Mengapa kita harus belajar? Karena semua pencapaian dimulai dari sebuah proses pembelajaran

MediaSuaraMabes, Jakarta – Pendidikan bukan hanya untuk mendapatkan gelar, tetapi juga untuk membentuk moral.

Mengapa kita harus belajar? Karena semua pencapaian dimulai dari sebuah proses pembelajaran.Demikian Hanny Tanijaya M.Psi, Psikolog anak dan dewasa, sejaligus menjadi Founder Creative Consultan, dalam pengantarnya, terkait , Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas) 2 Mei 2023.

Pendidikan tidak lagi murah, kata Hanny, hanya kemurahan hati untuk membagi ilmu dan pengetahuan bagi mereka yang tidak sempat merasakan dunia pendidikan.

Berpendidikan tetapi tidak peka ujarnya. Jurnalis pusat Media Suara Mabes(Ringo), bertanya kepada Hanny Tanuwijaya M.Psi, Psikolog anak dan dewasa, Founder Creative Consultan, Sebagai Psikolog remaja dan dewasa Apa yang anda kehendaki terkait “merdeka belajar” terhadap peserta didik(siswa) kita dewasa ini, menghahadapi Kurikulum merdeka saat ini ? Hanny Tanuwijaya menjawab kata merdeka atau freedom mengarah pada orang, boleh mengekspresikan diri sesuai pilihannya, namun tetap mengikuti aturan dan norma yang berlaku sesuai bidangnya
Belajar membuat orang berubah dan bertumbuh dari tak tahu dan tak bisa menjadi tahu dan bisa. Maka lanjut Hany, dalam merdeka belajar seseorang diberi kebebasan yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan, dirinya menjadi lebih baik sesuai dengan penataannya. Bukan hanya berubah membaik secara intelektual (daya pikir) tapi juga ketrampilan dan terutama attitude dan perilaku. Diawal sambungnya lagi, murid diberi pemahaman mengapa merdeka belajar diterapkan untuk pengembangan diri mereka dan bangsa Indonesia, jawab psikolog ini.

Lebih lanjut Hari Pendidikan Nasional 2023 yang jatuh pada Selasa, 2 Mei 2023 yang menurut Surat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nomor 12811/MPK/TU.02.03/2023 bertema “Bergerak Bersama, Semarakkan Merdeka Belajar”.Disamping itu bulan Mei 2023 juga dicanangkan sebagai bulan Merdeka Belajar seiring dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim dalam pidatonya mengatakan bahwa bersama-sama kita telah membuat sejarah baru dengan gerakan Merdeka Belajar.

Baca Juga :  Pesan Kapolri ke Taruna-Taruni Akpol: Turun, Dengar dan Serap Aspirasi Masyarakat

Transformasi yang masif ini sudah sepatutnya dirayakan dengan penuh syukur dan semarak, karena semuanya adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama kita.

Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang telah diluncurkan sambung Makarim dalam pidatonya, membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara sebagai bapak Pendidikan Indonesia, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat. Anak-anak kita sekarang lanjut Makarim bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri. Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.

Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.

Oleh karena itu, kata dia mau menutup pidatonya mari kita semarakkan hari ini dengan semangat untuk meneruskan perwujudan Merdeka Belajar, Mendidik Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter, dan membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan pendidikan yang memerdekakan tutupnya.(Ringo)

Comment