Plasma Indonesia – YDSf, Budidaya Maggot Raih Peluang Di Masa Pandemi

SuaraMabes, Sidoarjo – Dewasa ini Permasalahan tata kelola dan pemanfaatan sampah rumah tangga yang bersifat organic di masyarakat menjadi perhatian penting dari pemerintah khususnya dimasa pandemi Covid-19.

Dengan adanya pelonggaran PPKM, maka roda ekonomi pun diharapkan mulai menunjukkan geliatnya. Hal ini juga berdampak terhadap meningkatnya produksi limbah rumah tangga jika tidak dikelola dengan baik.

Tantangan pengelolaan sampah tersebut berusaha di jawab oleh CEO PLASMA Indonesia drg.Wahyu Dwi Indrawati,M.KES. PERIO. dengan system budidaya larva lalat hitam “Maggot” untuk dijadikan peluang yang mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk masyarakat, ujarnya kepada awak media rabu/20/10/2021.

Wahyu Dwi Indrawati memaparkan, dengan hanya mengumpulkan sampah organic kemudian diberi telur lalat hitam dan menunggu masa inkubasi selama 18 hari maka kita akan dapat menghasilkan larva sebagai pakan ternak / ikan.

”Dengan adanya pelatihan ini diharapkan selain bisa membantu masyarakat mengatasi masalah sampah rumah tangga dan lingkungannya bisa juga membantu meningkatkan masalah ekonomi keluarga,” ujar Dokter Dwi sapaan akrabnya.

Pihaknya menjelaskan, kegiatan hari ini mengambil tema special “Merubah tantangan menjadi peluang” dan diharapkan mampu mengubah pemikiran masyarakat bahwa sampah ini menjadi tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah”.

Dia menambahkan, kita optimis jika tata kelola sampah dikerjakan secara terintegrasi dan berkelanjutan akan menghasilkan dampak yang besar terhadap kelestarian lingkungan.

“Budidaya “Maggot” ini jika digeluti dengan serius akan mempunyai nilai ekonomis yang akan membantu pendapatan keluarga untuk bertahan di masa pandemi, istilahnya menyulap sampah jadi berkah,” jelas dokter berparas ayu itu.

Sejurus, Sri Sujarno sebagai motivator YDSF berharap bahwa kegiatan ini akan menjadi pola baru di masyarakat bahwa membuah sampah pada tempatnya adalah salah satu cara membuat orang bisa sehat dan bisa menambah inkam keluarga bila bisa di kelola dengan baik.

Baca Juga :  Tingkatkan Kualitas Lada di Belitung, PT. Timah Serahkan Mesin Pembersih Lada ke Koperasi Plasma Kacang Butor

Sementara itu, Pugut selaku pelatih pembudidayaan dari UAC YDSF menyampaikan dengan pelatihan ini diharapkan ketrampilan yang disampaikan akan memberikan dampak positif bagi keluarga dan lingkungan.

Made Ayu dari Komunitas UMKM Surabaya Salah seorang peserta seminar mengaku merasakan sangat senang dan antusias mengikuti acara dari awal sampai akhir karena  dapatkan solusi problem sampah organik di daerah tempat tinggalnya.

“Setelah kegiatan hari ini diharapkan akan di lakukan secara berkesinambungan ditempat lain sehingga bisa lebih memasyarakat kegiatan tersebut,”paparnya.

Diketahui, acara ini diikuti sebanyak 100 peserta dari daerah sidoarjo dan Surabaya dengan latar belakang profesi masing-masing. Selain pelatihan budidaya “Maggot”, acara ini juga memberikan bantuan gerobak UMKM untuk 20 orang duafah yang ingin merintis usaha secara mandiri. (thoy)

Comment