Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Bitung Gagal Membina Siswa-Siswi, Orang Tua Kecewa

MediaSuaraMabes, Bitung – Pihak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota Bitung berserta jajaran, gagal menjadi pelopor pembinaan dan pengawasan terhadap siswa-siswi yang berada di dalam rungan lingkup sekolah .

Misi sekolah yang seharusnya meningkatkan karakter siswa/i melaksanakan sistem penjaminan mutu secara terpadu serta mendidik dan melatih siswa/i untuk menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki standar Kopetensi nasional. Gagal !

Diketahui 11 siswa/i melakukan kesalahan di ruang lingkup skolah (Kelas) dalam jam oprasional sekolah sekitar pukul 10:00 melakukan tindakan meminum minuman beralkohol.

Orang tua murid yang tidak mau di sebutkan namanya ke awak media mengatakan bahwa 11 dari siswa/i yang terlibat, hanya 9 di antaranya di keluarkan sepihak oleh pihak sekolah sesuai aturan yang dibuat oleh kepala sekolah, tanpa ada kebijakan atau pembinaan terhadap 9 orang yang dikeluarkan, Ia (orang tua) Kecewa. (Senin, 19/09/22)

“Anak kami dikeluarkan dari skolah Smkn 2 bitung tanpa ada surat peringatan maupun pembinaan terlebi dahulu, langsung di keluarkan. Padahal mereka adalah siswa yang terbilang perlu pembinaan bukan pihak sekolah main mengeluarkan seperti pekerja yang di PHK tanpa memikirkan hak anak sedangkan mereka (siswa/i) perlu mendapatkan pendidikan dan pembinaan”

Meryati Taengetan S.Pd selalu kepala skolah, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kota Bitung. Saat di konfirmasi membenarkan bahwa 11 dari siswa/i yang dilaporkan Bidang Kesiswaan memang betul 9 kami keluarkan berdasarkan aturan skolah, 2 lainya kami skor untuk efek jerah. dan tidak bisa di ganggu gugat aturan pihak skolah. Kami kembalikan ke orang tua. Ucapnya – Selasa, (20/09/22)

Terlepas dari ucapan Kepala skolah . Seakan pihak skolah lepas tanggung jawab tidak mampu membina dan mendidik siswa/i sementara kejadian perkara berada dalam lingkup skolah (kelas) dan terbilang jam oprasional skolah. Pengawasan yang kurang dan ketidakpedulian keaman serta peran fungsi guru di lingkungan skolah, patut di pertanyakan.

Baca Juga :  Kegiatan Kewartawanan dan Orientasi Keorganisasian Wartawan Indonesia Berlangsung Selama Sehari Dinabire

Orangtua yang menitipkan anak-anak mereka ke sekolah untuk di bimbing dan dibina malah dibiarkan dan kedapatan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya, kemudian pihak sekolah terutama kepala sekolah sendiri Lepas tanggan dengan kalimat pemanis, menjaga nama baik skolah seakan mencari posisi aman dalam jabatan.

Orang tua murid menambahkan Kami menitipkan anak kami di sekolah untuk di didik dan diberikan pendidikan yang layak malahan di biarkan, Ketika terjadi hal seperti ini malah dikeluarkan dari sekolah. Lepas tangan dan tidak perduli, secara tidak langsung merampas masa depan anak kami. upanya

Saat berita ini di naikan belum ada kejelasan dari Dr. Grace Punuh, M.Kes pihak dinas terkait. Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara

(Kiflypolapa)

Comment