BARMAS Sulut Siap Kawal Pemasalahan Tanah Di Tongkeyna

MediaSuaraMabes, Sulut — Sehubungan dengan adanya pihak yang ingin menguasai lahan milik warga masyarakat Kelurahan Tongkeyna, sehingga membuat mereka yang mendiami lahan tersebut kian tertekan.

Mereka kini terancam akan tersingkir dari lahan garapannya dan lebih parah lagi bahkan terancam kehilangan rumah tinggalnya, yang selama ini sudah didiami selama puluhan tahun atau turun-temurun.

Pasalnya, Warga terus mempertahankan lahan milik mereka sejak tahun 1990 sampai saat ini, meski buku register tanah di Kantor kelurahan telah hilang dan di ketahui di simpan oleh seseorang yang saat ini justru berpihak kepada pengusaha yang berupaya menguasai Tanah di Kelurahan Tongkeyna.

“Kami sangat merasa di tekan dengan adanya seorang pengusaha yang berusaha mengambil alih tanah kami, bahkan tanaman kelapa pun di panen oleh orang lain yang mengklaim kepemilikan lahan yang selama ini di garap dan di tempati selama puluhan tahun,” ungkap ibu Sarlota warga Kelurahan Tongkeyna.

Melihat masyarakat Tongkeina yang terus menerus di intimidasi oleh pihak korporasi, Barisan Masyarakat Adat Sulawesi utara (BARMAS) pun mengunjungi masyarakat adat di tiga etnis budaya di Sulut, tepatnya di Kelurahan Tongkeyna dan menyerap aspirasi mereka.

“Barmas diberikan informasi oleh masyarakat terkait permasalahan ini dan ternyata sudah sangat lama masyarakat di intimidasi oleh pihak pengusaha yang menjanjikan pembangunan hotel berbintang 5 dan lapangan golf di Tongkeyna. Intinya, tanah milik masyarakat adat di tiga etnis budaya di Sulawesi Utara ini, berusaha di ambil paksa oleh pihak pengusaha, yang diketahui adalah PT. Manado Tongkaina Molas Wisata Estate,” sorot Ketua DPD BARMAS Sulut Tonaas Defly Brando Lengkey, SS, Selasa, (15/02/22).

Lanjutnya lagi, dengan melihat, menyimak kesaksian serta keluh kesah masyarakat adat di Kelurahan Tongkeina, maka Barmas Sulut akan mengawal kepentingan masyarakat ini sampai benar-benar tuntas.

Baca Juga :  Institut Kemandirian Dompet Dhuafa (IKDD) Dengan PKBM Perintis Jalin Kerjasama Dalam Program Pelatihan Menjahit

“Kami menyerap aspirasi, dan sudah melihat air mata 50 warga menetes meminta bantuan, pendampingan dalam mendapatkan keadilan, dan Barmas DPD Sulut akan berdiri di depan membela kepentingan masyarakat adat ini, serta akan melawan pihak-pihak yang mencoba melakukan intimidasi, serta merampas apa yang menjadi hak masyarakat,” tegas Tonaas Lengkey.

Diungkapkanya pula, sebelumnya Barmas DPD Sulut sudah berkali-kali melakukan audiensi bersama seluruh penegak hukum di Sulut, dan salah satunya adalah memberantas mafia tanah.

“Kami sudah memiliki komitmen dengan aparat penegak hukum untuk memberantas mafia tanah di sulut, jadi jangan coba-coba membodohi tanah rakyat, sebab saya akan lawan,” terangnya.

Disamping itu, sekretaris DPD Fernando FX. Melo.SE membenarkan dimana Organisasi adat BARMAS Sulut telah beberapa kali melakukan tatap muka bersama penegak hukum dan membicarakan banyak hal termasuk permasaalahan tanah di Sulut.

“Kami sudah melakukan audiensi bersama TNI dan Polri serta Kejaksaan dan membicarakan banyak hal termasuk dengan banyaknya permasalahan tanah di Sulut,” tutupnya

Comment