MediaSuaraMabes, Gorontalo — Terkait sejumlah Proyek yang dilaksanakan PU Provinsi Gorontalo tahun 2021, diduga terdapat beberapa proyek terindikasi bermasalah, pasalnya temuan lapangan masyarakat menemukan pengunaan material diduga tidak sesuai yang di amanatkan dalam kontrak, bahkan pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai. Ironisnya proyek yang diduga bermasalah justru proyek dengan nilai-nilai fantastis.
Hengki maliki, Ketua LSM KIBAR Provinsi Gorontalo, menanggapi informasi saat ini mendesak Kejaksaan Tinggi Gorontalo segera ambil tindakan, mengingat saat ini Jajaran Kejaksaan Agung sedang giat-giatnya melakukan pendampingan, pengamanan dan pengawasan Proyek Strategis Nasional, jangan sampai proyek yang didalam pendampingan justru bermasalah, tegas Hengki.
Dia juga menambahkan jangan sampai pihak penyelenggara proyek saat ini memanfaatkan pendampingan, sehingga melalaikan pengawasan pelaksanaan proyek, dikarnakan temuan Tim Investigasi kami dilapangan, justru sejumlah Proyek yang dalam pendampingan baik mengunakan APBN maupun PEN (Peningkatan Ekonomi Nasional) terkesan dilaksanakan tidak sesuai.
Sementara pada proyek Dinas PU Provinsi Gorontalo diduga terdapat beberapa paket bermasalah baik proyek strategis nasional maupun proyek reguler, diantaranya pembangunan jalan Tenilo – Piloloda – Iluta dengan Bujet Rp. 22.425.435.000,- yang dikerjakan PT. Sinarkarya Porodisa diduga gunakan material Batu Kapur atau diduga tidak sesuai material yang dimanatkan dalam kontrak, selain itu pelaksana proyek dinilai lalai dalam pengawasan, bahkan terkesan turut secara bersama-sama melaksanakan proyek yang tidak sesuai, dikarenakan dilapangan, dugaan material tidak sesuai sudah terpasang.
Selain itu ada dugaan dalam penawaran hingga kontrak pihak rekanan memasukan penawaran mobilisasi material, jika dalam pelaksanaan mengunakan material lokal atau gunakan material hasil pengerukan tanah dilokasi proyek diduga kuat ada item pekerjaan dalam kontrak yang tidak dikerjakan sehingga terindikasi terjadi kerugian negara, Ucap Hengki saat ditemui media Senin (15/11) dibandara jalaludin Gorontalo.
Selain Pekerjaan Jalan Tenilo – Pilolodaa – Iluta, juga terdapat dugaan proyek bermasalah pada Pemeliharaan berkala Jalan Gorontalo Suwawa – Tulabolo yang dikerjakan PT. Mega Cipta Persada dengan nilai Kontrak Rp. 14.088.515.000 DAK tahun 2021, pasalnya terdapat banyak material Lapis Pondasi Aggregat Kelas B / Lapis Pondasi Aggregat Kelas A yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan, Ukuran butiran maksimum untuk Lapis Pondasi Aggregat Kelas A dan Lapis Pondasi Aggregat Kelas B sudah tidak sesuai dengan spesifikasi teknis. Material yang digunakan diduga kuat hanya material quarry (sungai) lalu disaring (screen) kemudian dikirim ke lokasi proyek, adapun jika ada yang dicampur dengan batu pecah komposisinya sangat sedikit sehingga pelaksanaan pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi teknis dan bestek, sehingga terindikasi Amburadul dan perlu ditindak tegas Aparat Penegak Hukum.
mengingat saat ini jajaran Kejaksaan giat-giatnya melaksanakan PPS, sehingga sangat tepat jika diikuti dengan pengawasan lapangan, kami mendesak Pihak Kejaksaan Tinggi Gorontalo sesegera mungkin turun lapangan memanggil dan memeriksa para pihak terkait sejumlah Proyek PU Provinsi yang terindikasi bermasalah, sehingga tidak berdampak pada Kerugian Negara, dalam waktu dekat kami juga akan segera menyampaikan laporan Kepada sejumlah pihak berwenang beserta dokumentasi kegiatan lapangan (data awal) agar segera ditindak lanjuti, Tutur Hengki Tegas.
Sementara pihak PU Provinsi dan Pihak Pelaksana Kegiatan yang akan dikonfirmasikan terkait hal ini, sudah beberapa kali awak media ini menyambangi kantor PUPR Provinsi Gorontalo dan kantor Pelaksana sampai berita ini diturunkan belum dapat ditemui. (1230)

Redaksi Media Suara Mabes (MSM) sebagai editor Publisher Website
Comment