MediaSuaraMabes, Bandung Barat – Ironis sebuah jalan Desa untuk kepentingan umum identiknya untuk mempermudah warga dalam bermobilisasi, baik dalam hal roda perekonomian juga kepentingan-kepentingan lainnya, ternyata jalan tersebut tidak boleh dilewati kendaraan besar yang bermuatan berat.
Jalan sepanjang 400 meter tersebut berada di Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat – Jawa Barat
“Jalan yang tidak boleh dilewati oleh kedaraan besar seperti hal’nya truk pengangkut material, Dengan alasan jalan tersebut takut rusak”.
Jalan tersebut baru selesai betonisasi atau beres di Cor 2 bulan yang lalu. Diduga dengan dalih mengatas namakan warga, Melarang kendaraan yang bermuatan berat seperti mengangkut bahan material untuk melewati jalan tersebut.
Padahal sudah jelas jalan tersebut bukan milik warga sekitar atau pun perorangan, serta mengenai anggaran betonisasi terhadap jalan tersebut apakah murni dari swadaya masyarakat, hingga melarang kendaraan besar seperti hal’nya truk tidak boleh melewati jalan tersebut.
Pada hakekatya jalan tersebut merupakan jalan penghubung antar beberapa Desa. Seperti diantaranya Desa Padalarang, Desa Jayamekar dan Desa Cipendeuy.
Tapi yang lebih menjadi pertanyaan baru dua bulan selesai di Cor atau betonisasi jalan tersebut sudah pada retak selain itu pada bibir jalan juga ada yang mrngelupas. Oleh sebab itu karena dasar alasan dengan mengatas namakan warga, jalan tersebut tidak boleh dilalui kendaraan besar seperti hal’nya truk.
Semua pasti faham dan tahu, Bahwa jalan yang di Cor atau betonisasi bisa bertahan sampai 10 tahun lebih, bila melihat yang ada di Desa Kertajaya ini baru 2 bulan sudah memperlihatkan adanya kerusakan. Jadi hal ini menjadi pertanyaan besar mengenai bagaimana cara pengerjaan jalan tersebut.
“Patut dipertanyakan mulai dari, Darimana sumber anggaran yang sebenarnya, Terkait sudah sesuai spek kah, Siapa yang mengerjakan atas proyek pembangunan jalan tersebut”.
(Tim Jabar)
Comment