Jalan Produsi Di Bangunan Titi Rambin Tapu Tapu Desa Parimburan Bukan Ke inginan Masyarakat

MediaSuaraMabes, Labusel – Aneh biasanya bila ada pembangunan infrastruktur sarana jalan maupun jembatan masyarakat sekitar pasti merasa senang, ini justeru merasa kecewa karena pembangunan yang di bangun di desa tersebut oleh pemerintah daerah kabupaten labuhan batu selatan tahun 2022 itu, tidak sesuai dengan keadaan di lapangan, dan keinginan masyarakat sekitar, Hal itu lah adanya pembangunan di dusun tapu tapu desa parimburan kecamatan sei kanan kb Labusel, yaitu pembangunan jembatan gantung atau pun istilah di labusel masyarakat menamakan titi rambin, kira kira sepanjang 20 meter di lintasan parit kecil menuju ke areal perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet di desa tersebut jalan itu merupakan jalan produksi.

Saat wartawan Media Suara Mabes, melakukan peliputan di jembatan gantung/titi rambin tgl 24/1 di antarkan ke lokasi di mana jembatan gantung itu di bangun, beberapa masyarakat daerah tersebut mengantarkan Wartawan Media Suara Mabes ke lokasi.

Namun masyarakat yang mengantar itu tidak ingin namanya di tulis di media ini, Mereka mengaku kecewa untuk apa titi rambin ini di bangun di sini, hanya menghabiskan anggaran hampir Rp 800 juta untuk membangun jembatan gantung itu, sementara yang di inginkan masyarakat bukan jembatan gantung melainkan titi biasa yang bisa di lalui truk coltdisel atau pun mobil kecil yang dapat masuk mengangkut hasil pertanian kelapa sawit dan karet, karna jalan ini kira kira 300 meter dari jalan hotmix menuju ke titi rambin itu butuh pengerasan bila di musim hujan seperti ini sangat licin bang, jalan yang menuju ke kebun, “Kemauan masyarakat di sini di bangun apa pak..? “Kalau kemauan masyarakat di sini minta di bangun titi biasa yang dapat di lalui truk untuk mengangkut hasil panen kelapa sawit, kalau di bangun begini kan yang bisa hanya sepeda motor truk juga enggk bisa lewat sama doang itu tidak berguna, “lho dulu usulanya kan titi rambin kan..? “enggk bang, kami enggak tau entah siapa itu yang ngusulkan, ya.. kemungkinan anggota DPRD bang yang ada di daerah ini, kan dapil lima di sini kalau kami enggak salah ada 7 kursi anggota DPRD, ya mungkin ada di antara mereka yang mengusulkan proyek ini di bangun titi rambin enggak berguna kini alhasil yang dapat lewat di situ cuman pejalan kaki, sama sepeda motor, bang, “Lalu apa harapan bapak bapak yang mau di sampaikan kepada anggota DPRD dan pemerintah daerah..?? Kami berharap bangun lah di desa manapun di Labusel sesui dengan kebutuhan masyarakat yang ada, supaya apa yang di bangun bermamfaat untuk masyarakat sekitar, jadi ini Rp 800 juta kalau di bangun titi Di cor beton kan, dananya lebih kecil, kami rasa tidak sampai Rp 800 juta sudah cukup truk bisa masuk masyarakat agak ringan dan merasa terbantu kini bila panen kelapa sawit di langsir pakai sepeda motor juga tetap setenga mati dasar program pembangunan amburadul, Terang warga tersebut kecewa.

Baca Juga :  Ketua DPD LPRI,Angkat Bicara " Kurangnya Pengawasan" 16 titik Paket Pembangunan Gedung Kantor UPT KPH Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Kabupaten

Karna proyek tersebut papan proyeknya sudah di cabut padahal hasil pantauan awak media ini bahwa itu baru beberapa hari rampung karna tampak semenya baru tampak kering, di perhitungkan bulan januari 2023. baru rampung di kerjakan. Usai meliput dari lapangan Maka wartawan Media Suara Mabes, ingin menemui dinas pekerjaan umum atau juga dinas bina marga untuk menemui kepala dinas PU Syafii Simbolon, tgl 24/1 di kantor namun kepala dinas tidak berada di tempat menurut sala seorang setapnya tadi kadis masuk pak, aku rasa makan siang pada hal sudah di jam kerja, tepat pukul 15 wib. seharusnya sudah masuk.

Yang pasti apa yang di sampaikan beberapa masyarakat itu dusun tapu tapu lebih cerdas di bandingkan istansi terkait sebagai pengguna anggaran membangun mulai usulan sampai proses lelang proyek imprastruktur tidak sesui dengan ke butuhan masyarakat di daerah di mana imfrastruktur itu di bangun. (M Suyanto)

Comment