Dugaan Bobolnya BRA Lebih Dari Rp.15 M, Suhendri Tidak Sendiri

MediaSuaraMabes, Banda Aceh – “Teori konspirasi tidak hanya menarik dan membuka pikiran kita, tetapi juga dapat mendorong kita untuk mempertanyakan setiap tindakan para penguasa, politisi, birokrat, korporasi, atau siapa pun dia.“ Bahwa korupsi sudah masuk kategori kejahatan luar biasa (extraordinary crime).

Dugaan bobolnya BRA, sarat dengan kongkalikong (korupsi) dan persekongkolan (konspirasi), yang memunculkan polemik antar organisasi/lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif di Aceh.

Jika dicermati dugaan bobolnya BRA yang menggunakan anggaran APBA-P tahun 2023, pastinya Suhendri tidak sendiri, kalau dari internal BRA, sudah terjawab bahwa adanya nama-nama seperti Syukri sebagai PA, Muhammad sebagai KPA dan Mahdi sebagai PPTK, tanpa tangan dingin mereka, tidak mungkin 15 m bisa mulus keluar dari BRA.

Tapi ada nama yang muncul dari luar kantor BRA, dia merupakan pengusaha muda yaitu “Zamzami” yang merupakan teman dekat Suhendri yang memiliki peran yang tidak kecil. Tugas Zamzami adalah mengumpulkan, mengkondisikan perusahaan hingga mencairkan uang 15 m yang diambil secara tunai pada Kantor Pusat Operasional Bank Aceh Syariah di Jalan Tgk. H. Mohd. Daud Beureueh No.161, Lampriet, Banda Aceh dan mengantarnya ke Showroom mobil yang diduga milik Suhendri yaitu SHOWROOM JASCO MOBIL yang beralamat di Jalan T. Muhammad Hasan Banda Aceh.

Perlu juga untuk diketahui oleh masyarakat, uang 15 m yang dibobol oleh Suhendri dan teman-temannya hanya untuk Pengadaan Bibit kakap dan pakan runcah untuk kombatan dan korban konflik di Aceh Timur.

Tim Investigasi Media Suara Mabes Provinsi Aceh telah melakukan investigasi, sebagai contoh Pengadaan Digital Printing yang tertuang pada APBA Perubahan Tahun 2023 untuk Banda Aceh dengan harga Rp.1,2 milyar yang diperuntukkan bagi Kelompok Laskar Pemuda Aceh sebagai Calon Penerima Manfaat yang beralamat di Banda Aceh. Kami sudah bertemu dengan perwakilan dari Kelompok Laskar Pemuda Aceh, pengakuannya bahwa, setelah proposal di antar ke kantor BRA, sampai hari ini, tidak ada lagi kabar beritanya.

Baca Juga :  Kepala Pekon Kuripan Memenuhi Panggilan Dari Polres Tanggamus Terkait Laporan Dari Salah Satu Warga

Bahwa data yang telah kami miliki, perusahaan penyedia Pengadaan Digital Printing tersebut adalah CV. MEUSEURAYA, Nama Direktur adalah M. IZUL AKBAR dengan Alamat Jalan Cendrawasih No 2 B, Kelurahan Keuramat, Kec. Kuta Alam, Banda Aceh – 24415.

Pengakuan dari Kelompok Laskar Pemuda Aceh sebagai Calon Penerima Manfaat, sampai berita ini diturunkan, mereka belum menerima Digital Printing tersebut. Tapi uang 1,2 milyar untuk pengadaan Digital Printing sudah diambil.

Pengadaan Digital Printing merupakan salah satu contoh, artinya masih banyak kegiatan lain yang juga tidak dilaksanakan alias fiktif tapi uangnya di cairkan.

Tanpa konspirasi, mungkinkah Suhendri mampu membobol BRA sendiri ?  (Hanafiah)

Comment