Dari Pengungkapan 8,3 kg Sabu hingga Kampung Wisata: Kiprah Inspiratif Mardiwel di Dumai

MediaSuaraMabes, Dumai – Mengenal sosok Kasat Resnarkoba Polres Dumai ini memang sangat menginspirasi semua orang, terutama masyarakat Kota Dumai. Mereka menilai beliau sebagai sosok yang bersahaja, sederhana, dan multi talenta. Dalam dua hari menjabat Kasat Reserse Narkoba, beliau sudah mengguncang Kota Dumai dengan pengungkapan jaringan internasional dengan tangkapan 8,3 kg yang dimulai dari penyelidikan hanya dengan mengamankan seorang pemakai atau pecandu narkoba. Hingga 10 hari menjabat, sudah 51 kg sabu diamankan berikut beberapa pelaku dan bandar.

Selama ini, Dumai yang berbatasan dengan negara tetangga merupakan jalur strategis masuknya kejahatan luar biasa yaitu narkoba. Penelusuran fakta dan informasi di lapangan tentang siapa sebenarnya sosok Kasat Resnarkoba ini yang bernama Mardiwel, atau akrab dipanggil Pak Well. Masyarakat mengenal dan menyapa beliau dengan panggilan Pak Ustadz karena penampilannya tidak terlihat seperti seorang perwira reserse. Di setiap kegiatan kemasyarakatan, kampus, sekolah, LSM, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, OPD, dan semua elemen masyarakat, beliau selalu hadir jika diundang dan memberikan edukasi, bimbingan, serta nasehat yang berisi motivasi dan diselingi dengan nasehat agama.

Termasuk para napi di lapas ataupun rutan yang ada di Kota Dumai juga merasakan kesejukan kehadiran beliau dengan memberikan tausiah kerohanian. Program yang nampak di lapangan yang dapat dirasakan masyarakat adalah merubah anggapan dan image bahwa kampung narkoba adalah kelompok masyarakat yang jahat dan harus didiskriminasikan atau dipandang sebelah mata. Implikasinya berimbas ke anak cucu di lingkungan tersebut, yang tidak bisa bekerja di instansi pemerintah ataupun swasta disebabkan berdomisili di kampung narkoba.

Atas perintah Kapolri untuk pembentukan kampung bebas dari narkoba di setiap kabupaten/kota, melalui program prioritas Kapolri yaitu mengandeng pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat dengan mengedepankan pendekatan dan pencegahan (preemtif dan preventif), mencari akar permasalahan baik di bidang ekonomi dan SDM melalui penggalian potensi masyarakat tempatan. Kapolda Riau melalui Kapolres Dumai mendirikan kampung bebas dari narkoba yang diberi nama “Gemar Bertasbih” singkatan dari Gerakan Masyarakat Anti Narkoba, Beriman, Kreatif, Asri, Bersih, Inovatif, dan Harmonis. Alhamdulillah, program ini berjalan dan telah menyulap kampung kumuh narkoba tersebut menjadi kampung wisata yang indah lengkap dengan UMKM, pentas seni masyarakat, budidaya tanaman, cafe, TPA tahfidz Al-Qur’an, budidaya hutan mangrove, dan lain-lain.

Baca Juga :  KKB Intan Jaya Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Sipil Tewas

Terobosan ini tentunya sangat bermanfaat dan dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan taraf kehidupan, khususnya merubah profesi dan persepsi negatif ke hal yang lebih baik. Pemko Dumai mendapat dampak positif dengan adanya kampung bebas dari narkoba ini, yaitu telah menuai beberapa prestasi penting baik lokal maupun nasional. Polres Dumai sendiri telah mendapat beberapa prestasi baik juara terbaik di tingkat Polda dan tingkat nasional/mabes terkait pembentukan kampung tangguh ini.

Keunikan yang kami liput dari sosok Kasat Resnarkoba ini adalah semua permasalahan dan aduan masyarakat diselesaikan dengan bijaksana dan ramah untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat. Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa sosok Kasat Resnarkoba ini sudah membaur dan dikenal dengan penempatan pertamanya sebagai perwira melalui pengalaman di bidang reserse, penyelidikan, bahkan sebagai kuasa hukum di Polres Dumai apabila menghadapi gugatan praperadilan dengan teknis penanganan yang humanis. Tidak ada satu pun permasalahan masyarakat yang tidak bisa diselesaikan, asalkan mau duduk bersama dan saling memberi masukan dan kritik dalam mencari solusi.

