Tantangan Wanita Menjadi Pemimpin

MediaSuaraMabes, Jakarta – Dalam rangka menghadapi dan mensukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sekarang ini Tahun 2022 sudah mulai terlihat pergerakan dari berbagai kalangan. Bahkan kalangan politisi, partai politik, pengamat politik, akademisi perguruan tinggi, organisasi-organisasi keagamaan, lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menggelar seminar, diskusi membahas berbagai isu yang berkembang di masyarakat terutama mengenai hal perempuan yang akan menjadi pemimpin.

Permasalahan ini ternyata diaktualisasikan kembali oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan ke depan, dan karena itu sangat menarik untuk dikaji ulang dan dianalisis secara metodologis.

Memang harus kita akui sekarang ini untuk menjadi pemimpin bagi perempuan tidaklah mudah, banyak tantangan yang harus dihadapi, ditambah dengan paradigma lama bahwa perempuan lebih baik di dapur dan ngurusi suami dan anak.

Hal seperti inilah yang sering menjadi hambatan perempuan menjadi pemimpin di perusahaan maupun pemerintahan. Sebab masih kuatnya norma sosial yang diskrimatif masyarakat, bahwa laki laki dianggap lebih layak, kuat, dan cerdas di banding insan perempuan.

Anggapan mereka, perempuan adalah insan yang lemah tidak kuat punya kemampuan sangat terbatas hanya dengan urusan rumah tangga saja. (Aslin Purba)

Baca Juga :  Giat Hakordia, Koalisi 11 Ormas - OKP Sebar 3.000 Pesan Anti Korupsi

Comment