Pertanyaan Besar Terkait PPKM Covid-19, Isoman Seperti Apa Penanganan dan Pemberlakuannya?

SuaraMabes, BELITUNG TIMUR – Kabupaten Belitung Timur saat ini sedang memberlakukan PPKM level IV atas mewabahnya civid-19 tentu saja maraknnya masyarakat yang terpapar covid-19 , sehingga pula Pemkab Belitung Timur telah mengisolasi warganya yang terpapar dengan isolasi mandiri (ISOMAN) maupun isolasi pada tempat yang telah disediakan Pemkab Beltim.

Ketua Kelompok Kerja Wartawan Belitung Timur (Pokja Wartawan Beltim) Fendy Kuswandi mendapat masukan dari beberapa anggota Pokja Wartawan Beltim yang berkenaan dengan Pandemi covid-19 dimana saat ini Kabupaten Belitung Timur sedang menerapkan PPKM level lV yang tentunya banyak warganya terpapar covid-19 tentu banyak pula yang diisolasi mandiri maupun isolasi yang telah disediakan oleh Pemkab Beltim.

” Pokja Wartawan Beltim menaruh perhatian besar dengan situasi kondisi tersebut sehingga Pokja Wartawan Beltim berdiskusi untuk ambil bagian dengan cara sebagaimana tugas dan fungsinya sebagai sosial kontrol mengkritisi yang sifatnya positif dan membangun demi kemaslahatan ” Ujar Wawan menegaskan.

Untuk itu pula Ketua Pokja Wartawan Beltim Fendi Kuswandi didampingi Wakil Ketua Ramli Arba’ie mengatakan, Kabupaten Belitung timur antara BPBD kabupaten Belitung Timur, Satgas Covid-19 dengan instansi terkait lainnya, ini apakah sudah melakukan tugas dengan memperhatikan masyarakat yang di Isoman dengan cepat tepat dan benar sebagaimana mestinya.

“Untuk yang pengantaran makanan pengobatan mereka yang terpapar covid-19 yang ISOLASI MANDIRI mendapat bagian jaminan hidup (makan minum, pengobatan dan finansi – red) pada mereka, untuk yg pengantar makanan maupun pengantar obat2an, bagi mereka yg melaksanakan ISOMAN maupun yg terpapar Covid-19, apakah mendapat bantuan sembako atau makanan selama mereka melakukan isolasi mandiri,dan kalau pun dapat apa aja yg mereka terima” Ungkap wawan Ungkap Wawan panggilan akrab ketua Pokja.

Baca Juga :  BPKP Ke Calon Penerima Kartu Prakerja Gunakan Cara Akuntabel

Wawan juga mengatakan, padahal setahu saya seluruh mereka yang terpapar ataupun yang reaktif ataupun yang sembuh dan lainnya semestinya terakumulasi secara valid ke BPBD dan juga di instansi terkait maupun di Satgas covid 19.

“Secara umum masyarakat mengetahui bahwa yang ISOLASI MANDIRI mendapat jatah (Pengawasan, bantuan hidup dan pengobatan – red)  tiga kali sehari tapi kurang tahu entah berapa lama dan atau berapa kali dalam sehari (untuk makan minum dan pengobatan – red) dan pertanyaan juga apakah data sudah benar – benar valid ” Ujarnya Wawan .

Dikesempatan yang sama wakil ketua Pokja Ramli Arba’ie juga mempetanyakan data valid Satgas covid-19, BPBD dan Instansi terkait atas terpaparnya  Pandemi covid-19 antara yang sembuh maupun yang masih sedang dalam perawatan dan juga yang di Isoman.

“Pertanyaannya data siapa yang valid untuk jumlah sebenarnya dari mereka yang terpapar, sembuh, sakit dan atau lainnya. Perhatian, bantuan hidup dan pengobatan, dan yang sangat tak kalah pentingnya adalah ketika mereka yang sudah meninggal dunia seperti apa perlakuan ataupun  kepedulian Pemerintah Pusat, Kabupaten maupun Pemerintah Desa terhadap keluarga yang ditinggalkan hususnya. Selama ini semua itu yang saya ketahui belum terekspost secara luas di Media Masa untuk masyarakat umumnya” Ujar Ramli mempertanyakan.

Dikatakan satu hal menurut Ramli yang sangat amat perlu dipertanyakan keterbukaan publik berkenaan dengan anggaran Refocusing yang sanagat fantatis jumlahnya hingga puluhan milyar untuk di Kabupaten, puluhan trilyum yang di pemerintah pusat.

“Selama ini wajar bila muncul pertanyaan dari masyarakat ke awak media berkenaan dengan anggaran/dana covid – 19 Refocusing yang begitu besar jumlahnya. Hal ini memang selama ini keterbukaan informasi anggaran sepertinya ditutup tutupi, contohnya masyarakat yang terdampak covid/Isolasi Mandiri sejauh ini mereka merasa apa bentuk kepedulian yang mereka terima, padahal anggaran sudah disiapkan baik dari sumber APBD Kabupaten, Propinsi maupun Pusat. Jangan bahasa dimasyarakat “mancing di air keruh” Pungkas Ramli kembali mempertanyakan.

Baca Juga :  Wali Kota Pematang Siantar dan Forkopimda Terima Unjukrasa Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga BBM

Comment