Osea Petege Pertanyakan dimanakah Keberpihakan Pelayanan Bagi Pengusaha Orang Asli Papua

MediaSuaraMabes, Nabire – Osea Petege Salah satu pengusaha asli Papua menyesalkan tindakan Kepala Dinas Pertanian Perternakan Perikanan dan Pangan Provinsi Papua Tengah, berinisial BL yang tidak konsisten menyangkut pelayanan kepada masyarakat, khususnya ke Orang Asli Papua (OAP).

kepada awak media ini, Osea Petege Senin sore (27/02/2023) Menuturkan, selaku pengusaha asli Papua sangat menyayang tindakan seorang kepala dinas tersebut.

Bahkan dirinya meminta kepada Penjabat Gubernur Papua Tengah dan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Tengah untuk segera mengevaluasi kinerja Kadis Pertanian tersebut, termasuk para pejabat di lingkungan Pemprov Papua Tengah.

Permintaan yang dilayangkan Osea Petege itu lantaran, yang bersangkutan tidak konsisten dengan memberikan pelayanan publik, bahkan terkesan bermuka dua”, Kata Osea Petege

Osea Petege adalah satu pengusaha asli Papua yg boleh di bilang cukup sukses menambahkan menuturkan bahwa”,
“Mengaku cinta Papua tapi jiwanya non OAP dalam pelayanan.

Tadi siang saya menghadap kepala dinas tersebut, Kami datang pukul 12:15 WIT, janjian jam 12 siang, Saya sudah mengisi daftar tamu sesuai mekanisme, namun hingga pukul 14.18 menit belum juga bisa bertemu. Akhirnya saya pulang,” ungkap Osea

“Pejabat seperti ini harus dievaluasi kinerjanya. Kita ketahui pemekaran Provinsi Papua Tengah untuk masyarakat OAP, jadi jangan bilang OAP tapi tidak melayani masyarakat OAP. Mending pejabat bukan OAP atau sebaliknya tapi mencintai OAP.

“Bertopeng OAP, Saya melayani OAP, namun pada kenyataannya hatinya tidak untuk melayani OAP dalam memberikan atau melayani masyarakat. Tadi itu sebagai bukti, orang baru datang atau antri belakangan malah dipersilahkan masuk duluan. Ini yang saya ingin kritisi, bahwa yang didahulukan non OAP,” tandas Osea.

Pengusaha pemilik SPBU di Dogiyai ini Juga menambahkan, perlu diketahui bahwa” tujuan saya ingin bertemu kepala dinas tersebut untuk kepentingan daerah, dalam hal ini menyangkut Ketahanan pangan, pupuk, pangan dan bidang pertanian, tetapi juga bidang lainnya. Demi pembangunan daerah kedepan nantinya” Tutur Osea

Baca Juga :  Besaran Zakat Fitrah di Kabupaten Beltim Naik Rp.2.500

“Tadi itu merupakan bukti, kita sudah mengikuti semua prosedur dan aturan yang ada, mulai dari mengisi data antri dan daftar tunggu untuk ketemu, tetapi pada kenyataannya, orang yang baru datang yang notabene non OAP, langsung di dahulukan dan dipersilakan masuk, kalau bagi saya sendiri sebagai OAP tidak masalah” namun mereka sudah lama menunggu gimana?

“Yang lebih miris lagi, orang tiba – tiba datang dan antri di belakang malah didahululukan, apa lagi non papua” tutur Osea Petege

” Petege juga mengharapkan” tolong pelayanan model begitu untuk dirubah. Kalau bisa lebih mengutamakan pelayanan yang sifatnya Orgen untuk lebih didahulukan. Ketimbang urusan tidak terlalu orgen,

“Ini menjadi contoh bahwa”, selaku pengusaha asli papua di daerah saya, saya saja sudah sulit untuk bertemu, bagaimana dengan saudara saya OAP lainnya, sehingga ini perlu dievaluasi oleh Penjabat Gubernur Papua Tengah. Pemekaran ini untuk mensejahteraan masyarakat, sehingga jangan lagi terjadi kesenjangan sosial atau keluar dari tujuan hadirnya provinsi baru ini bagi masyarakat asli Papua,” pungkasnya. ( TN )

Comment