Aksi Peduli Gunung Sari Oleh Warga Dilakukan Secara Persuasif Dan Kondusif

MediaSuaraMabes, Singkawang Kalbar – Aksi Peduli Gunung Sari Minggu, 28 Mei 2023, dengan solidaritas sebagai bentuk kepedulian warga gunung sari dan sekitarnya, dilakukan secara persuasif dan kondusif dikawal bersama oleh rekan-rekan APH baik dari Institusi Polri dan TNI kota Singkawang.

Aksi dengan bentuk giat berupa pemasangan spanduk dengan Tagar #savegunungsari #singkawangkusedangtidakbaikbaiksaja dengan kalimat isian yg beragam dipasang dibeberapa titik dominan di sepanjang jalan gunung sari dan terdapat pula aksi tanda tangan petisi sebagai bentuk suara dan ketegasan bersama dalam penyampaian sikap serta aspirasi keinginan warga gunung sari dan sekitarnya akan sebuah solusi yang real dan maksimal dalam mengantisipasi potensi banjir air bah yg sering melanda kawasan permukiman Gunung Sari dan sekitarnya.

Alhamdulillah aksi tersebut berjalan lancar dan telah terlaksana dengan kondusif, Semoga kedepannya dari aksi “Peduli Gunung Sari” ini akan menjadi acuan untuk selanjutnya menjadi atensi penuh jajaran OPD terkait baik dari tingkat II ( Pemkot Singkawang) dan tingkat I ( Provinsi) dengan memberikan penyelesaian dan solusi terbaik dan yang seharusnya.

“Kami butuh solusi pasti dan tegas terhadap apa yang selalu menimpa kami di setiap cuaca hujan lebat datang dengan curah yang tinggi dan lebar, karna setiap hujan, kami warga gunung sari selalu berjaga-jaga dan was was akan potensi banjir bah kuning pekat yang selalu mudah melanda permukiman kami bahkan luapan air bah bercampur material tanah, batu dan lumpur yg berasal dari perbukitan, dulunya pertahun lalu hanya membanjiri pemukiman luar dan jalan utama, namun beberapa bulan ini justru membanjiri lokasi yg sebelumnya tidak pernah kena dampak banjir air bah, imbuh Hatta Athar Yudhistira salah satu warga yang kebetulan juga pembina Pengiat Alam dan Konservasi Pencinta Alam Paralesta.

Baca Juga :  Kelompok Tani Binaan CMI Sukses Panen Perdana Bawang Merah di Desa Karya Baru

Kami sampaikan disini kami ingin permasalahan gunung sari ini sekiranya benar-benar menjadi fokus utama untuk sebuah penyelesaian terbaik dari pihak pemerintah kota Singkawang, jadi bukan sekedar selalu membahas ttg perizinan belaka yg menjadi fokus atas polemik dan isu yg timbul, yg mana secara administratif per tanggal 24 lalu juga dibahas secara internal oleh pihak Pemkot dan jajaran OPD teknisnya dengan mengundang pihak pengusaha selaku pemilik yg sedang membangun dikawasan perbukitan gunung sari dalam beberapa bulan terakhir ini bekerja tanpa adanya koordinasi dan legalitas yang diragukan benar-benar ada, karna setahu kami beliau memiliki IMB yang sesuai aturan nya sudah kadaluarsa per 2010-2011 lalu dan yang sekarang diganti dengan PBG yang lebih rumit dengan persyaratan teknis dan kajian yang kompleks dan tak mudah.

Kenapa selalu tentang izin yang dibahas, lalu kapan dibahas ttg solusi bagi warga gunung sari terkait banjir yang selalu kami alami, memang kami tidak was was, memangbya kami warga terdampak tidak mengalami kerugian materil, memang kami aman selama ini dengan potensi potensi bencana alam banjir dan longsor yg seakan mengancam kami kapanpun dengan potensi yg lebih besar ?! Kami warga yang secara makro bukan individu juga butuh solusi real untuk itu.

Sekarang yang kami lihat hanya terkesan hanya pengalihan ke bahasan-bahasan izin dari perorangan yakni di pengusaha yang sebelumnya diberikan surat edaran untuk pemberhentian sementara kegiatan pembangunannya oleh Pj.Walikota berdasarkan hasil sidak bersama PJ. Ealikota, Ketua DPRD, Forkopimda, Kapolres, Dandim 1202-ABW, kejaksaan serta OPD teknis terkait kota Singkawang per 06 Mei 2023 lalu, yg mana katanya dari hasil edaran tersebut tersampaikan, pembangunan tersebut dalam keadaan status quo, namun wargaselalu menyaksikan kalo pihak pemilik tetap terus kerja dan membangun setiap harinya sejak surat itu diterbitkan.

Baca Juga :  Kapolda Sumsel Diwakili Karo SDM Mengikuti Peringatan Hut Korpri ke-50

Yang tampak seoalah tidak tanpa solusi real yang berpihak kepada warga terdampak sebagai satu kesatuan bagian dari masyarakat kota Singkawang dalam bebera bulan terakhir ini sejak polemik pembangunan yg berakibat banjir bah tahun ini mencuat.

Apa akan terbiarkan dampak yang timbul tanpa memperhatikan kesenjangan sosial yang sudah mulai terjadi, kami warga gunung sari terbuka dan mendukung dengan adanya pembangunan digunung sari selama itu positif dan tidak menimbulkan dampak bagi masyarakat sekitar. Sekarang bagian perbukitan kami sudah gersang, gundul dan mulai terbuka luas tak seperti yg seharusnya berfungsi sebagai kawasan hijau yg katanya bagian APL, dari Rimba kota yg dulunya Hutan lindung dengan RTH yg berfungsi sebagai area antisi6potebdi banjir dan longsor.

Lama-lama apa pembangunan dan perizinan diatas bagian bukit itu sering dibuatkan yang pasti kami warga gunung sari yang berdampak dan menerima sisi negatifnya tanpa solusi. Silahkan membangun tapi jangan korbankan keberadaan masyarakat lain atas kepentingan sepihak dan jangan korbankan keberadaan lingkungan kami yang juga menjadi penopang kehidupan manusianya serta berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem yang ada.

Kalo hutannya habis, fungsi hutan resapan dan tadah hujan serta Filter udara dari peran hijau itu hilang , ya habislah manusianya serta mahluk lainnya, mau dapat air bersih dari mana lagi karna debit air akan mengurang drastis, lalu perubahan cuaca yang sejuk menjadi panas yang signifikan, itu baru sebagian kecil dengan isu deforestasi yang terjadi di manapun.

Apa Singkawang dan masyarakatnya akan terus dikorbankan, tidaklah tentu kita tidak menginginkan hal itu terjadi.

(Sumber : Hatta Athar Yudhistira, Pembina PA Paralesta, Singkawang)

Semoga ada atensi serius menyikapi polemik yang terjadi, yang pasti kami warga gunung sari butuh solusi yang adil dan seharusnya.

Baca Juga :  AKBP Alam Kusuma S. Irawan SH. SIK. MH. Menerima Kunjugan Dari Mabes Polri

#singkawangkusedangtidakbaikbaiksaja
#savegunungsari
#paralesta
#wargagunungsari54

(Hepni JK)

Comment