Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gelar Festival Ekonomi Sirkular 2023, Pertama dan Terbesar di Indonesia

MediaSuaraMabes, Jakarta – Ekonomi Sirkular adalah sebuah sistem atau model ekonomi yang bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin, sehingga meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan yang disebabkan oleh pendekatan ekonomi linear (Ellen MacArthur, 2015).

Ekonomi sirkular bukan hanya membahas pengelolaan limbah yang lebih baik dengan lebih banyak melakukan daur ulang, namun ekonomi sirkular juga mencakup serangkaian intervensi yang luas di semua sektor ekonomi, seperti efisiensi sumber daya dan pengurangan emisi karbon.

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan berbagai pegiat ekonomi sirkular menggelar Festival Ekonomi Sirkular (FES) 2023. FES 2023 dilaksanakan sebagai upaya mempertemukan antara pegiat usaha hijau dengan offtakernya di Taman Menteng, Rabu-Kamis (26-27/7).

Festival ini merupakan pertama dan terbesar di Indonesia. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan bahwa Festival Ekonomi Sirkular 2023 ini menjadi salah satu wadah untuk melengkapi pemahaman masyarakat dan mendorong masyarakat untuk ikut terlibat aktif dalam gerakan ekonomi sirkular.

Asep melanjutkan, ekonomi sirkular merupakan pendekatan ekonomi yang bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya selama mungkin. Dalam konteks pengelolaan sampah, ujar Asep.

Praktik sirkular ekonomi bisa diwujudkan melalui praktik pengurangan sampah, desain ulang, penggunaan kembali, dan daur ulang.

“Jika diimplementasikan dengan baik, praktik ini dapat membantu mengurangi volume sampah dan mengurangi tekanan pada sumber daya alam karena sampah dapat dijadikan sebagai bahan baku daur ulang,” ungkap Asep.

Asep mengungkapkan, penyebaran dan kesadaran terhadap konsep ini masih belum merata. “Untuk itu, diperlukan aksi konkrit untuk lebih memperkuat kesadaran dan pemahaman masyarakat akan arti pentingnya ekonomi sirkular untuk mengurangi volume sampah yang sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat,” tegas Asep.

Baca Juga :  Wakil Bupati Pesibar Menghadiri Acara Program Sekolah Penggerak

Untuk pertama kalinya juga, puluhan stand pameran dari elemen ekonomi sirkuler berbasis persampahan mulai dari pegiat maggot, pegiat Bank Sampah, pegiat Kompos, pegiat Eco Enzyme, UMKM Hijau, Kelompok Tani Hutan, Start Up, industry FMCG, offtaker, sampai lembaga keuangan, akan dipertemukan. Dengan momen ini, akan memberikan kesempatan bagi pelaku ekonomi sirkular untuk naik kelas.

Catatan: FMCG(Fast Moving Consumer Good) yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produk konsumen yang sering dibeli dan dikonsumsi karena hargnya terjangkau sehingga barangnya cepat terjual-red)

Selain itu, Acara ini juga akan dimeriahkan dengan berbagai aktivitas menarik mulai dari talkshow bersama industri FMCG dan lembaga keuangan, sharing session dengan berbagai pihak untuk membahas kisah suksesnya dalam gerakan ekonomi sirkular, sampai lomba dan doorprize dengan total hadiah mencapai puluhan juta rupiah.

Di Indonesia, pemerintah telah menetapkan lima sektor prioritas untuk implementasi ekonomi sirkular, yaitu makanan dan minuman, tekstil, konstruksi, grosir dan eceran, dan elektronik. Bappenas memperkirakan bahwa ekonomi sirkular dapat menghasilkan tambahan antara Rp593 triliun dan Rp638 triliun untuk produk domestik bruto (Ring-o)

Comment