SuaraMabes, Nunukan – Progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nunukan 2 di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, milik PT.PLN (Persero) sampai saat ini belum selesai dikerjakan, padahal rencana awal proyek ini akan selesai di tahun 2019 lalu.
Proyek PLTMG Nunukan 2 ini di kerjakan oleh Kontraktor PT.Truba Jaya Engineering, dan Konsultan Pengawasnya PT.Surveyor Indonesia dan infonya nilai kontraknya 200 milyar lebih.
Pengawas Lapangan dari PT. PLN (Persero) Area Berau, Anwar mengatakan,” sampai saat ini belum mendapatkan jawaban, kapan manajemen PT. PLN akan memberikan jawaban atas pertanyaan Media Suara Mabes dan beberapa media lainnya saat menemuinya dua minggu lalu,” Ucap Anwar saat ditemui Media ini, di Direksi Keet PLMTG di daerah Mansapa Kecamatan Nunukan Selatan,Senin (02/08/2021).
“Pertanyaan teman-teman wartawan termasuk dari pihak DPRD Nunukan juga sudah mengunjungi kami kesini. Untuk tindak lanjutnya sudah saya sampaikan ke manajemen, dan saat ini dalam pembahasan manajemen, dari manajemen seperti apa pak, seperti itu aja pak !.,” ucap Anwar.
Lanjut Anwar, sejauh ini sudah kami bicarakan, sudah kami diskusikan juga, dan kami tampung juga sekaligus dengan pertanyaan dari pihak DPRD Nunukan juga, seperti itu pak. Nanti klarifikasinya secara keseluruhan seperti itu pak, ujarnya.
Terkait progres kegiatan proyek ini, lagi-lagi Anwar hanya menyatakan bahwa kewenangan dirinya hanya mendampingi teman-teman untuk pelaksanaan dilapangannya, untuk progresnya dari manajemen yang bisa menjawab. Dan dari sisi kontraktonya masih proses untuk memulai kembali pekerjaan ini, sedang mendatangkan material dengan menggandeng PT. Benzenab selaku Sub Kontraktor, tapi detailnya nanti yang menjawab dari manajemen kami.
Anwar mengatakan, dirinya baru bertugas sejak bulan Maret lalu menggantikan Pak wahyu yang sekarang ditugaskan di PLN Wilayah di Kota Balikpapan. Dirinya ditugaskan untuk mengawasi pembangunan lanjutan konstruksinya, pembangkit trasmisi dan gardunya di kegiatan ini.5lq
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat “Pancasila Jiwaku” (LSM-PANJIKU) Kabupaten Nunukan, Muhammad Mansyur Rincing, mengatakan,” Proyek Pembangunan PLMTG 2 (10 MW) Mansapa di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. Yang mulai di bangun sejak tahun 2017, sampai saat ini belum tuntas pengerjaannya,” ucap Mansyur Rincing saat dikonfirmasi, selasa (03/08/2021) di kediamannya di bilangan Jalan Teuku Umar Nunukan.
Mansyur Rincing menyesalkan Proyek yang di laksanakan oleh PT. PLN (Persero) dengan menunjuk PT. Truba Jaya Engineering dengan nilai kontraknya berkisar 250 milyar ini, sampai saat ini belum rampung.“Padahal janji pihak PT. PLN beberapa tahun lalu saat kondisi kelistrikan di Kabupaten Nunukan, terjadi byarpeat listrik berkepanjangan, karena daya listrik yang di harapkan saat itu dari PLMTG Sebaung yang dikelola PT. Bugak dan pembangkit tenaga diesel yang ada di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik sudah tidak mampu menyuplai kebutuhan listrik di dua pulau itu,” sorotnya.
Kebutuhan listrik di Kabupaten Nunukan khususnya di Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik sangat tunggi, karena untuk pemenuhan kebutuhan industri, perikanan termasuk untuk pasokan listrik Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sungai Pancang yang tahun depan rencananya akan diresmikan oleh Presiden Jokowi dan tentunya mengharapkan daya listrik yang cukup besar dari PT. PLN.
