Penolakan Terus Disuarakan, PT.Flobamor Sediakan Aplikasi INISA Akomodir Pelaku Wisata Lokal

MediaSuaraMabes, NTT – Dalam upaya menjalankan Fungsi Penguatan Konservasi di Taman Nasional Komodo, khususnya Pulau Padar, Pulau Komodo serta kawasan perairan sekitar berjalan dengan baik, PT Flobamor dalam Perjanjian Kerjasamanya dengan Balai Taman Nasional Komodo menetapkan biaya kontribusi Konservasi sebesar  3.750.000 per orang atau akumulasi 15 Juta per empat orang selama satu tahun.

Penerapan biaya kontribusi konservasi pada Pulau Komodo, Padar serta area kawasan perairan sekitar ini mendapatkan penolakan dari pelaku usaha wisata yang ada di Manggarai Barat.

Tingginya biaya yang ditetapkan ini dianggap akan berdampak buruk pada jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo.

Namun Direktur Operasional PT Flobamor, Abner E. R. Ataupah pada, Minggu (25/9/22) menjelaskan, didalam biaya kontribusi konservasi masuk Pulau Komodo, Padar serta Kawasan Perairan sekitar sebesar 15 juta rupiah untuk empat orang wisatawan atau kontributor yang akan berlaku selama satu tahun ini telah memuat sejumlah biaya lainnya.

Seperti  biaya tiket masuk yang sudah ditetapkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atau PNBP KLHK, PAD bagi Pemprov NTT dan Kabupaten Manggarai Barat.

“Tarif itu didalamnya sudah termasuk PNBP KLHK, yaitu karcis masuk, kegiatan treking kegiatan diving dan lain-lain yang malah kita gratiskan dalam satu tahun. Lalu ada biaya konservasi yang tadi itu yang didalam rencana kerja tahunan itu, lalu ada fasilitas bagi kontributor (wisatawan) yang dikerjasamakan dengan asosiasi lokal bukan PT Flobamor sendiri dan terkahir ada pendapatan Asli daerah untuk Pemprov, Pemkab dan mungkin terbuka ruang untuk pendapatan desa.” Ucapnya.(RAS)

Abner menyampaikan dalam menjalin kerjasama dengan pelaku usaha wisata yang ada di Manggarai Barat nantinya juga akan menerapkan standarisasi produk serta pelayanan yang berkualitas. Salah satunya adalah standarisasi produk produk UMKM yang layak untuk diberikan kepada para Kontributor atau wisatawan.

Baca Juga :  BPOM Sosialisasi Bahan Berbahaya dan Pengaruhnya pada Kesehatan

“Kerjasamanya nanti seperti biasa, kerjasama jual beli dengan pelaku suvenir dan pengrajin itu tinggal menyuplai saja. Namun karena ini Destinasi wisata premium maka standarnya kita tetapkan yang seperti apa yang bagus dan layak untuk dijual atau yang diberikan ke kontributor kontributor tersebut. Jadi tetap ada standar. Karena itu ada yang namanya digitalisasi management dengan aplikasi yang kita sudah buat yang namanya INI SA.” Tuturnya.

Keberadaan aplikasi INI SA jelas Abner merupakan salah satu contoh program digitalisasi management yang akan diaplikasikan dalam mengontrol kualitas standar pelayanan jasa wisata ataupun produk UMKM pelaku wisata. Adapun peran PT Flobamor dalam aplikasi ini jelas Abner, hanya berfungsi sebagai penyedia sistem dan pengelola sistem.

“Nah aplikasi tersebut hanya seperti lapak. Lapak itu didalamnya ada macam macam, dari pembayaran pajak, BPJS, tiket travel, hotel dan ada taksi juga, lalu ada program Wildlife Komodo ini, tempat kontribusi konservasi ini. Nah jadi semuanya ada didalam dan harus terdaftar agar kita bisa mengontrol kualitas.” Ujarnya.

Keberadaan Program Wildlife Komodo dalam Aplikasi INI SA jelas Abner juga merupakan salah satu upaya memaksimalkan peran Tour Agent dan Tour Operator (TA/TO) dalam usaha penjualan paket wisata di Pulau Komodo dan Pulau Padar.

Kehadiran sistem aplikasi ini jelasnya selain turut meminimalisir ruang gerak TA/TO luar Labuan Bajo untuk berperan penuh dalam bisnis jasa wisata Taman Nasional Komodo juga akan memberikan nilai tambah dalam bentuk sistem komisi bagi TA/TO yang telah melakukan pembelian paket kontribusi.

“Dan juga yang paling menarik adalah kita mengunci agar TA/TO dari luar misalnya dari Bali, Jakarta, NTB, itu tidak bisa membeli paket kontributor ini langsung ke PT Flobamor. Dia harus membelinya ke mitra – mitra PT Flobamor yaitu TA/TO lokal yang mempunyai ijin di Manggarai Barat.” Ucapnya.
Untuk itu Ia menyebutkan bahwa PT Flobamor akan berusaha mengakomodir semua pelaku wisata untuk turut ambil bagian dalam program kontribusi konservasi ini sehinggah dapat memberikan nilai tambah yang berujung pada peningkatan ekonomi para pelaku wisata di Kabupaten Manggarai Barat.

Baca Juga :  Kapolsek Bulagi Menghadiri Kegiatan Penghataman Al-Qur'an (Mangatamat) Di Mesjid Al-furqan Kel. Bulagi 1 Kec. Bulagi

Comment