol Tanam Mangrove

Saat wartawan Media Suara Mabes, menhubungi Pj kepala Desa Binanga Dua, Anton Sujarwo, melalui telepon untuk melakukan konfirmasi terkait untuk mempertanyakan hancurnya proyek BKP yang baru 3 bulan di bangun.

“Saya masih di Medan pak bintek tgl 3/12 baru pulang nanti aja konfirmasinya kalau aku sudah pulang pak,” katanya sembari menutup telefonya.

Sampai saat ini wartawan Media Suara Mabes pun belum dapat menemui Direktur CV, Mitra Selaras selaku pihak rekana yang bertanggung jawab selaku pelaksana proyek BKP tersebut. (M Suyanto)

Comment