Hari Peduli Sampah Nasional 2024

MediaSuaraMabes, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional, Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi,(PSE) Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) , mengadakan Webinar bertema “Memelihara Bumi Rumah Kita Bersama” pada Rabu 21 Februari 2024.

Apakah anda dan kita semua sudah secara nyata mengelola limbah mulai dari lingkungan sekitar kita? Yuks join bareng tim Komisi PSE KAJ bersama Olah Kebaikan pada Webinar dalam rangka: Hari Peduli Sampah Nasional 2024, Rabu 21 Februari ucap panitia webinar Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Agung Jakarta (KAJ).

Dalam sambutan Romo Andrianus Suyadiu, Sj ketua Komisi PSE Keuskupan Agung Jakarta mengatakan, bahwa Ensiklik Paus Fransiskus tentang Lingkungan hidup telah mengeluarkan ensiklik “ Laudato Si ”sebuah ensiklik Apostolik pertama yang membicarakan tentang bumi sebagai rumah bersama.

Dengan pertobatan Ekologis sebagaimana tertuang dalam ensiklik tersebut Paus Fransiskus,mengajak kita semua berbuat sesuatu untuk bumi.Paus Fransiskus menyebutkan, inti ajaran Katolik adalah menekankan kepedulian terhadap mahluk ciptaan Tuhan. Ia mendesak manusia bertanggung jawab secara moral untuk merawat lingkungan seperti tertulis dalam kitab Kejadian 2 : 15,bahwa kita punya tugas untuk menjaga dan merawat bumi.

Sebagaimana dilansir situs resmi Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan(KLHP), Dan melalui Surat Edaran (SE) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024. Berikut informasinya Seperti tertuang dalam Surat Edaran, Tema Hari Peduli Sampah Nasional 2024 adalah “Atasi Sampah Plastik Dengan Cara Produktif.

Berbicara tentang pengelolaan sampah, Saya Jurnalis pusat Media Suara Mabes, telah beberapa kali mempublikasi dimedia ini, seperti pada edisi 28 November 2023 dibawah judul “berdamai dengan sampah” pada edisi ini saya jelaskan bahwa, Tradisi membuang sampah di kalangan masyarakat kita memang belum baik.

Baca Juga :  Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Ke-31, Tingkat Kab. Ketapang Kec. Nanga Tayap Resmi Di Tutup

Masyarakat masih sering membuang sampah seenaknya. Tidak hanya masyarakat strata menengah ke bawah saja yang berperilaku membuang sampah seenaknya, akan tetapi juga masyarakat kelas atas. Masih banyak dijumpai orang membuang sampah dari mobil ketika melaju di jalanan. Orang juga membuang sampah seenaknya di tempat-tempat umum.

Sedangkan pada edisi 30 November 2023 dibawah judul “Sekolah Dasar sampah” saya jelaskan bahwa Dalam rangka menindaklanjuti Peraturan daerah Provinsi DKI Jakarta No. 3 th.2013 tentang pengelolahan sampah, Peraturan gubernur no.108 th.2019 tentang kebijakan dan strategi daerah Provinsi DKI Jakarta, Peraturan gubernur no.77 th.2020 tentang pengelolahan sampah Lingkup rukun Warga, Intruksi gubernur no.49 th. 2021 tentang penyelesaian isu prioritas daerah th.2021 – 2022 dan Intruksi sekretaris daerah no.88 tahun 2021 tentang dan dalam pengelolahan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga serta keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup no 656 th.2021 kepala unit Penanganan Sampah Badan Air Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.

Disisi lain Menginspirasi kepeduliannya pada lingkungan lewat tuntas kelola sampah tuntas di sumber menunjang penghijauan pekarangan untuk kemandirian pangan keluarga. Lewat edukasi jalur pendidikan, yg diselenggarakan oleh Sekolah Seraphin Bakti Utama, Cengkareng Jakarta Barat, dimana seorang teman aktivis Lingkungan Hidup bernama Sutarno menjadi instrukturnya.

Cara serta metode pengelolaan sampah secara tuntas, urban gardening minim lahan, serta kelola sampah Kembali ke topik diatas, bahwa Komisi Pengembengan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Agung Jakarta adakan Webinar, bertema: “Memelihara Bumi Rumah Kita Bersama”.

Dalam Paparannya, ibu Miranda, kelolah limbah jelantah harus dimulai dari rumah. Beberapa cara memanfaatkan minyak jelantah :
1. Diolah menjadi Sabun.
2 Diolah menjadi Lilin
3. Diolah menjadi Biodiesel.

