Ibu Melahirkan Meninggal Di Kc Silang Kitang Di Duga Akibat Kelalaian Oknum Bidan

MediaSuaraMabes, Labusel Sumut – Munculnya isu yang kurang sedap beberapa waktu yang lalu dari beberapa masyarakat Desa Aek Goti, Kecamatan silang kitang kabupaten labuhan batu selatan, terkait seorang ibu melahirkan meninggal dunia, usai pulang dari tempat praktek bidan NT, di desa ulu mahuam kc silang kitang kabupaten labuhan batu selatan sumatra utara.

Namun anak dari ibu almarhumah tersebut dalam keadaan selamat, dan bayi itu berjenis kelamin perempuan, memang takdir kematian itu ada di tangan tuhan namun sebagai manusia kita harus berusaha untuk yang terbaik buat ibu hamil yang di anggap kurang normal itu, karena bayinya terlalu besar.

Menurut nara sumber yang tidak ingin namanya di tulis di media ini menyampaikan pada wartawan media suara mabes senin 29/1 bahwa pada malam minggu itu Almarhum SAB, terasa hendak melahirkan, kemudian suaminya membawa ke ulu mahuam di tempat praktek bidan inisial NT, bidan tersebut bertugas di Di Teluk panji kc kampung rakyat, kabupaten labuhan batu sekatan.

Namun kediaman dan tempat praktek bidan NT, di desa ulu mahuam sementara yang membuat wartawan media Suara mabes tak habis pikir, dari rumah Almarhumah ke puskesmas rawat inap berjarak kurang lebih 100 meter dari ibu yang melahirkan itu kenapa tidak di bawa ke puskesmas ada apa dengan puskesmas tersebut..?

Oh.. Kalau itu saya kurang tau pak, “menurut anda” yang tau pada saat melahirkan itu bayi lahir berapa kg beratnya yang saya tau pak 4,5 kg pak,,. “Memang kalau menurut ukuran bayi itu saya anggap itu tidak normal pak,, itu seharusnya Cesar di rumah sakit tidak bisa normal dari rahim sang ibu karena ukuran bayi terlalu besar, yang saya heran kenapa di tangani bidan pak,,

Baca Juga :  Peratin Pekon Balam Bagikan Dana BLT,DD Tahap II Tahun 2021

“Memang betul ibu melahirkan boleh melahirkan di rumah dengan di tangani bidan namun itu kan bila bayinya lahir Normal, nah kalau tidak normal harus di bawa ke rumah sakit di tangani seoarang dokter ahli kandungan, ini jelas saya anggap adanya ke lalaian oknum bidan tersebut kok berani menangani harusnya di sarankan langsung di bawa ke rumah sakit ini sampai terjadi pendarahan pak,,

Apa harapan anda terkait ke jadian ini..? Saya berharap ini tidak boleh terjadi lagi di kc silang kitang ini karena anggaran untuk sektor kesehatan besar pak, apa lagi pemerintah daerah kb Labusel melarang ibu melahirkan di rumah harus di bawa ke puskesmas ini tidak boleh terjadi lagi. “Terangnya.

Setelah awak media ini menggali informasi dari nara sumber tersebut, kemudian pada tanggal 29/2 menemui suami almarhumah di desa aek goti Dedet, nama panggilan sehari hari, saat di konfirmasi terkait kematian istrinya saat melahirkan, “Dedet, membenarkan kejadian itu,

“Iya pak” memang benar istri saya meninggal saat melahirkan ketika di tanya kenapa tidak di bawa ke rumah sakit,, alasan suaminya almarhumah tidak mau di bawa ke rumah sakit, dia minta di bawa ke tempat praktek bidan NT, di desa ulu mahuam Namun usai melahirkan dari tempat praktek bidan NT, almarhuma di bawa pulang sampai rumah terjadi pendarahan hebat akhirnya di bawa kerumah sakit dan nyawanya pun tidak tertolong lagi, lho tpi dari rumahmu ini ke puskesmas rawat inap Aek goti, dekat paling 100 meter kok tidak di bawa ke puskesmas kenapa..?? Istri saya tidak mau pak, di bawa ke puskesmas atau pun ke rumah sakit,

Baca Juga :  Anggaran Puskesmas Waren Dan Puskesmas Demba di Duga diselewengkan

“Saat di tanya saat kejadian tersebut ada enggak tenaga kesehatan atau dokter yang bertugas di puskesmas tersebut, datang kemari ada pak,, setelah istri saya meninggal apa yang mereka sampaikan terkait kejadian ini, mereka bilang kalau ada yang datang tanya tanya suruh aja jumpai mereka ke puskesmas, nanti mereka yang akan menjelaskan,

“Saat Saudara Dedet, di tanya anda keberatan enggak dengan kejadian ini, Enggak pak, saya sudah ikhlas atas meninggalnya istri saya ini, “Katanya.

Yang membuat awak media tak habis pikir suaminya bilang istrinya tidak mau di bawa ke rumah sakit, bagai mana wartawan mau konfirmasi sama orang yang sudah mati, biasanya orang yang sudah sekarat di bawa ke mana pun sama yang sehat mau, yang penting bisa sembuh bagi yang sakit ini agak aneh aja kelihatanya, ada apa ini antara oknum bidan NT, dan tenaga kesehatan puskesmas aek goti..?

Kok bilang suaminya Almarhumah saudara Dedet, istrinya tidak mau di bawa kerumah sakit, agak heran mendengar jawaban dari sang suami almarhumah sepertinya ada yang tidak baik meninggalnya ibu SAB, ini Dugaan awak media suami korban tampaknya sudah di seting ini jawaban bila ada wartawan yang bertanya tentang meninggalnya Almarhumah, “Di harapkan kepala dinas kesehatan kb labusel memberi sangsi kepada oknum bidan yang di anggap sembrono dalam menangani pasien ibu bersalin.

(JS)

Comment