Konten Prank KDRT Baim Wong Tuai Laporan Kepolisian

MediaSuaraMabes, Jakarta – Baim Wong dan Paula Verhoeven membuat konten prank KDRT tersebut berujung kepada laporan polisi.

Tengku Zanzabella, selaku perwakilan dari organisasi Sahabat Polisi Indonesia (SPI) melaporkan Baim Wong dan sang istri atas konten prank KDRT tersebut. Sebagai pelapor, Zanzabella dengan tegas tidak akan menarik laporannya meski ditawarkan uang ratusan juga oleh Baim Wong.

“Netizen banyak loh yang komen, ‘alah paling bebas karena banyak duit, perempuan ini bakal diam kalau dikasi uang’. Sayang nggak. Mau dikasih Rp 100 m pun nggak peduli, yang penting Baim pakai baju orange dulu,” ujar Tengku Zanzabella saat hadir di podcast Deddy Corbuzier.

Tak hanya Zanzabella, masyarakat pun banyak yang berharap Baim Wong mendapatkan hukuman tegas atas konten prank yang dilakukannya. Mereka berharap kepolisian dapat bersikap tegas mengusut kasus konten prank Baim Wong.

“Kalau menurut saya polisi harus tegas. Karena banyak masyarakat kecil kayak kemarin yang ngeledekin polisi ditangkap dan dipenjara, Keadilan harus ditunjukkin ya. Jangan mentang-mentang beruang dikasih kesempatan minta maaf,” ujar Kurniawan, sosok masyarakat.

Kemarin Baim Wong dan Paula Verhoeven telah menyambangi Polres Jakarta Selatan untuk memenuhi panggilan polisi terkait konten prank KDRT yang dilakukannya. Keduanya pun dicecar sejumlah pertanyaan oleh tim penyidik.

Sebelumnya, Baim Wong dan Paula Verhoeven telah melakukan permintaan maaf usai membuat konten prank KDRT yang melibatkan polisi itu. Pihak kepolisian pun seolah menerima permintaan pasangan selebriti itu dengan memberikan opsi restoratif justice.

“Seharian kemarin saya juga berpikir apa yang sudah kita lakuin dan kenapa kita post, kenapa kita juga melakukan semua itu. Kita tidak terpikir akan terjadi seperti ini. Banyak sekali pihak yang dirugikan, salah satunya institusi polisi,” ujar Baim Wong.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Pantau Percepatan Vaksinasi kabupaten madiun secara virtual

Tentu saja langkah ini menuai kontroversi di tengah masyarakat. Namun, pihak kepolisian memiliki pertimbangan lain bahwa restoratif justice diambil untuk membangun citra polisi sebagai institusi yang tidak anti kritik.

Baim Wong menyebut tak ada niatan dirinya untuk menjelekkan ataupun tidak menghargai institusi kepolisian. Ia membuat konten tersebut sebagai bentuk edukasi.

“Sebenarnya tidak ada niatan untuk menjelekkan apalagi tidak menghargai apalagi merendahkan institusi kepolisian. Justru sebaliknya, karena positif jawaban polisi, saya mau edukasi supaya masyarakat tahu,” jelas Baim Wong.

Baim Wong juga menyadari apa yang telah dilakukannya tidak membuat orang terhibur, melainkan tersinggung. Baim Wong menyebut ia hanya fokus kepada poin KDRT sebagai edukasi tanpa bermaksud merendahkan kepolisian.

“Ini saya demi Allah saya nggak pernah mengurangkan, nggak juga karena ini saya jadi jawban begini, mau edukasi. Kalau mau dibilang, prank itu terlalu negatif lebih ke arah saya juga kenal Polseknya, karena tujuan menghibur karena ketika saya ke sana mereka pun kenal dengan saya,” jelas Baim Wong.

“Saya setelah itu tonton lagi dan ternyata memang waktu dan timing-nya itu kurang tepat. Saya pun maaf bila tidak terhibur dengan konten saya sendiri,” sambungnya.

Comment