Baca Juga :  NGONTEL KEBANGSAAN DALAM MENYONGSONG HARI PAHLAWAN

Menurutnya, Dampak pemakain minyak jelantah (mijel) adalah Pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia, menimbulkan penyakit kanker, dan akibat selanjutnya dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya.

Untuk itu perlu penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah ini dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan,. (sumber wikipedia)

Ada dua hal penting yang perlu dicermati ujar Miranda, yaitu
1. Minyak Jelantah dapat direcycling dengan campuran bahan kimia, sehingga minyak yang kotor, menjadi bening.
2. Jangan sembarangan menjual minyak jelantah kepada orang yang tidak bertanggung jawab (dengan harga yg tinggi)

Paroki yg rutin menjalankan gerakan pengumpulan mijel adalah Paroki Curug / St Helena, Paroki Bekasi Utara /St Clara, Paroki Lubang Buaya/ Kalvari, Paroki Kedoya / St Andreas , Paroki Tanjung Priuk/St Fransiskus Xaverius, Paroki Pantai indah kapuk / Regina Caeli dan Paroki Tebet / St Fransiskus Asisi.

Nara sumber lain adalah. Dr. Abel Gandhy, dosen di Universitas Pakuan Bogor mengulas :tentang Jaga Lingkungan dan raih keuntungan dari budi daya Maggot

Olah Kebaikan Bersama (OKB).

Menurut Immanuel Alfonsus OlahKebaikan Bersama ini merupakan Gerakan partisipatif dan kolaboratif dalam edukasi & pengelolaan minyak jelantah (for biodisel) untuk keberlanjutan dan masa depan yang lebih baik.

Misi Olah Kebaikan Bersama ini adalah,
1.Masyarakat Umum: Kampanye Digital Mijel. Program kampanye untuk membangun awareness dan edukasi masyarakat umum terkait penggunaan dan pengelolaan minyak jelantah di sektor rumah tangga.
2. GREEN COMMUNITY : Membentuk komunitas yang saling terkait, yang memberikan added value di kedua pihak (resto, lembaga, dan masyarakat) atas tanggung jawabnya lingkungan dan terhadap
energi peran dan kelestarian terbarukan.

Komersil dan memastikan penyaluran minyak UMKM yang bertanggung jawab (diolah menjadi Bio-Diesel) dan berkelanjutan untuk kelestarian lingkungan.

Baca Juga :  Dian Berhasil Kembangkan Usaha Setelah Jadi Mitra Binaan PT Timah

Berlimpahnya Minyak Jelantah di Indonesia lanjut Alafonsus,misalnya HORECA dan Sekolah perkotaan 157 juta Liter, Rumah tangga 3 milyar Liter (Sumber : Studi ICCT 2019, Katadata Insight Center 2019)
Dampak Negatif sambungnya lagi, Pencemaran air, 1 Liter(L) mijel mencemari 500 ribu L permukaan air bersih. Sedangkan minyak curah, 2,43 juta KL (data Gimni) Kesehatan masyarakat pengunaan berulang dimasyarakat.

Sedangkan Potensi Minyak Jelantah kata dia, mengurangi polusi air dan dampak kesehatan , memenuhi 32% kebutuhan bio diesel nasional dan mengurangi 91,7% emisi CO2 dibanding Solar.

Mengenai Peran Serta Kerjasama(OKB) menurut Immamuel Alfonsus Manurung adalah sebagai berikut: Mengenai Peran Serta Kerjasama(OKB) menurut Antonius adalah :

1. Memberikan sosialisasi edukasi
2. Melakukan penjemputan minyak jelantah di setiap Gereja (1x / bulan)
3. Menimbang minyak jelantah yang terkumpul (kg) dan memberikan
kompensasi kepada pihak Gereja

Sementara budidaya Maggot disampaikan oleh Dr.Abel Gandhy Dosen Universitas Pakuan Bogor yang mengatakan bahwa,budi daya Maggot merupakan solusi limbah organik.Menurutnya siklus hidup hidup solier Fly adalah 45 hari.

Mengenai Peran Serta Kerjasama(OKB)ini, “Mari bersama kami Mengolah Kebaikan” tutup Immamuel Alfonsus Manurung, M.Sc yang merupakan Community Advisor Engagement Olah Kebaikan Bersama ini( Ring-o)

Comment