MediaSuaraMabes, Pekanbaru – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru melakukan konfrensi pers terhadap produk ilegal yang berhasil ditindak oleh pegawai jajaran di BBPOM Pekanbaru sejak tahun 2021 sampai dengan tahun 2022 senilai Rp1,6 miliar, Rabu (14/9) bertempat di Kantor BBPOM Pekanbaru, Jalan Diponegoro.
Badan POM sebagai otoritas pengawas Obat dan Makanan selalu berkomitmen penuh guna memastikan pemenuhan persyaratan mutu, keamanan dan khasiat / manfaat Obat dan Makanan yang beredar. Tentunya Badan POM tidak bisa bekerja sendiri (single player), dibutuhkan dukungan dan peran aktif dari seluruh pemangku kepentingan / stakeholder.
Dijumpai oleh media dilokasi, Kepala Balai BPOM Pekanbaru Yosef Dwi Irwan mengatakan, produk yang dimusnahkan berupa obat tanpa izin edar, kosmetik tanpa izin edar, obat tradisional tanpa izin edar, pangan tanpa izin edar, dan obat keras sebanyak 1.394 item, sejumlah 187.499 pcs dengan nilai ekonomi sebesar Rp1,6 miliar.
Provinsi Riau memiliki posisi yang strategis karena terletak pada jalur perdagangan internasional Selat Malaka, berdekatan dengan 2 negara, Malaysia serta Singapura. Letak geografis ini tentunya sangat menguntungkan dari sisi pergerakan dan tumbuh kembang ekonomi. Namun pada sisi lain kondisi ini berpotensi masuknya Obat dan Makanan ilegal utamanya melalui pelabuhan tikus (tidak resmi), tentunya selain merugikan negara dari sektor pajak juga resiko kesehatan bagi masyarakat yang mengkonsumsinya.
Penegakan hukum di bidang Obat dan Makanan, harus dimulai dari semangat dan persamaan persepsi antar penegak hukum bahwa tindak pidana di bidang Obat dan Makanan adalah termasuk kejahatan kemanusiaan yang dapat merusak tatanan kehidupan saat ini serta berpengaruh besar terhadap kehidupan generasi penerus di masa mendatang.
Dukungan dan kerjasama yang baik dari mitra Criminal Justice System (CJS), yaitu: Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan, media massa, serta Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Riau mutlak diperlukan.
Produk yang dimusnahkan berupa obat tanpa izin edar, kosmetik tanpa izin edar, obat tradisional tanpa izin edar, pangan tanpa izin edar, dan obat keras sebanyak 1.394 item, sejumlah 187.499 pcs dengan nilai ekonomi sebesar 1,6 Miliar.
Kegiatan dihadiri oleh perwakilan dari Kejaksaan, Kepolisian, Pengadilan, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup dan pemilik dan pengusaha.
(A.Sianturi)

Redaksi Media Suara Mabes (MSM) sebagai editor Publisher Website
Comment