MediaSuaraMabes, Tanggamus — Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri/SMPN 02 Ulu Belu dengan Inisial S telah mencoba menyuap awak media dengan memberikan sebuah amplop yang berisi uang kepada Dua orang awak media dari media yang berbeda, Kejadian percobaan penyuapan tersebut terjadi di lokasi Res area Taman Kreasi H. Prayitno dijalan lintas barat Sumatera tepatnya di Desa/Pekon gisting bawah, kecamatan Gisting kabupaten Tanggamus, Minggu 23/10/2022.
Bermula dari permintaan oknum KS SMPN 02 Ulu Belu kepada Tomy andri (awak media) untuk bisa bertemu dan berbincang-bincang tentang pemberitaan di beberapa media beberapa hari yang lalu yang menyoroti adanya dugaan Pungli yang terjadi di sekolahnya.
“Ya kan pak S yang selaku Kepala sekolah SMPN 02 Ulu Belu meminta untuk bertemu di res area gisting untuk ngobrol terkait pemberitaan tempo hari, dia bersama istrinya, lalu ngobrol panjang lebar dan dia (S) minta agar dirinya atau sekolah yang dia pimpin tidak lagi dibertakan, Kemudian mereka berdua pamit pergi duluan dan bersalamn sembari memberi amplop, karna tidak jelas maksud ngasih amplop itu apa maka saya kembalikan lagi amplop itu kepada S ” ungkap Tomy.
Peristiwa itu dibenarkan oleh YB rekan Tomy yang memang bersama-sama menemui oknum S tersebut. ” Saya kenalan, lalu kami ngobrol, dan saat Kepala sekolah bersama istrinya pamit pergi duluan saya liat ada amplop yang diberikannya sambil bersalaman, lalu amplop itu dikembalikan lagi oleh Tomy “terang YB.
Diketahui bahwa sebelumnya beredar berita terkait, Kepala Sekolah dan Komite SMPN 02 Ulu Belu Diduga Lakukan Pungli.
Ulu Belu Tanggamus — Diduga Kepala sekolah dan Komite SMPN 02 Ulu Belu Kabupaten Tanggamus telah melakukan tindakan melawan hukum yakni melakukan Pungutan Liar (Pungli) terhadap siswa dengan dalih bayar Pembangunan dan Seragam Sekolah serta biaya Daftar ulang, Perbuatan tersebut melanggar Permendikbud no 01 tahun 2021 pasal 16 yang poin bahwa Pemerintah daerah dapat melibatkan sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat atau sekolah swasta. Minggu 16/10/2022.
Perbuatan Pungli sendiri jelas diatur dalam undang-undang no 20 tahun 2021 tentang korupsi pasal 12 huruf e. Dalam Perpres no 87 /2016 juga sudah ada tentang Satgas Saber Pungli,. Belum lagi Permendikbud no 44/2012 Tentang pungutan dan sumbangan biaya pendidikan, serta apa bila itu terbukti dilakukan oleh oknum Kepala Sekolah maka sangsi Administratif juga bisa diterapkan pasal 54-58 Undang-undang no 25 tahun 2009.
Bermula dari pengakuan siswa dan orang tuanya yang meminta identitas mereka dirahasiakan oleh media ini, bahwa anaknya sudah membayar biaya daftar ulang dan biaya lainnya yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah.
” Ya bang, anak saya kelas 1 di SMPN 02 Ulu Belu ini,biaya semua untuk kelas satu Rp 1.112.000,00(satu juta seratus dua belas ribu rupiah) dan itu sudah kami bayar, tapi gak pakai kwitansi, “ungkap wali murid.
Sementara di akui juga oleh ibu SR bahwa dirinya sudah bayar uang iuran anaknya yang duduk di kelas 2 dengan nominal Rp 700.000,00(tujuh ratus ribu rupiah).
“Anak saya kan sudah kelas 2 pak, bayaran iurannya tidak sama dengan yang kelas 1. Kalau saya bayar uang iuran anak saya itu tujuh ratus ribu ” kata bu SR.
Masih menurut masing-masing wali murid tersebut bahwa sebenarnya mereka keberatan dengan jumlah biaya sekolah anak-anak mereka, namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa, karena takut kalau anak mereka terbeban moral disekolah.
“Kami sebagai orang tua hanya bisa pasrah saja, sebenarnya kami merasa keberatan, namanya juga orang kecil, karena kami ini kurang mampu makanya kami oleh pemerintah diberi PIP, artinya Kami kan memang kurang mampu “beber wali murid.
Atas kejadian tersebut Awak media ( Tomy dan Rekan) berharap agar pihak terkait bisa mengusut tuntas apa yang menjadi sorotan publik terutama bisa membantu para wali murid yang merasa keberatan.
Reporter : Riswan Hadi

Redaksi Media Suara Mabes (MSM) sebagai editor Publisher Website
Comment