MediaSuaraMabes, Bengkayang Kalimantan Barat – Lagi-lagi awak media/Pers di halang-halangi atau di larang untuk melakukan peliputan, ini terjadi di lokasi Pembangunan Proyek Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Indonesia-Malaysia. di wilayah Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Propinsi Kalimantan Barat.
Dengan adanya Surat Edaran dari Gubernur Kalimantan Barat, yang dimana Surat Himbauan tersebut tertulis dari Gubernur Kalimantan Barat, H, Sutarmidji, S,H.,M.Hum. Pada tgl 25 Oktober 2022.
Pembukaan kembali PLBN/PLB Pencabutan Surat Nomor: 193/0868/BPPD-A.tangal 18 maret 2022.Penutupan Lintas batas Negara, ( PLBN) dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Agar dapat memberi fasilitasi dan kemudahan lalu lintas masarakat dan barang, melalui PLBN/PLB. dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat. Tetap waspadai potensi penyebaran kembali COVID-19 dan virus lainnya, serta mengawasi secara ketatketat, potensi kejadiannya yang bersifat illegal.
“Oknum-oknum yang tidak mengerti aturan seringkali menghalang halangi atau merampas Hak insan Pers, Salah satunya yang dilakukan oleh oknum Kontraktor yang melakukan pekerjaan Proyek PLBN yang berlokasi di Jagoi Babang Ketika Beberapa Wartawan Ingin meliput kegiatan Proyek PLBN Jagoi Babang dan Pihak Kontraktor menghalang halangi dan mengusir para awak media tanpa ada kejelasannya dari lokasi Proyek PLBN, bahkan masyarakat setempat juga dilarang memasuki lokasi proyek, dan pihak kontraktor tertutup dengan informasi, dan jelas itu melanggar undang undang, ada apa dan kenapa? Tidak seorang pun boleh mengambil poto atau dokumen tentang proyek tersebut, saya atas nama pribadi minta kepada bapak Presiden untuk menindak lanjutinya, dalam UU no 14 tahun 2008 tentang keterbuaan untuk publik, kami melihat sangat di rahasiakan Dan masyarakat wajib untuk mendapat kan informasi, dan ini Lagi oknum Pemerintah kabupate Bengkayang.yang mengaku pengawas lapangan, kembali menghalangi wartawan, untuk melaksanakan Tugas jurnalist,”ungkap Jemi Wartawan Media Lintas One.
Jemi Indrawan salah satu awak media online LINTAS ONE bersama Mohlis Media Buser 45 ,mengaku sangat kecewa, jauh jauh Berangkat ke Jagoi babang guna untuk liputan, hari Sumpah Pemuda ke-94. Tahun 2022, tiba-tiba di larang masuk oleh satpam dan pengawas lapangan tanpa alasan atau keterangan yang jelas, Kata Jemi & mohlis Lagi, “saya tidak boleh Ambil Foto walaupun cuma sekadar untuk Dokumentasi.
.
“Hadi Mulyani ketua DPW PROJAMIN kalimantan Barat, sangat menyesalkan kejadian itu masih adanya tindakan yang menghalang-halangi dan bahkan mengusir wartawan saat mau peliputan, ini jelas melanggar UU Pers dan ini akan kami tindaklanjuti agar tidak terus terjadi hal seperti ini,” tegas Hadi Mulyani, ketika dihubungi melalui via ponsel, baru-baru ini.
Menurut Hadi Mulyani , tindakan menghalangi kegiatan jurnalistik jelas diatur di dalam UU Pers No 40 Tahun 1999 pada Pasal 18 Ayat (1) yang menyebutkan, bahwa setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah).
“Sangat jelas bahwa wartawan dalam melaksanakan tugasnya dilindungi UU Pers No 40 Tahun 1999,” Hadi Mulyani, seraya menyatakan pihaknya akan membentuk tim terkait kejadian tersebut.
Hadi Mulyani ketua DPW PROJAMIN, juga mengnyingkapi pembangunan PLBN Jagoi babang tidak berkerja sesuai kontrak dan masa kontrak pengerjaan sudah selesai namu pembangunan PLBN Jagoi babang belum selesai sampai saat ini. Ujarnya Hadi”
“Maka dari itu Hadi Mulyani Ketua DPW PROJAMIN Kalbar meminta Aparat Penegak Hukum terutama Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) di Jakarta, harus menindak tegas para oknum Kontraktor Nakal Dan Dinas PUPR propinsi ini tidak bisa dibiarkan, Oknum Kontraktor juga jangan berkerja asal asalan yang hanya mementingkan keuntungan pribadi, tapi bekerjalah dengan secara profesional dan berkualitas,”ucap Hadi.
Hepni JK

Redaksi Media Suara Mabes (MSM) sebagai editor Publisher Website
Comment