Panitia Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) Temui Uskup Denpasar Mgr Dr. Silvester San, pr

MediaSuaraMabes, Jambi – Panitia Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) Indonesia menemui Uskup Denpasar Mgr. DR. Silvester San, Pr di Istana Uskup Denpasar, Sabtu sore (12/5/2022).

Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Panitia Munas ISKA P Prasetyo Nurhardjanto, Sekjen ISKA Pusat Joanes Joko, Ketua DPD ISKA Bali Komang Purnama beserta pengurus lainnya baik dari DPP ISKA maupun DPD ISKA Bali selaku tuan rumah Munas Bali. Rombongan diterima langsung oleh Uskup Denpasar Mgr. DR. Silvester San, Pr.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk meminta restu dan dukungan Uskup Denpasar karena Bali dijadikan tuan rumah Munas ISKA.

Dalam dialog yang berlangsung dengan suasana kekeluargaan tersebut, Ketua Panitia Munas ISKA Prasetyo Nurhardjanto meminta agar Bapa Uskup Denpasar Mgr. DR. Silvester San berkenan hadir dalam sessie pembukaan Munas ISKA.

Ia mengatakan jika Munas yang seyogyanya sudah digelar dua tahun lalu akhirnya ditunda karena pandemi Covid19. “Kami mengundang dan meminta dukungan dan restu Bapa Uskup Yang Mulia Mgr. Silvester San agar berkenan hadir dalam pembukaan Munas.

Kami juga meminta jika ada beberapa agenda dan isu yang bisa dibicarakan atau yang bisa dibantu untuk diselesaikan,” ujarnya. Ia mengatakan, pembukaan Munas ISKA direncanakan akan dilakukan pada 26 Mei 2022. Munas tersebut akan dihadiri oleh seluruh anggota ISKA dari seluruh Indonesia, termasuk dari DPC kota Jambi.

Bali akan menjadi tuan rumah Munas. Munas tersebut rencananya akan dibuka oleh Presiden Jokowi namun belum diketahui apakah dibuka secara daring atau offline.

Uskup Denpasar menyatakan mendukung penuh Munas ISKA di Bali. Bahkan, dirinya bila tidak ada halangan akan menghadiri pembukaan Munas. “Tanggal 26 Mei 2022 itu bertepatan dengan hari raya kenaikan Isa Al-Masih. Mungkin setelah perayaan misa saya akan hadir di lokasi Munas untuk mengikuti acara pembukaan saja. Saya tidak bisa ikut secara full nanti. Mungkin saya bisa ikut acara pembukaan saja,” ujarnya.

Baca Juga :  Kekayaan Intelektual Beltim Dapat Pengakuan, Hairil: Budaya Kita Kembangkan Untuk Tingkatkan Pariwisata

Uskup Denpasar juga menyampaikan kepada ISKA soal kasus tanah Keuskupan Denpasar yang berlokasi di Labuanbajo, Manggarai Barat, NTT. Tanah tersebut milik Keuskupan Denpasar yang dibeli oleh Uskup Denpasar saat itu Mgr. Vitalis Djebarus. Tanah tersebut sudah ada sertifikat pasca proses jual beli. Namun hampir 20 tahun kemudian, muncul sertifikat yang baru di atas obyek yang sama. Pemilik sertifikat yang baru itu milik Hendrikus Chandra alias Baba Siheng.

Padahal Baba Siheng adalah orang kepercayaan mantan Uskup Denpasar Mgr. Vitalis Djebarus yang diberikan surat tugas untuk melakukan jual beli di atas obyek yang sama. “Sertifikat yang lama ada di Keuskupan Denpasar. Kuitansi jual beli juga masih ada. Akta jual beli juga masih ada. Sekarang malahan Baba Siheng punya sertifikat yang baru di atas obyek yang sama. Sudah digugat ke PN Manggarai Barat. Hasilnya NO karena dinilai cacat formil. Namun sekarang Baba Siheng gugat lagi,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Sekjen ISKA yang juga adalah Tenaga Ahli Utama Kedeputian Bidang Informasi dan Komunikasi Publik KSP Joanes Joko meminta agar tim Keuskupan Denpasar membuat laporan resmi dan kronologi untuk ditindaklanjuti di tingkat pusat. Pihaknya akan meneruskan laporan ini ke Badan Pertanahan Nasional agar menjadi perhatian pemerintah pusat.

Comment