Pengamanan Lailatul Ijtima Ke 24 Dalam Rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444 H Polsek Singkawang Barat Polres Singkawang

MediaSuaraMabes, Singkawang – Polda Kalbar Polres Singkawang Polsek Singkawang Barat pengamanan kegiatan Lailatul Ijtima hari Senin tanggal 20 Maret 2023 sekira pukul 20.00 sd 24.00 Wib telah dilaksanakan kegiatan Lailatul Ijtima’ ke-24 dalam rangka memyambut bulan Suci Ramadhan 1444 H bertempat di Rumah Dinas Ketua DPRD Kota Singkawang Jl. Alianyang Kel. Pasiran Kec. Singkawang Barat.

Hadir dalam kegiatan PJ. Walikota Singkawang, Drs. H. Sumastro, M.Si., Kapolres Singkawang, AKBP Arwin Amrih Wientama, S.H.,S.I.K.,M.H., Ketua DPRD Kota Singkawang, Sujianto., Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Singkawang, Drs. H. Muhlis, M.Pd., Ketua Umum MUI Kota Singkawang, H. Abdul Halim Majid., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Asmadi, Sp.d., M.Si., Kasat Intelkam Polres Singkawang, AKP Rio Charles Hutahean, S.H., M.H., Kasat Binmas Polres Singkawang, AKP Supiyanto., Kapolsek Singkawang Barat, AKP Ronald Deny Napitupulu, S.H.,M.H., Kiyai Soimmuddin., Kiyai H. Buhori., Ustadz Muhammad Aqil., Ustadz Muhammad Nasiruddin., Perwakilan Ormas POM Kota Singkawang., Pengurus NU Kota Singkawang.

Sambutan Ketua PCNU kota Singkawang Sdr. Edi Purwanto
– Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap bulan nya oleh PCNU Kota Singkawang dalam rangka mempererat tali silaturahmi yang dilaksanakan bergilir perkecamatan.
– Kegiatan rutin ini biasa diisi dengan kegiatan sholawat dan pembacaan Al-Qur’an namun untuk kegiatan kali ini diisi dengan Bahtsul Masail yang bertujuan membahas persoalan aktual di Kota Singkawang yaitu Tugu Istighfar dari sisi kajian hukum, dimana hukum islam memiliki kesesuaian dengan budaya dan perkembangan zaman. Kita hadirkan disini pemrakarsa tugu istighfar Sdr. Roby Sanjaya beserta kawan- kawan.

Sambutan Pj. Walikota Singkawang, Drs. H. Sumastro, M.Si
– Saya merasa mendapatkan satu kehormatan untuk berbicara di forum yang sangat mulia ini, kita mengagumi prinsip dasar perjuangan NU dari masa perjuangan kemerdekaan hingga masa sekarang.
– NU adalah jamaah yang bergembira dengan bersholawat yang dapat menjadi spirit dalam mensyukuri nikmat yang telah diberikan.
– NU memiliki adab yang kuat dalam menghormati para guru dan para pemimpin bangsa ini.
– Dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan kita harus menampilkan keistimewaan bulan suci ramadhan, termasuk menampilkan ornament yang mencerminkan Islam dalam kegiatan hias kota, seperti natal dan Imlek.
– Keinginan untuk hias kota harus kita rajut dengan nilai toleransi antar umat beragama, kita perlu menonjolkan jati diri kita sebagai umat Islam terutama pada ramadhan yang memang harus kita ekspresi kan. Untuk tugu istighfar adalah suatu pekerjaan yang mulia guna mengajak umat untuk mengingat Allah dengan beristighfar. Di lokasi pembangunan tugu istighfar adalah pulau jalan yang perlu penataan yang pas sehingga tidak menjadi polemik yang merusak harmonisasi dikota Singkawang.
– Para ustadz tentu sangat memahami unsur tulisan kaligrafi yang bersifat agung jadi saya memohon jangan ada siapapun yang membuat polimik atas pembangunan tugu istighfar

