SuaraMabes, BELITUNG TIMUR – Pada Moment Hari Ulang Tahun Ke-76 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia,
PT Timah Tbk Berikan Taliasih kepada 24 Veteran, Janda Veteran dan Warakawuri di Belitung.
Adapun bingkisan yang diterimah berupa paket sembako dan uang saku, yang diberikan setelah pelaksanaan upacara pengibaran bendera merah putih di Kantor bupati Belitung Timur, Selasa (17/08)
Bupati Belitung Timur Burhanudin mengatakan atas nama Pemda dan masyarakat Belitung Timur mengucapkan penghargaan dan apresiasi atas partisipasi PT Timah Tbk dalam memberikan bantuan atau santunan kepada Warakuri dan veteran di Belitung Timur.
” Ini bukan hanya sekedar bingkisan, tapi kepedulian, dan inilah kita sebagai anak bangsa untuk peduli,” kata Burhanudin.
Menurut Bupati, Pemerintah, Bumn untuk saling peduli terhadap para leluhur, pejuang yang telah memberikan sumbangsih tenaga, pikiran, harta dan nyawa mereka untuk kemerdekaan Indonesia.
” Kami ucapkan terimah kasih atas kepedulian PT Timah kepada veteran dan pejuang di Beltim,” jelasnya.
Sementara itu seorang veteran Moch. Wiki (93) mengatakan peran perjuaangannya saat dulu ketika di Bandung Kota melawan penjajah, dan pertempuran hebat itu terjadi diperbatasan Sukabumi dan Cianjur.
” Pertempuran Gurkha dengan Inggris hampir 80 persen hancur semua, apalagi waktu itu banyak pohon besar-besar,” katanya.
Menurut Moch Wiki, Perjuangan saat ini sudah banyak perbedaan, namun ia berpesan agar selalu semangat dan jangan terlalu ambisi mengejar materi tetapi harus ingat perjuangan para pahlawan itu mengorbankan semuanya untuk kemerdekaan ini.
” Apalagi saat ini ada wabah Covid-19, maka itu harus sama-sama berjuang melawan penyakit ini,” terangnya.
Ia juga pernah menerimah bantuan tali asih semacam itu dari PT Timah Tbk, dan ini yang kedua kalinya selama ia menjadi veteran.
Hal yang sama dikatakan veteran lainnya Duwer Sugeng (81) menyebutkan ia sudah dua kali menerimah santunan dari PT Timah Tbk itu.
Ia berharap kepada generasi penerus agar selalu mencintai negara dan bangsa Indonesia, jangan sampai mau diadu domba oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
” Itu lah kuncinya, jangan sampai nilai perjuangan yang sudah kami rintis itu hilang,” terangnya.
Duwer menyebutkan dahulu ia diangkat anak oleh seorang pemimpin pasukan di Lampung Tanjung Karang, setelah sebelumnya membantu pasukan itu melawan penjajah.
Saat ini kata dia, perjuangan penerus bangsa melawan berita hoax, apalagi satu sama lain mulai saling sikut-sikutan. Maka dari itu ia berharap kepada generasi muda terus setia pada pancasila dan cinta tanah air Indonesia.
” Saat ini banyak berita hoax, bisa hancur kita, kuncinya kita cinta tanah air dan bangsa Indonesia, insyallah kita tidak akan percaya berita hoax,” bebernya.
Comment