Oknum Wartawan Bertindak Arogan di Hutan Mangrove Glagah Wangi Jepar

MediaSuaraMabes, Jepara — Dalam sebuah berita media online Global7 tertanggal 30 Mei 2021, Anda tahu bahwa tim sepeda yang digunakan oleh pemandu wisata di Hutan Mangrove Glagah Wangi Jepara. Dan, terletak di Glagah Wangi Ujung Piring, Blebak, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara.

Terkait pemberitaan oleh media online tersebut, yang sempat viral di Medsos Facebook. Awak media kami, Rabu, 02/06/2021, Jam 17.37 WIB. Mendatangi lokasi wisata tersebut. Dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 15.000,-. Hingga akhirnya kami, bertemu dengan pemilik/pemilik sekaligus pengelola, Yeni yang bernama lengkap Yeni Rahayu Nooraina dan didampingi manajernya bernama Samsul Anwar, yang berasal dari desa Mambak.

Dalam hasil wawancara awak media kami dengan Yeni mengutarakan, kronologis kejadian yang sebenarnya terjadi, tepatnya pada hari Minggu, Tanggal 30/5/2021, Jam 07.45 WIB. Yang menurut Yeni, peristiwa-peristiwa tersebut tidak sesuai dengan apa yang terjadi dengan media online tersebut, secara sepihak.

“Isi artikel berita, yang dilihat oleh media tersebut tidak akurat, tidak berimbang, subjektif, tendensius dan penuh justifikasi, dan seolah-olah, pihak kami yang salah dalam hal ini. Sehingga timbul sidang oleh pers/peradilan oleh pers oknum wartawan media Global7. Oknum Wartawan tersebut adalah, salah satu dari 6 orang yang tidak izin atau kulo nuwun, datang ke lokasi wisata kami, di lokasi wisata belum buka. Karena jam buka kami Jam 08.00 WIB,” Ungkapnya.

Saat itu, sekitar jam 07.40 WIB, Samsul Anwar (manajer) dan pegawai bernama Sinta, serta beberapa pegawai sedang melakukan kegiatan rutin yaitu membersihkan lokasi.

Namun tiba-tiba sekitar jarak 500 meter, 5 orang bersepeda sudah berada di dalam lokasi dan yang 1 orang sudah berada di pinggiran sandaran pantai Selayar, dimana nelayan setempat biasa menambatkan perahu. Melihat kedatangan 6 orang tersebut berada, Samsul menegur dan berkata, selamat pagi pak, “kenapa? Bapak masuk tanpa ijin dan apa sudah bayar tiket?”. Karena lokasi belum buka atau masih tutup.

Baca Juga :  Pelaksanaan Pesta Demokrasi Pemilihan Calon Kepala Desa Sipagabu

Namun, justru reaksi mereka marah-marah. Sambil berkata, “Saya ini mantan carik dan saya ini yang mbau rekso di sini, masak harus bayar!.”, Ternyata mantan carik ini bernama Meiyono.

Selanjutnya Samsul Anwar menemui Yeni, setelah bertemu dengan 6 orang bersepeda tersebut. Yeni berkata, selamat pagi pak! dan bertanya kok bapak masuk?, dengan nada kasar mereka mengatakan, “kamu tahu saya?, saya ini mantan carik!”.
Kemudian Yeni menjawab, mau mantan presiden. Ibaratnya kalau mau masuk ke rumah orang, harus ijin. Justru dengan nada ketus mereka menjawab, “Jangan banyak bicara!., sekonyong-konyong Ali Achwan (nama yang tertera di ID Card Pers dan terlihat oleh pegawai kami) berkata, saya foto kamu!, saya ini wartawan, saya liput kamu, lalu sambil berkata kasar mereka pergi keluar.

Sinta, salah satu pegawai yang saat itu berada di lokasi kejadian, sempat melihat nama yang tertulis di id card dari satu orang yang bersepeda tersebut, tertulis Ali Achwan.
Ternyata mereka masuk tanpa izin alias Slonong Boy, karena pintu gerbang terbuka, sedangkan saat itu ada pegawai yang belum sempat stand by di pintu gerbang.

hasil penjelasan awak media kami, dengan Yeni yang disebut-sebut pemandu wisata pemandu. Nama lengkapnya Yeni Rahayu Nooraina adalah Pemilik atau Pemilik Hutan Mangrove Glagah Wangi.

Dan, sudah beroperasi di Glagah Wangi, sudah bisa memperkerjakan warga sekitar dan lahan parkir juga dikelola oleh pemuda Blebak yang dekat dengan obyek wisata. Lokasi saat ini nge hits dan Instragramable.

Jurnalis : Maskur
Editor : Eko M

Comment