Kundha Kabudayan Gunungkidul Adakan Pelatihan Pranatacara

MediaSuaraMabes, Gunungkidul, DIY — Pelatihan Pranatacara di selenggarakan pada tanggal 1 sampai 2 Desember 2021 oleh Kundha Kabudayan Gunungkidul di laksanakan di rumah makan Bu Tiwi, Padukuhan Mijahan, Kapanewon Semanu, di ikuti oleh 65 peserta dari masyarakat umum.

Menurut keterangan Kepala Bidang Sejarah, Bahasa, Sastra dan Permuseuman Rudy Ismanto, AMK, SE, MM memberikan keterangan terkait dengan kegiatan pelatihan Pranatacara dan lomba Pranatacara adalah acara rutin yang di adakan setiap tahun oleh Kundha Kabudayan Gunungkidul atau dinas Kebudayaan Gunungkidul, dalam rangka memupuk dan melestarikan budaya bahasa dan sastra kepada masyarakat terutama kaum muda. Sehingga akan mewariskan keberlangsungan pemakaian bahasa dan sastra di tengah budaya saat ini yang berkembang.

Adapun pelatihan dan lomba pranatacara tidak hanya untuk masyarakat umum saja nantinya juga akan membidik anak-anak sekolah. Pelatihan pranatacara selanjutnya akan dilombakan pada tanggal 6 dan 7 Desember 2021 yang di ikuti oleh seluruh peserta dan di ambil kejuaraan tersebut untuk di ikutkan dalam lomba pranatacara tingkat propinsi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bobot penilainya meliputi wicara 30%, wirama 25%, wiraga 20%, wirasa 15% dan wektu 10 % dibatasi 40 menit dengan memakai pakaian adat jawa gagrag Ngayogyakarta.

Selanjutnya pembicara adalah Dr.Saryana, Drs. Restu Raharjo dan Agus Wibowo menyampaikan tentang penggunaan bahasa, sastra ngadi saliro dan ngadi busono dalam pemberian teori pelatihan pranatacara serta untuk praktek dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2021.

Setelah acara selesai salah seorang dari peserta yang berasal dari ponjong Fitri Cahyanto memberikan tanggapan terkait acara tersebut pelaksanaan sudah bagus hanya saja penyampaian informasi untuk mengikuti pelatihan agak mendadak ,sehingga persiapannya kurang apalagi setelah selesai pelatihan dilanjutkan lomba pranatacara.

Baca Juga :  Tim Wampu Squat Polres Langkat Bubarkan Balapan Liar Dan Amank 10 Sepeda Motor

Harapan kedepan pelatihan seperti ini dapat di laksanakan kembali untuk generasi muda agar mereka dapat melesetarikan dan mencintai budaya jawa terutama bahasa dan sastra.

(BEIJELLO)

Comment