Diduga Proyek Peningkatan Jalan Batas Kota Ketapang-Pesaguan Tidak Selesai Tepat Waktu, Alat Berat Milik CV. Kevin Restu Rusak

MediaSuaraMabes, Kalimantan Barat — Pemerintahan Provinsi Kalimantan Barat melalui Satuan Kerja ( Satker) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang ( PUTR ) Provinsi bidang Bina Marga, yang dikerjakan oleh CV.Kevin Restu sebagai Pemenang Tender dalam pelaksanaan Pekerjaan Peningkatan Jalan Batas Kota Ketapang-Pesaguan dengan Nilai Kontrak 620/05/SP/KTP-PSG/PUPR-B/APBD/2021
pada Tanggal Kontrak yang ditetapkan 27 Agustus 2021, melalui sumber dana APBD Provinsi Kalimantan Barat tahun Anggaran 2021, dengan besarnya Anggaran Rp 9.717.674.000.00,waktu Pelaksanaan 101 ( Seratus Satu ) Hari Kalender yang didampingi Konsultan Supervisi oleh PT. Tritunggal Rekayasa Khatulistiwa.

Hasil pantauan Media Suara Mabes.com, diketahui dilokasi kegiatan Proyek tersebut, tidak terlihat ada karyawan atau tenaga kerja CV. Kevin Restu yang sedang bekerja atau melaksanakan proyek Peningkatan jalan batas Kota Ketapang-Pesaguan dengan menggunakan alat berat yang tersedia, dan diketahui dikerjakan secara manual menggunakan cangkul untuk menutup nutupin lobang pada jalan.

Melihat kondisi pekerja secara manual, awak Media Suara Mabes.com bergegas mewawancarai salah satu pekerja yang berada dilokasi proyek, pada Sabtu ( 9/10/2021 ).

Ketika dikomfirmasi pekerja itu menjelaskan, ” Kami bekerja secara manual dikarenakan kedua alat berat jenis Vibro Roller dan Grader kondisinya rusak berat,dikarenakan Injeksi Pump nya kondisi rusak dan kami tidak tau sampai kapan akan siap di operasionalkan kembali atau diperbaiki,informasinya masih menunggu alatnya Injeksinya datang” Ucap salah satu pekerja proyek tersebut kepada media Suara Mabes.Com yang enggan menyebutkan namanya.

Saat di hubungi media Suara Mabes.Com kontraktor Pelaksana CV Kevin Restu melalui Via Telpon belum merespon sama sekali.

Setelah diketahui hasil pantuan dilokasi pekerjaan proyek,media Suara Mabes.com pada Selasa 12/10/2021,telah melihat Alat berat tersebut sudah bisa di operasionalkan kembali.

Comment