Niat Ikut Arisan Online, Warga Banjarmasin di Teror Utang Online 80 Juta.

MediaSuaraMabes, Banjarmasin – Menyerahkan identitas pribadi sekarang  ini jangan asal, seperti apa yang dialami oleh Muhammad Panji Habibie, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (11/07).

Niat ingin ikut arisan online, malah jadi petaka, ia ditipu dalam penyelenggaraan arisan online di Instagram, sehingga di hubungi oleh pihak tertentu dan dianggap memiliki utang dan mau diblaporkan telah membawa uang perusahaan 80 juta (11/07).

Dalam statusnya di facebook, Panji menceritakan kronologi tentang apa yang menimpa dirinya.

“Saya berencana ikut arisan online yang saya temukan di instagram”

Sebagai syarat administrasi untuk ikut arisan, oleh pemiliknya saya diminta mengirimkan foto ktp, foto KK, foto buku rekening, dan Foto Selfie yang memegang KTP (ini saya ulang beberapa kali karena kata si pemilik foto tidak terkirim).

Tidak berapa lama, saya diblokir oleh si pemilik arisan (saya mengira si pemilik ini marah karena foto yang saya kirim tidak sesuai kehendak pemilik), sehingga saya tidak berpikir ini menjadi malapetaka bagi saya.

Beberapa hari kemudian mulai banyak telepon dan sms masuk, sampai terakhir kali saya tidak sengaja mengklik link karena saya keliru membaca dan mengira link dari teman kampus karena ada kata – kata beasiswa kuliah. (Ini yang membuat nomor kontak saya mungkin bocor).

Mohon maaf atas keteledoran saya yang membuat bertemu dengan saudara/teman sekalian. Terima kasih untuk saudara/teman yang memberikan semangat semoga ini tidak terjadi pada kalian”.

Bahkan, ketika MSM menyatukan FB Panji, ada beberapa teman FB yang merespon. Rahidatul Laila Agustina juga menyampaikan kasus – kasus yang terjadi di keluarganya. Hal ini pun dikatakan oleh Panji menjadi sebuah pelajaran, selalu waspada dan jangan teledor dengan menyebarkan data pribadi.

Baca Juga :  Bupati Pesisir Selatan Mengajak Masyarakat Pessel Berdoa Untuk Almarhum Nasrul Abit

Panji menyampaikan kepada MSM, “Saya mendapatkan teror, teman-teman, orang tua siswa, teman guru juga. Semuanya sama kata – katanya, mengatakan saya harus membayar utang”.

Peneror membolehkan menjadikan foto saya sebagai alat bantu untuk mengembangkan pinjaman di apk lain pak, ujar Panji kepada awak Media Suara Mabes.

“Besok, saya coba konsultasikan ke pihak berwajib”, ungkap Panji.

Panji juga memberikan pesan kepada diri pribadi dan orang lain.
1. Jangan memberikan data pribadi (ada oknum yang sengaja memperjual belikan data)
2. Jangan membalas pesan dari peretasan data dengan cara mengklik link yang dikirim
3. Jangan mengangkat telepon dari nomor, atau orang yang tidak dikenal (antisipasi hipnotis dan hal buruk lainnya). ).

Di akhir komunikasi dengan MSM, Panji mengatakan “Saya tidak khawatir dan tenang, serta tidak takut  menghadapi ini karena tidak benar (saya tidak perlu khawatir secara online)”. (DA)

Comment