“Bahkan dirinya mempertanyakan, ada apa hingga PT. PLN menggandeng PT. Truba Jaya Engineering ? , padahal informasi yang didapatnya, Perusahaan ini rumornya dirundung masalah,” ungkapnya.
Mansyur Rincing juga menyayangkan, ada 3 unit mesin masing-masing kapasitas 1 X 4 MW sudah berapa tahun didatangkan di areal pembangunan PLMTG ini, bisa rusak dan berkarat itu mesin karena tak pernah di operasikan.
Menurut Mansyur Rincing, jika sampai satu bulan kedepan proyek ini tidak berjalan secara signifikan, Lembaganya bersama LSM lainnya di Nunukan berencana akan melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dirinya juga meminta anggota DPR RI Dapil Kaltara khususnya Pak Deddy Sitorus, karena di pahaminya beliau berada di Komisi VI yang membidangi Kementerian BUMN, dan PT. PLN (Persero) bernaung dibawah kementerian itu,” ujar Mansyur Rincing.
“Apalagi Pak Dedy Sitorus dalam laman Facebooknya ada membuat status “Sepertinya KPK harus datang jalan-jalan ke Kaltara untuk mencerahkan mereka yang ingin berpesta dengan uang rakyat! Setuju ??”. Postingannya ini membuat kami di Kabupaten Nunukan meminta Deddy Sitorus bisa segera memanggil Pihak PT. PLN mempertanyakan hal tersebut, istilah Jakartanya “Ente Jual Saya Beli”,” ujar Mansyur Rincing.
Untuk itu, Mansyur Rincing meminta Deddy Sitorus untuk bisa melakukan fungsi Pengawasannya selaku anggota DPR RI yang membidangi Kementerian Negara BUMN, dengan mempertanyakan dan bisa membawa keranah hukum jika kelak ditemukan indikasi dugaan penyimpangan hingga pembangunan PLMTG Mansapa ini molor sangat lama dari target awal penyelesaiannnya,’’ tantang Mansyur Rincing.
Selain itu Mansyur Rincing juga berharap Deddy Sitorus bisa memfasilitasi lembaganya menyambangi KPK untuk melaporkan molornya proyek ini, agar Pak Deddy Sitorus bisa segera mengajak jalan-jalan lembaga anti rasuah ini ke proyek tersebut, biar statemennya di facebook itu benar adanya. Apalagi layanan listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Dan apalagi ini merupakan Nawacita Pemerintahan Presdien Jokowi, maka sangat cocokla jika Deddy Sitorus bergerak cepat menindaklanjutinya.
Sementara anggota DPR RI Dapil Kaltara Ir.Deddy Yefri Hanteri Sitorus,M.A saat media ini melalui melalui WhatsApp meminta tanggapannya, Rabu tadi siang (04/08/2021), dan dirinya menjawabnya “Nanti saya cek ke PLN dulu ya”.
Tak berselang lama, Deddy Sitorus meneruskan pesan WhatsApp yang diterimanya,”terkait pembangunan PLTMG Nunukan #2 pemrakarsanya adalah oleh PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Kalbagtim, kantornya ada di Balikpapan. Dan proyek itu masih dalam proses pekerjaan, dan terkait permasalahan dan kendala pembangunan secara detail tidak terlalu memahaminya”.
Saat ditanya, apakah siap mendampingi LSM Panjiku menyambangi gedung KPK jika nantinya dipandang perlu terkait proyek itu, Deddy Sitorus menjawab, “Nanti Saya cek ke Kaltim dan Pusat dulu. Saya tidak punya informasi. Nanti saya cari dulu, baru pikirkan sikap seperti apa,” ucapnya melalui pesannya WhastAppnya.
Syafaruddin/Biro Nunukan

Redaksi Media Suara Mabes (MSM) sebagai editor Publisher Website
Comment