MediaSuaraMabes, Kab. Indragiri Hilir Tembilahan – Setelah menghadiri rangkaian penyambutan Kepala Daerah se-Provinsi Riau di Pekanbaru, Bupati Indragiri Hilir, Herman, dan Wakil Bupati, Yuliantini, tiba di Tembilahan pada Minggu (2/3/2025) siang. Kedatangan mereka disambut dengan prosesi adat yang diselenggarakan oleh Pengurus Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Indragiri Hilir.
Dengan iringan alunan kompang, Bupati dan Wakil Bupati melangkah menuju rumah dinas. Sesampainya di depan pintu, mereka disambut dengan taburan beras kunyit serta lantunan selawat oleh beberapa Datok pengurus LAMR Inhil. Prosesi ini melambangkan doa dan harapan agar kepemimpinan mereka mendapat perlindungan serta keberkahan dari Yang Maha Kuasa.
Tabur beras kunyit dilakukan oleh Datok Asmadi, Datok Muammar Khadafi, Datok Efrijon, Datok Masykur, Datok Raja Indra Maulana, Datok Agustiaan Rasmanto, dan Datok Benny. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Inhil, H. Azhari Syukur, M.A.
Dalam sambutannya, Bupati Herman mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas penyambutan yang hangat serta kental dengan tradisi budaya Melayu.
“Alhamdulillah, kami disambut dengan doa-doa serta tradisi Melayu yang mencerminkan nilai kebersamaan dan restu dari masyarakat. Semoga Allah senantiasa memberikan perlindungan dan petunjuk dalam menjalankan amanah ini,” ujar Bupati Herman.
Kedatangan Bupati dan Wakil Bupati yang turut didampingi oleh keluarga juga disambut hangat oleh Penjabat Sekretaris Daerah Tantawi Jauhari, para Asisten Sekretariat Daerah, Staf Ahli, pejabat terkait, serta tokoh agama dan masyarakat.
Usai prosesi di rumah dinas Bupati, pengurus LAMR Inhil melanjutkan rangkaian acara ke kediaman dinas Wakil Bupati di Jalan Swarna Bumi. Di tempat tersebut, prosesi adat tabur beras kunyit kembali dilaksanakan, diikuti dengan doa bersama untuk menyambut kedatangan Wakil Bupati Yuliantini.
Wakil Bupati Yuliantini menyampaikan rasa terima kasihnya atas sambutan yang diberikan oleh pengurus LAMR Inhil.
“Kami sangat berterima kasih atas prosesi adat tabur beras kunyit serta doa sebelum memasuki rumah dinas. Tradisi ini menunjukkan bahwa adat istiadat Melayu masih sangat kuat di Indragiri Hilir. Semoga selama lima tahun kepemimpinan kami, kami dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat Inhil,” ucapnya.
Tabur beras kunyit merupakan tradisi yang memiliki makna mendalam sebagai simbol kebahagiaan, ucapan syukur, serta keramah-tamahan. Prosesi ini sering dilakukan dalam berbagai acara adat, seperti pernikahan dan penyambutan pemimpin, sebagai bentuk penghormatan serta harapan akan keberkahan dan keselamatan.
Suasana penuh kehangatan dan semangat kebersamaan pun terasa dalam seluruh rangkaian penyambutan ini, menandai awal kepemimpinan Bupati Herman dan Wakil Bupati Yuliantini yang diharapkan membawa kemajuan serta kesejahteraan bagi masyarakat Indragiri Hilir.
Dum 0793

Bergabung di Media Suara Mabes (MSM) sejak tanggal 19 November 2023 sebagai Jurnalis Kab. Indragiri Hilir.
Email. mohd.nazipul.yusri@suaramabes.com
Comment