MediaSuaraMabes, Gunungkidul – Dalam konferensi pers di rumah makan Omah Hena pada Sabtu (17/09/2022), Koordinator Gunungkidul Corruption Watch atau GCW Muhammad Dadang Iskandar menyoroti tentang lelang pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul tahun 2022 yang berpotensi akan bermasalah dan pengerjaan yang tidak akan optimal.
“Dengan ini kami menyampaikan dan meminta dengan tegas agar proses lelang pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul di bulan September 2022 ini untuk dilakukan evaluasi ulang dan atau dilakukan pembatalan lelang atau tender ulang, karena kami melihat proses lelang yang dilakukan pokja ULP BLP Gunungkidul kemarin dilakukan secara kurang cermat, tergesa-gesa, terkesan mencari aman, dan tidak memenuhi standar lelang yang benar”, kata Dadang.
Lanjutnya, ia menambahkan bahwa lelang Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul yang dimenangkan kemarin adalah peserta lelang terendah “ndlosor ” (paling bawah) dengan turun penawaran sampai 21,7 persen, padahal lelang pembangunan gedung harusnya diupayakan yang menang adalah yang menawar dengan penurunan harga wajar dengan rentang penawaran harga turun antara 1-20 persen.
“Lha ini yang nawar di atas 20 persen kok dimenangkan ada apa ??????” Proses pelaksaannya tentu saja akan rawan masalah dan tidak akan optimal untuk memenuhi spek-spek nya. Harusnya kewajaran harga penawaran rentang 1-20 persen dipakai jika ingin pembangunan fasilitas publik maupun gedung milik pemerintah akan baik”, jelasnya.
Proyek pembangunan gedung DPRD Gunungkidul adalah pembangunan terbesar tahun 2022 ini di Gunungkidul. Jadi yang menang lelang betul-betul harus peserta yang terbaik. Apakah karena tekanan dan pesanan sehingga pokja ULP Gunungkidul mencari aman dengan memenangkan yang terendah “ndlosor” untuk menghindari polemik, sanggahan, protes, somasi dan lainnya ????. Padahal cara mencari aman Pokja ULP dengan memenangkan yang terendah “ndlosor” ini akan sangat berbahaya bagi yang melaksanakannya. Dinas terkait yang bertanggungjawab atas pelaksaan proyek tersebut.
“Dengan ini kami meminta pokja ULP Gunungkidul untuk membatalkan proses tender lelang tersebut diatas secepatnya dan segera melakukan evaluasi ulang atau tender ulang agar kemudian bisa ditemukan pemenang lelang yang wajar, benar dan bertanggungjawab dengan penawarannya tidak asal “ndlosor” dan sekedar mencari pekerjaan, mumpuni, berpengalaman, penawaran yang benar dan pekerjaan dilaksakan ke depannya dengan berpotensi lebih baik dan lebih bisa memenuhi spek-spek yang dibutuhkan “, pungkas Muhammad Dadang Iskandar.
(BEIJELLO)

Redaksi Media Suara Mabes (MSM) sebagai editor Publisher Website
Comment