GARABB: Inovasi Dan Terobosan Baru Harus Ada Untuk Gempur Rokok Ilegal

MediaSuaraMabes, Banyuwangi — Gencarnya sosialisasi gempur rokok ilegal yang dilakukan oleh Bea Cukai Banyuwangi mengalami peningkatan dibandingkan penerimaan pabean yang mengalami penurunan. Berdasarkan pemberitaan media, realisasi cukai di tahun 2020 yang hanya mencapai Rp. 5.584.468.000, pada tahun 2021 naik menjadi Rp. 7.830.671.559.

Berdasarkan capaian tersebut, Gerakan Rakyat Banyuwangi Bersatu (GARABB) memberikan apresiasi. Namun disisi lain GARABB menilai usaha yang dilakukan Bea Cukai sudah bagus tetapi kurang maksimal.

Melalui Kordinator Aksi dan Advokasi Mahfud Wahib mengatakan, program sosialisasi yang dilakukan Bea Cukai Banyuwangi ada hasilnya, tetapi tidak signifikan dan merata dikalangan masyarakat. Kamis, 02 November 2021.

“Banyuwangi ini Kabupaten terluas di Jawa Timur, terdiri atas 25 Kecamatan, 28 Kelurahan dan 189 Desa dengan jumlah penduduk kurang lebih sebanyak 1.754.719 jiwa. Apakah dengan kegiatan semacam itu bisa informasi mengenai rokok ilegal bisa diterima di masyarakat Banyuwangi secara keseluruhan, Ujarnya.

Mahfud menambahkan, salah satu jika penghasilan pajak negara terbesar bersumber dari rokok. Dan Bea Cukai merupakan garda terdepan dari lembaga negara yang lumbung untuk menampung pajak dari rokok.

“Diakui atau tidak, perokok aktif itu kebanyakan adalah para pelajar. Jadi menurut hemat kami peredaran rokok ilegal itu berputar dilingkungan anak sekolah. Karena kata-kata yang terlontar di sana sini penting murah karo iso ngebul”, ungkapnya sambil tersenyum.

Aktivis asal Wongsorejo ini menyarankan, harus ada pendekatan khusus dan trobosan baru yang dilakukan oleh Bea Cukai untuk kampanye rokok ilegal. “Mungkin bisa membuat pelatihan dengan membuat relawan-relawan seperti yang KPU kita pemilu ada relawan demokrasi, seperti juga yang dilakukan oleh KPP Pratama ada relawan pajak dan duta HIV Aids yang dibuat oleh KPA serta dan lain sebagainya,” pungkasnya.

Baca Juga :  Kunjungi Polres SBB, Kapolda: Jadilah Polisi Yang Disayangi Rakyat

Hal senada juga disampaikan oleh Kordinator Umum GARABB Bondan Madani, pasalnya inovasi dan kreasi baru harus dimunculkan. Karena setiap tahun tantangan yang dihadapi pasti juga berbeda.
“Menurut hemat kami, berantas rokok ilegal bisa melibatkan ORMAS, LSM dan dunia kampus. Karena merekalah yang sering bersentuhan langsung dengan masyarakat. Khusus di kampus pasti setiap tahun ada KKN, nah itu bisa bisa dimanfaatkan juga untuk sosialisasi berantas rokok ilegal. Itu bisa lebih efektif”. Katanya.

Pria berdomisili Bakungan ini menambahkan jika kampanye gempur rokok ilegal ini tidak sebatas formalitas atau berkelanjutan insyaallah peredaran rokok ilegal akan musnah di Bumi Blambangan.
“Kami tidak menjustis, tetapi kebanyakan yang terjadi di lapangan hanya gencar diawal-awal saja. Namun untuk selanjutnya, selanjutnya dan selanjutnya dibiarkan saja. Budaya-budaya asal bapak senang (ABS) harus dihilangkan”. Tegasnya.

“Dan hal yang penting adalah jangan sampai ada orang dalam yang bermain, karena percuma segala upaya telah dilakukan jika ternyata ada oknum-oknum orang dalam yang kong-kalikong dengan orang yang memproduksi rokok ilegal,” Imbuhnya.

Sebagai informasi, kemarin perwakilan dari GARABB sudah bersilaturahmi dengan perwakilan dari pihak Bea Cukai Banyuwangi. Dan Jika Memang dibutuhkan untuk kerjasama GARABB siap bermitra dengan Bea Cukai.

Comment