Sebuah Perumahan Di Bandung Barat Diduga Material Pasirnya Gunakan Bekas Limbah Dari Batubara

MediaSuaraMabes, Bandung Barat Jabar – Terkait adanya dugaan penggunaan limbah bekas batubara yang dihancurkan dan disemai menjadi pasir dan dijadikan bahan material untuk sebuah pembangunan sebuah perumahan komersial, hal tersebut pula semestinya menjadi perhatian seluruh pihak-pihak terkait.

Apalagi diduga terhadap pembangunan sebuah klinik juga menggunakan bahan yang sama yakni bekas limbah batubara yang mengandung limbah B3.

Nah kalau memang sudah begitu, dari mana uji klinisnya, bagaimana sebuah perumahan bisa dikatakan layak huni apabila menimbulkan permasalahan bagi penghuninya terutama dalam hal kesehatan, demikian juga dengan sebuah klinik yang dibangun apabila sudah rampung dan digunakan untuk orang sakit apa tidak menumbulkan permasalah juga.

Kembali kepada standart kelayakan dan ketentuan serta aturan yang berlaku yang dikeluarkan pemerintah melalui kementrian PUPR, mungkinkah dikeluarkannya perizinan tanpa melalui sebuah proses yang tentunya tidak mudah, dan bagaimana setelah dikeluarkannya perizinanan tersebut setelah dianggap sudah memenuhi persyaratan tetapi tidak dilakukan sebuah kontroling dari pihak terkait.

“Apabila dugaan dalam sebuah proyek pembangunan perumahan juga klinik tersebut benar adanya menggunakan material pasir dari limbah batubara tersebut, bagaimana dengan kesehatan penghuninya nanti, demikian pula dengan orang yang berobat”.

Dilain hal, Bagaimana pula dengan dampak pada lingkungan sekitarnya (Diluar daripada wilayah tersebut), apabila itu benar adanya.

Pada dasarnya sebuah perumahan dibuat untuk sebuah hunian yang benar-benar layak untuk dihuni dan nyaman bagi penghuninya,selain itu juga tidak menjadikan ketergangguan bagi warga diluar perumahan tersebut, demikian pula dengan adanya sebuah klinik yang pastinya warga pun akan mendukung, karena dengan adanya klinik yang terdekat bisa membantu warga tidak jauh untuk berobat demi kesembuhan, jangan malah bertambah sakit, akibat faktor lain yang disebabkan ketidak layakan sebuah tempatnya.

Baca Juga :  Selama 2 Jam, BPK RI Papua Melakukan Pemeriksaan Pembangunan Perpustakaan Waropen

(*red).

Comment