Alumni Australia Di Sidoarjo Berikan Pemberdayaan Disabilitas Dan Keluarganya

MediaSuaraMabes, Surabaya – Keterbatasan fisik tidak dapat menghalangi Abdul Majid seorang penyandang disabilitas sensorik Netra (totally blind) asal kabupaten sidoarjo untuk terus berbuat baik dan berdampak positif bagi kelompok disabilitas dan anggota keluarganya.

Pasalnya, program D-Link Project yang ia gagas berhasil terpilih sebagai 25 proposal terbaik dan berhak mendapatkan dukungan pembiayaan penuh dari pemerintah Australia lewat skema hibah alumni (Alumni Grant Scheme / 2022 AGS Round-2) yang diadministrasikan oleh australia award Indonesia (AAI).

Menurut Abdul Majid yang juga alumni Queensland University of Technology Australia itu , D-Link Project bertujuan untuk memfasilitasi dan memberdayakan kelompok disabilitas dan anggota keluarganya di bidang kewirausahaan.

Menjawab hal itu, proyek D-Link hadir dengan terobosan baru yang telah disesuaikan dengan kondisi ragam disabilitas dan tantangan globalisasi.

“Pertama, D-Link Project secara bertahap akan membuka program pelatihan yang inklusif di bidang kewirausahaan yaitu pelatihan membatik metode ciprat untuk semua ragam disabilitas dan pelatihan memangkas rambut yang diperuntukkan kepada orangtua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus.

Dimana, hal ini sebagai wadah para penyandang disabilitas yang ingin menciptakan kemandirian ekonomi dengan cara berwirausaha, papar Majid saat dihubungi media beberapa waktu lalu”.

“Kedua, D-Link Project secara bertahap akan menjalin kolaborasi dan kemitraan strategis dengan lembaga pemerintahan, lembaga keuangan, sektor swasta / industri, dan asosiasi profesional untuk mengkampanyekan inklusi sosial sebagai pilar untuk mewujudkan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas di Indonesia, paparnya menambahkan”.

Lebih lanjut Majid memaparkan, bahwa D-Link Project akan terus mempromosikan inklusi sosial di tengah masyarakat.

Untuk mempertajam D-Link Project , Majid dan tim sudah menyusun empat tahapan utama proyek yang akan direalisasikan diantaranya:
1. Focus Group Discussion (FGD) yang sudah dilaksanakan pada 12 november 2022.
2. Workshop and Orientation yang akan dilaksanakan pada 14 januari 2022 di kabupaten sidoarjo.Pada tahapan ini, D-Link akan melakukan grand launching, workshop di bidang kewirausahaan, dan sektor keuangan inklusif.
3. Incubation and one on one (1o1 Meeting) yang akan dilaksanakan pada 14-16 maret 2022 di kabupaten Sidoarjo dan kabupaten Blitar. Pada tahapan ini, D-Link akan mengundang 20 penyandang disabilitas / anggota keluarganya yang terpilih untuk mengikuti masa inkubasi selama tiga hari sesuai dengan program pelatihan yang telah dipilih.
4. Showcasing and Match Making Business yang akan dilaksanakan pada 15 mei 2023. Pada tahapan ini, 20 peserta yang telah mengikuti masa inkubasi kembali akan diundang untuk mempresentasikan skill dan karya terbaiknya dihadapan perwakilan pemerintahan, investor, perbankan dan swasta.

Baca Juga :  Dorong Inovasi Teknologi, Pemprov Maluku Dukung Gerakan 1000 Startup Digital

Diharapkan, dalam forum ini dapat terjalin kerjasama strategis untuk pengembangan bisnis baru bagi disabilitas dan anggota keluarganya.

Sebagai team leader, Majid juga merasa bangga karena dapat berkolaborasi dengan beberapa organisasi diantaranya, DPW LSM LIRA Jawa Timur, Yayasan Bhakti Kinasih Mandiri atau Batik Rumah Kinasih kabupaten blitar, Yayasan Ananda Mutiara Indonesia (YAMI), Salon Martin Surabaya, Youtuber Sabda Aksara Channel, Pos Kota JATIM, aktivis disabilitas, dan pendamping UMKM.

Atas nama D-Link Project, Majid juga sangat terbuka untuk menjalin kolaborasi dan sinergi yang berkelanjutan dengan semua pihak yang mempunyai visi dan misi yang sama untuk mewujudkan penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas. (Thoy)

Comment