Meski Banyak Hambatan, Ruas Jalan Tanah Merah – Mindiptanah Terus Di Pacu

MediaSuaraMabes, Bouven DigoelUntuk mewujudkannya ruas jalan Trans Papua di Tanah Papua, suatu hal yang mudah, kondisi medan yang cukup berat, ketersediaan bahan konstruksi yang terbatas, serta faktor cuaca yang tidak menentu juga menjadi tantangan tersendiri dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan.

Meski sering diterpa berita yang tidak berimbang di media sosial mengenai kondisi jalan dilapangan, hal ini tidak menjadi penghalang bagi satker PJN tanah merah dan jajarannya untuk terus memberikan kinerja terbaik demi mewujudkan keberhasilan program pembangunan infrastruktur dari pemerintah pusat di Tanah Papua.

Kasatker PJN tanah merah Frangki Edwin Lapian melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) III.2 Nyoman mengatakan bahwa, untuk pelestarian ruas jalan tanah merah – mindiptanah waropko terus di genjot.

” Untuk preservasi jalan tanah merah – mimdiftanah – waropko, paket multi years 2 tahun ini yang dikerjakan oleh PT. Modern Widya Tehnical, kami terus pacu pekerjaanya. karena pekerjaan ini akan berakhir pada bulan desember tahun 2021, mengingat sebelumnya paket pekerjaan ini dampak dari relaksasi anggaran yang dipindahkan ke tahun anggaran lain,” tutur Nyoman.
Ruas jalan tersebut bagian dari jalan Trans Papua dengan penanganan jalan dan jembatan yang ditangani oleh BPJN XXII merauke bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah, membuka akses ke daerah – daerah terisolir.

“Dengan penanganan dan
jalan fungsional, kami akan upayakan dengan target pekerjaan 30 Km menggunakan konstruksi HRS dengan lapisan dasar semen lokal (matlok). Secara persentase, kemajuan pekerjaan dilapangan sudah mencapai 40 persen, dengan berusaha mempersiapkan,” tambahnya.

Selain itu pihak kami menangani dua paket jembatan diluar jalan nasional untuk mendukung akses ke PLBM.

“Paket tersebut kami kerjakan juga, akan tetapi paket tersebut masih non status,” ucap Nyoman.

Baca Juga :  Bupati Kopli Lantik 15 Kades Terpilih Akhir Desember periode 2021-2027

Saat di cecar pertanyaan terkait viral jalan rusak yang di expose di media sosial beberapa waktu lalu, dengan tegas Nyoman menjawab.

” Berita itu tidak berimbang dan tidak bertanggung jawab. Tidak ada klarifikasi kepada kami. Jalan rusak berapa meter saja sudah diekspos ke media sosial. terus jalan yang berkilo kilo yang sudah bagus yang kami kerjakan tidak mengekspos.
Ini masyarakat tau, agar terlihat dalam menyebarkan berita harus berimbang, ” pungkas Nyoman.

Selain itu pihak PJN tanah merah juga mengalami kendala yang dihadapi dilapangan, seperti sering terjadi pemalangan oleh warga, kemudian faktor cuaca karena curah hujan cukup tinggi.

“Hampir setiap hari turun hujan sehingga pengaruh berat dalam pekerjaan.
Jadi, pintar kita memamfaatkan waktu untuk pekerjaan ini dengan cepat, karena jika waktu hujan kami tidak bisa bekerja. Namun halangannya dan resikonya sebagian dari tanggung jawab kami dengan penyedia jasa untuk bagaimana cara tetap bekerja, “tambahnya. (12 3 0)

Comment