SuaraMabes, Musi Banyuasin– Sedikitnya ada 500 tempat pengeboran minyak bumi ilegal secara paksa di-5 wilayah hukum Polsek Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan ditutup paksa. Ke-5 wilayah tersebut yang terdapat di Sako, Lubuk Kumpo, Pisang hutan, Lubuk Pandan dan di Desa Bayat yang berada didalam Kecamatan Bayung Lincir.
Informasi yang dihimpun, Penutupan dari Tim Gabungan Kepolisian dan Sat Pol PP Pemkab Musi Banyuasin itu yang di Beack-Up anggota Kodim 0401/Muba tersebut dilakukan secara paksa selama 5 hari yang lalu hingga kemarin Jum’at (30/04/2021), upaya penutupan usaha yang melanggar UUD 1945 Pasal 33 kabarnya langsung dipimpin Kapolres Musi Banyuasin AKBP Erlin Tangjaya, SH,Sik di Kecamatan Bayung Lincir.
Awak media ini tidak dapat memantau dilokasi secara langsung, karena lokasi yang jadi pusat pengeboran minyak ilegal itu berada di kawasan lahan konsesi yang akses jalanya menuju lokasi cukup sulit lantaran hanya jalan tanah merah yang berjarak sekira 30-40 Km dari jalan negara Palembang-Jambi.
Keterangan dari beberapa Narasumber yang bisa dipercaya kebenarannya mengatakan bahwa pengeboran minyak bumi Ilegal yang ditutup paksa itu lokasinya ada dalam HGU PT. WKS. “Dan aktivitas pengeboran tersebut cukup beresiko terhadap aktivitas perusahaan, maka dilakukan penutupan,” ungkapnya.
Yang menjadi pertanyaan, usaha pengeboran yang jelas melawan UUD 1945 sesuai dengan pasal 33 yang merata ada di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin itu sudah lama beroperasi dan tidak sedikit memakan korban jiwa, tetapi mengapa Pemerintah setempat tak ada melarangnya bahkan terkesan menutup mata hingga saat sekarang dimungkinkan ada ribuan titik lokasinya, mengapa Pemerintah setempat diam?
Terpisah, Kapolres Musi Banyuasin AKBP Erlin Tangjaya yang berhasil diminta konfirmasinya dikatakanya, “Belum selesai masih kegiatan disana. Masih dalam rincian saat ini Belum tau jumlahnya, namun, pengeboran minyak yang sudah ditutup ada sekitar 500 titik kurang lebih,” katanya singkat.(waluyo)
Comment