Inkubasi SCENE 2022,Pesan Inklusifitas dan Karpet Merah menuju Perfilman Tanah Air

MediaSuaraMabes, Jakarta – Program SCENE 2022 Masterclass Pengembangan Scenario Film Televisi dan OTT yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif Republik Indonesia “KEMENPAREKRAF-RI” telah mengumumkan 20 peserta terpilih yang akan mengikuti tahapan inkubasi selama dua minggu di kota bogor pada bulan juli tahun 2022.

Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio KEMENPAREKRAF-RI Syaifulloh Agam mengucapkan selamat kepada 20 peserta yang lolos ke tahapan inkubasi 2022.

“Pengumuman ini sengaja kita laksanakan lebih awal, agar peserta mempunyai waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan certanya, juga agar ketika melakukan sharing experience bersama mentor nantinya akan membuat cerita lebih hidup dan menarik, kata syaifulloh mengutip sambutannya selasa/7/6/2022”.

Syaifulloh juga menjelaskan, pada tahapan inkubasi juga akan diundang tamu dari industri film untuk sharing pengalaman kepada peserta. Pasalnya, hal ini ia lakukan untuk terus memperbaiki mutu program SCENE yang sudah masuk di tahun ketiga.

“Jadi, persiapkan diri kalian untuk dapat mengikuti seluruh tahapan inkubasi nanti, tambahnya”.

Senada, Ketua umum badan perfilman Indonesia “BPI” Gunawan Pagaru berharap Semoga scene lebih baik dan cerah menginjak tahun ketiga event ini digelar.

“Ini tahun ketiga, semoga kita mendapat manfaat yang lebih baik, kata Gunawan Pagaru yang juga sebagai ketua persatuan karyawan film dan televisi itu”.

Sebelum pengumuman disampaikan, panitia juga menggelar talkshow dengan mengundang Abdul Majid,Arfi S, dan Reza Fahlevi mewakili tiga alumni SCENE 2021 untuk berbagi pengalaman mengikuti gelaran scene.

Sebagai alumni dan sekaligus peserta penyandang disabilitas, Abdul Majid memberikan apresiasi bahwa SCENE adalah program yang inklusif dan terbuka untuk siapapun.

“Berdasarkan pengalaman, saya tidak mengalami kendala teknis yang berarti dalam mengikuti seluruh tahapan SCENE mulai dari pelaksanaan di surabaya hingga masa inkubasi di bogor. Pasalnya saya mendapatkan fasilitas seorang pembisik “whisper angel” yang membantu saya untuk mendiskripsikan muatan materi yang berasal dari format video / cuplikan film, jelas majid alumni SCENE 2021 itu.

Baca Juga :  IRW Lira Berdiri Untuk Menegakkan Transparansi dan Akuntabilitas Royalti

Majid yang juga seorang penyandang disabilitas sensorik netra itu juga menyampaikan jika ekosistem dan networking SCENE adalah kunci pertama untuk masuk ke dalam industri kreatif film tanah air.
“Ini adalah karpet merah bagi sineas muda untuk masuk ke industri, jadi jangan di sia-siakan, tegas dia. Majid juga berpesan agar peserta bisa mengawinkan gagasan, idealism dan kebutuhan industri untuk membuat sebuah karya yang dapat diterima oleh pasar, imbuhnya”.

Sementara itu, Reza Fahlevi dan Arfi S juga berpesan kepada seluruh peserta agar mengutamakan attitude dalam menjalin hubungan professional di dunia perfilman. Mereka juga mengungkapkan, jika setelah program SCENE telah usai, nantinya masih ada kejutan-kejutan yang akan diberikan oleh para mentor.

Bahkan lebih jauh, kedua alumni SCENE bandung 2021 itu merasa beruntung telah mendapatkan pelatihan berkelanjutan secara gratis, limpahan project hingga masuk kedalam lingkaran industri kreatif film tanah air.
SCENE 2022 telah mengumumkan 20 peserta terpilih untuk mengikuti tahapan inkubasi selama dua minggu di kota bogor. Ke 20 peserta terpilih itu berhasil mendapatkan skor tertinggi dari ratusan peserta mewakili kota pelaksanan SCENE bogor, semarang, jambi, aceh dan Banjarmasin. Hasil karya mereka telah dinilai dan dikurasi oleh para mentor sekaligus professional di dunia film “Gunawan Pagaru, Eric Gunawan dan Dede Natalia”, untuk selanjutnya cerita akan dikembangkan menjadi scenario film yang sesuai dengan standar industri perfilman tanah air. (Thoy)

Comment