Baca Juga :  Polres Humbahas Gelar Bakti Sosial Peringati Hari Bhayangkara ke 75

Pada pukul 21.08 Wib kegiatan di lanjutkan dengan Bahtsul Masail membahas tentang pembangunan tugu Istighfar, sebagai berikut :
Deskripsi masalah :
– Pada hari Kamis tanggal 23 Febuari 2023, telah diadakan kegiatan musyawarah umat Islam kota Singkawang yang dihadiri oleh Ormas dan perwakilan tokoh agama Islam. Dalam musyawarah ini telah menghasilkan “Konsensus Musyawarah Umat Islam untuk Pendirian Tugu Istighfar” dengan tujuan mensyiarkan simbol-simbol agama Islam dan mendukung Pemerintah Kota Singkawang sebagai Kota Tertoleran di Indonesia, dengan adanya aneka ragam simbol yang merepresentasikan masyarakat yang beragam di Kota Singkawang
– Pada tanggal 24 Februari 2023, telah dilakukan Peletakan Batu Pertama Untuk Pembangunan Tugu Kaligrafi Istighfar yang dilakukan oleh PJ Walikota dan dihadiri oleh Forkopimda, Kemenag Kota Singkawang, Ketua MUI Kota Singkawang serta ormas dan tokoh agama Islam Kota Singkawang.
– Seiring berjalannya proses pembangunan tugu tersebut, terdapat sebagian masyarakat yang mempersoalkan pembangunan Tugu kaligrafi Istighfar ini, antara lain:
a. Design Tugu Kaligrafi Istighfar yang berbentuk seperti manusia berdoa dalam keadaan duduk bersimpuh.
b. Mengangap bahwa Tugu Kaligrafi Istighfar tersebut adalah patung, bukan kaligrafi Sehingga keberadaannya adalah haram.
c. Bahwa huruf-huruf Arab yang ada di bagian bawah (kaki) pada tugu istighfar merupakan bentuk merendahkan pada kalimat Thoyyibah.

Berdasarkan permasalahan di atas, dari pihak Polres melakukan mediasi dengan hasil penghentian sementara pembangunan Tugu Kaligrafi Istighfar sampai adanya kepastian hukum menurut dalil- dalil yang disarikan dari sumber hukum Islam.

Sebagai pertimbangan hukum, bahwa adanya Kaligrafi yang berbentuk seperti manusia sudah jamak ditemukan di masyarakat yang dijadikan sebagai hiasan dinding atau lainnya.

Pertanyaan Masalah Bahsul Masail :
– Apakah design tugu kaligrafi istighfar sebagaimana dalam deskripsi bertentangan dengan aturan hukum Islam ?
– Apakah design tugu Kaligrafi Istighfar termasuk kategori patung yang dilarang ?
– Apakah tulisan huruf hijaiyah yang ada di bagian bawah (kaki) termasuk bentuk merendakan kalimat Thoyyibah ?
– Apa hukum membuat, menyimpan, atau menjadikan kaligrafi yang berbentuk seperti manusia atau hewan sebagai hiasan dinding sebagaimana yang ditemukan disebagian masyarakat ?

Baca Juga :  Team Resmob Polres Bitung Tangkap Pelaku Judi Toto Gelap (Togel)

Kesimpulan hasil Bahtsul Masail membahas tentang pembangunan Tugu Istighfar Adalah berdasarkan kajian fikiq lebih kearah tidak diperbolehkan karena dapat berpotensi menjadi penghinaan adapun solusi yang ditawarkan oleh NU adalah tugu istighfar silakan dibangun seperti desain awal akan tetapi tidak menggunakan kalimah kalimah Allah.*

Akp Irwanto beserta 6 pers melaksanakan penjagaan, patroli dan pengaturan lalu lintas hingga kegiatan berjalan lancar dan aman.
(Humas Polsek Skw Barat)

(Hepni JK)

Comment