Kami mengetahui beliau mempunyai motto “Sabar adalah ilmu tingkat tinggi dengan indikator ikhlas, belajarnya tiap hari, kuliahnya seumur hidup, dan ketika kita mau, kita pasti bisa.” Style dan teknik penyelesaian yang mengedepankan pendekatan ibarat orang tua dan anak ataupun sebaliknya, mahasiswa dan dosen, diterapkan beliau dalam setiap pelaksanaan tugas. Sosok Kasat Resnarkoba ini ternyata adalah seorang akademisi dengan latar belakang pernah mengajar di bidang hukum di beberapa kampus swasta dan Universitas Riau (UR) di Riau. Ia juga seorang polisi yang lulus PKPA (Pendidikan Khusus Profesi Advokat) pada tahun 2010 dan sekarang menyelesaikan tugas akhirnya di Program Doktornya di Surabaya.

Baca Juga :  Kembangkan Sektor Pertanian, Binmas Noken Polsek Bokondini Lakukan Penanaman Bibit Nanas

Kasat yang bisa membaur dan melaksanakan hal-hal yang tak biasa ini menggandeng beberapa LSM anti narkoba, terkhusus LSM Sultan (Suara Lantang Anti Narkoba) dengan Ibu Delvira sebagai ketua umum yang membantu memajukan kampung bebas dari narkoba dan mencari sampai ke pelosok kampung dan perairan para pecandu narkoba untuk dirujuk dan direhabilitasi secara gratis keluar kota. Mengingat Kota Dumai belum ada tempat khusus rehabilitasi untuk para pecandu atau ketergantungan narkoba, jika tidak direhabilitasi akan menimbulkan implikasi yuridis dan/atau tindak pidana lainnya. Hal yang biasa tapi luar biasa ini belum pernah ada dan terjadi sebelumnya di zaman beliau. Melalui Kapolres Dumai yang pernah ada, menjadikan Polres Dumai sebagai Polres yang diperhitungkan dengan segudang prestasi dan inovasi. Tentunya sosok beliau yang berprestasi merupakan contoh bagi kita semua khususnya polisi sebagai pelindung dan pelayan masyarakat yang akan semakin dicintai dan dibutuhkan kehadirannya.

Sosok Kasat Resnarkoba ini yang telah menoreh prestasi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan semua personel, khususnya Polda Riau dengan arahan Kapolda Riau yang merupakan sosok inovatif dan merakyat dengan berbagai macam terobosan Polri untuk masyarakat Riau. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kota Dumai, dengan kehadiran beliau secara langsung beberapa kali menghadiri ekspose dan pemusnahan barang bukti narkoba dalam jumlah besar di Kota Dumai. Mengingat Irjen Pol Moh. Iqbal, S.I.K., M.H. juga salah satu sosok yang melekat di hati masyarakat Dumai karena pernah berdinas di kota tersebut.

Data yang kami himpun khusus Polres Dumai selama Kasat Resnarkoba Iptu. Mardiwel, S.H., M.H. menjabat telah berhasil menggagalkan dan mengungkap narkoba berbagai macam jaringan internasional dengan total kilogram ganja dan sabu sebanyak 384.324,57 gram dan lebih 60 karung ekstasi dengan jumlah 349.470 ribu terbesar di Polda Riau, di mana ini telah dapat mengamankan 403 tersangka dari 284 kasus yang ada serta telah menyelamatkan jutaan masyarakat Indonesia. Pemko Kota Dumai sendiri memberikan tiket umroh gratis sebagai apresiasi kinerja Polri di hadapan Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H.

Baca Juga :  Dalam Rangka Program Satu Juta Vaksinasi Booster Di Gelar Di Gedung Eks Giant Soekarno Hatta

Sisi lain yang penulis amati, prestasi sosok Kasat Resnarkoba Polres Dumai tentunya tidak terlepas dari dukungan keluarganya. Setelah kami telusuri, sang istri adalah salah satu dosen berprestasi nasional dan internasional yang pernah terpilih sebagai Bhayangkari Multitalenta yang dipilih langsung oleh ketua Bhayangkari pusat Ibu Kapolri dan diteruskan ke ketua cabang Bhayangkari Polda Riau, serta dimasukkan ke majalah Kemala Bhayangkari. Saat ini, ia menjadi satu-satunya direktur Poltekes Kemenkes Riau termuda se-Indonesia yang dilantik oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Semoga contoh perjalanan karir sosok Kasat Resnarkoba ini yang dibesarkan dalam kehidupan yang susah namun dengan kesabaran masih bisa berbuat untuk kita semua, mengilhami kita semua untuk berbuat bersama, bergandengan tangan, dan menjadikan kita termotivasi memberikan yang terbaik untuk negeri demi kemaslahatan semua. Aamiin. Barakallah.

(Biro Dumai)

Comment