MediaSuaraMabes, Labusel – Siapa saja yang melihat pemandangan itu sangat sedih dan miris lalu lalang truk tronton, bermuatan Kayu palet, dan kayu bakar, dari batang kayu rambong dengan tonase 40 ton hampir setiap hari terus beroperasi.
Sampai terlihat jalan hancur kapak kapik tanpa ada yang perduli, padahal jalan hotmix kls lll hanya bisa menahan beban truk 8 ton atau sampai 12 ton saja padahal puluhan tahun masyarakat menanti agar jalan di perbaiki.
Namun sayang setelah di perbaiki segelintir orang orang rakus sepertinya tidak pernah berpikir dan tidak punya perasaan dalam berbisnis, yang paling mengherankan para petugas yang mempunyai kewenangan untuk menghentikan dengan mudah, namun sangat di sayang ini tidak mereka lakukan.
Menurut nara sumber dari masyarakat dari dua desa di antaranya Desa Binanga dua, desa Aek goti, Kc silang kitang, yang paling terdampak hancur lebur mereka menyampaikan keluhannya kepada wartawan Media Suara Mabes , Sabtu (26/11/2022) yang tidak mau namanya di tulis di media ini.
“Kami merasa sangat kecewa putugas yang mempunyai kewenangan kenapa truk truk itu tidak di hentikan mabil mabil tronton mengangkut kayu palet dan kayu bakar sudah bertahun tahun terus beroprasi di wilayah kecamatan silang kitang kabupaten labuhan batu selatan namun sampai saat ini tidak ada tindakan apa pun sampai jalan hancur,” ujarnya.
Dia mengancam, kalau begini warga perlu membentuk pengadilan jalanan agar bisa selesai. Seharusnya ini dapat menjadi perhatian pemerintah pusat, atau pun mabes polri di jakarta, karna jalan hotmix di bangun dari dana APBD jangan setelah di bangun terus di biarkan seharusnya harus terus di jaga dan di rawat.
“Masyarakat memang tidak bisa tinggal diam ini harus di hentikan tapi kalian dengar jangan ketika pengadilan jalanan di bentuk terjadi hal hal yang tidak di inginkan kami akan mempersalah petugas yang mempunyai kewenangan untuk menhentikan truk truk tronton itu, “ tandasnya.
Menurutnya, memang masyarakat tidak mampu mengawasinya karna truk truk tronton itu keluar pada malam hari saat masyarakat lagi nyenyak tidur mereka bergerak. “Kami berharap pak, kepada bupati Labusel dan kapolres Labuhan batu menindak tegas manusia manuia rakus ini yang hanya mementingkan dirinya sendiri, Artinya kami bukan melarang mereka mengakut kayu dengan truk tapi pakailah truk yang kecil Cldesel kan bisa jalan tidak hancur bukan kami larang orang cari makan tapi jangan mereka menari nari di atas penderitaan orang lain, mereka untung besar, tapi masyarakat yang buntung jalan akan hancur berlubang lubang alhasil jadi kami yang sengsara saat menggunakan jalan keluhnya,” cetusnya.
Saat di kompirmasi beberapa hari yang lalu Pj kepala desa binanga dua Anton Sujarwo, terkait masalah tersebut Anton, mengaku sudah melarang bahkan kapolsek silang kitang pun sudah pernah melarangnya pada saat rapat di kantor desa Binanga dua beberapa waktu yang lalu. “Tapi ternyata mobil mabil truk tronton itu terus beroprasi,” terangnya.
Di tempat terpisah wartawan Media Suara Mabes, Jumat kemarin, mendatangi kantor dinas perhubungan di Kota Pinang Kab Labusel untuk menemui Kabid Lalin Dinas Perhubungan namun sayang awak media ini tidak bertemu kabid tidak berada di tempat.
Menurut salah seorang setapnya kabid sedang tugas luar, “Hari senin aja bapak datang,” kata salah seorang stafnya.
Hal ini harus menjadi perhatian serius buat Bupati Labusel, dan Kapolres Labuhan Batu. Karena bukan isapan jempol belaka terbukti saat wartawan media ini melakukan peliputan di lapangan terlihat truk truk kayu itu dengan muatan yang tidak wajar dan benar benar hancur jalan itu bila terus dibiarkan. (M Suyanto)
Comment