Dr.Suriyanto PD, SH, MH, M, Kn, Pentingnya Moralitas dan Etika Dalam Berpolitik

MediaSuaraMabes, Jakarta – Suhu politik jelang pilpres 2024, kian memanas. Wajah media sosial, diwarnai berbagai naras-narasi politik yang semakin liar, dan berpotensi merusak semangat persatuan dan nilai-nilai demokrasi.

Dalam mengawal berlangsungnya pesta demokrasi, sudah seharusnya para elit politik memiliki etika, mampu menilai diri, mengenal diri mereka secara kritis agar bertindak sesuai moralitas dan berlandaskan pengetahuan, tanggung jawab dan hati nurani.

Dr. Suriyanto PD, SH, MH, M.Kn, menyampaikan hal itu kepada awak media, mensikapi fenomena dinamika politik yang terjadi belakangan ini.

“ Menjelang tahun politik 2024 media sosial kembali dimanfaatkan menjadi arena peperangan opini. Alasannya, jangkauan media sosial dan kemudahan akses-nya dipilih karena efisiensinya dalam penyebaran informasi,” kata Suriyanto menjawab pertanyaan awak media, Selasa 11 Juli 2023.

“ Efeknya yang luas dan murah dan sudah terlihat dari sekarang bagaimana para politisi, partai politik mulai membangun kanal-kanal komunikasi-nya di media sosial,” sambungnya.

Suriyanto menekankan harus ada kesadaran bahwa kontestasi politik bukan berarti permusuhan dan jangan sampai menimbulkan perpecahan.

Menurut Suriyanto, perwujudan demokrasi berkedaulatan rakyat dari waktu ke waktu selalu mendapatkan ujian dalam setiap suksesi kepemimpinan lima tahunan.

Dinamika politik mutakhir terjadi karena sikap saling menghargai dan menghormati mulai tergerus oleh ego dan kepentingan jangka pendek.

Untuk itu, kata dia, membangun demokrasi tidak boleh berhenti pada hal-hal yang bersifat prosedural, tetapi secara substansi harus membawa perubahan nilai, pola pikir, dan perilaku.

“ Kita harus mampu membangun demokrasi yang berkeadaban, yakni demokrasi yang membawa kebaikan dan keluhuran martabad. Bukan demokrasi yang membawa benih-benih perpecahan bagi keutuhan bangsa,” tuturnya.

Menurutnya, kedewasaan berpolitik harus mesti menjadi penuntun kehidupan. Kita tidak boleh terjebak dalam hiruk pikuk politik media sosial yang terkadang penuh dengan manipulasi dan ujaran kebencian serta berbagai berita hoax.

Baca Juga :  DPC Partai Gerindra Pati, Gelar Deklarasi Prabowo Presiden RI 2024

Perbedaan dan sikap politik, kata Suriyanto, tak boleh membelah anak bangsa pada perpecahan, perbedaan harus menjadi semangat kekuatan dalam memantapkan kebhinekaan dan kemajemukan. Sebab, politik pada hakikatnya adalah upaya untuk membangun konsensus demi kehidupan bersama yang menjamin rasa aman, adil, dan membawa kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“ Politik yang tumbuh baik akan linier dengan hal-hal positif. Sementara politik yang penuh dengan ancaman, kebencian dan pembunuhan karakter hanya akan melahirkan keburukan. Etika dan moralitas politik harus tetap dijunjung tinggi untuk mengantarkan bangsa ini ke arah yang lebih baik,” pungkasnya

Comment