Danlanud Sri Pimpin Doa Bersama pada Diklat Paralayang 2022

MediaSuaraMabes, Manado – Komandan Lanud Sam Ratulangi Marsma TNI M. Satriyo Utomo, SH., memotong Nasi Tumpeng pada Acara doa bersama Selamatan Diklat Paralayang Lanud Sam Ratulangi 2022, di Apron Baru ‘Base Ops’ Lanud Sam Ratulangi, Manado, Mapanget, Sabtu (26/11/2022).
Didampingi Kadispotdirga Lanud Sri Kolonel Pasukan Paulus Purwadi serta Pelatih Adhe Ogotan.

Marsma TNI M. Satriyo Utomo, SH., menyampaikan bahwa acara Doa Bersama “Selamatan” sangat penting. “Bagi saya, wajib kita lakukan. Sebab saya memonitor kegiatan Diklat, Adik-adik ini memasuki fase bina terbang. Saya harapkan, apa-apa yang diperoleh pada bina kelas, dapat membekali peserta melaksanakan bina terbang. Walaupun baru diawali dengan tandem, akselerasi maupun pengenalan wahana udara. Ada baiknya, kita awali Bina Terbang ini dengan doa bersama.” ujar  Komandan Lanud Sri Manado.

“Syukuran selamatan berdoa, mengingat kegiatan yang berhubungan dengan wahana udara, mengandung resiko yang tinggi. Salah satu tindakan yang patut kita lakukan untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang tidak kita inginkan adalah dengan berdoa. Memohonkan keselamatan serta perlindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Sebab menjadikan mental kita, lebih siap menghadapi giat berikutnya,” pesan Marsma TNI M. Satriyo Utomo, SH., dihadapan peserta dan panitia Diklat Paralayang 2022.

Selanjutnya, dalam sambutan lisannya, Danlanud Sri menasehati agar tidak mudah puas pada sesuatu yang diperoleh dengan cepat/ instan ataupun tergesa-gesa. Segala sesuatu yang terbaik selalu melalui proses dan progress. Peserta harus menguasai secara matang, memiliki insting penerbang, memiliki kehati-hatian dalam melakukan penerbangan serta sikap alert. Tidak ada sesuatu yang baik dengan cara instan. Harus langkah demi langkah untuk menguasai pelajaran. Siap mental, siap feeling, serta mengetahui cara saat hadapi emergency.

Baca Juga :  Lanud Had Gelar Donor Darah Dalam Rangka HUT TNI ke-76

Diklat Paralayang telah memasuki fase bina terbang, diikuti oleh sepuluh generasi muda Sulut yang terseleksi dengan ketat dari lima puluh orang yang mendaftar sebelumnya. Mereka adalah anak muda/ mudi berasal dari berbagai universitas dan sekolah di Sulawesi Utara.

Pelatih Adhe Ogotan dan Pelatih Stenly mendampingi dengan sabar dan tekun. Membimbing siswanya menguasai payung Paralayang sehingga siswa mampu untuk mengawakinya. (Kifli Polapa)

Comment